Kamis, 24 Desember 2015

Punya Koko Ganteng

Here are the perks of having a (people say) handsome older brother.

Cie, Siapa tuh, Mar?

Kalo waktu sekolah, pas ketemu di koridor terus saling nyapa. Temen-temen cewek gue bakal,

 “Cie siapa tuh, Mar?”

 “Koko gue.”

 “Hah siapa?”

“Koko gue.”

“Hah? Gimana, gimana?”

“KOKO GUE!”

Minggu, 20 Desember 2015

Hina... Mereka Hina

As you all know (kalo elo baca blog gue). Gue suka bilang di kampus gue punya temen nggak pernah bener. Buktinya ada di postingan ini. Berikut kompilasi isi chat gue dan teman-teman kampus gue.

Minggu, 06 Desember 2015

Dear Coffee, Thanks

Setelah sekian bulan kuliah, akhirnya gue bangun jam 8 pagi demi kelas di hari Sabtu jam 9 pagi. Lalu ada presentasi. Ketika gue mesen abang grabbike, lalu sampe di kampus dengan muka yang makin mirip femau dan siap-siap nelen si abang Grabbike gegara dia sempet nyasar. There was only one thing on my mind. I need coffee. Or I wont survive this day.

Senin, 23 November 2015

Skill

Sebetulnya gue dapet definisi (yang menurut gue paling akurat dan aplikatif) tentang ini dari main fussball. I have said before tentang gimana culunnya gue dalam bermain fussball. Sampe dikata-katain sama adek kelas kesayangan (cie kesayangan) gue itu, kalo gue orangnya gampang nyerah segala macem.

Minggu, 15 November 2015

Status: Identifying Passion

I was writing something about passion yesterday. The first pharagraph is great, gue menyatakan opini-opini orang tentang passion itu apa dan sebagainya. Because I’m serious about this article, so I tried to state some datas and facts regarding to passion. Supaya orang bisa relate itu ke logika mereka dan lebih ngerti kenapa passion begitu penting.

Rabu, 11 November 2015

The Truth Is...

I had a conversation with one of my (brainstorming) friend. Just a few hours ago. Pokoknya membahas sesuatu tentang bagaimana tulisan bisa memotivasi anak-anak muda to stand for themselves. While di postingan gue sebelumnya adalah (menurutnya) merupakan salah satu bentuk dari "stand for themselves" tersebut. Then I realize something, really, really crucial about myself.

Here are some of our chats that I screenshots.




Kenapa gue post ini? Karena gue nggak pernah benar-benar mengakui sisi yang semacam ini sebelumnya. While postingan gue yang sebelum-sebelumnya sebetulnya nunjukin banget bahwa gue orang yang rentan insecure. This time I really admit it. There are a few of my posts that I made based on anger or insecurities. So I really hope whoever reading this blog, kritis aja. Sejujurnya, karena...

Kadang tulisan gue itu asal jeplak.

P.s. I'm working on something that really interest me.

Salam Roti!

Senin, 02 November 2015

Anak Bungsu, The Next Leader

  1. Selalu dianggap anak bungsu dengan konotasi anak kecil – anak paling kecil
  2. We get use to this sentence, “Aduh lu tuh kerja apa-apa nggak bener, sih.”
  3. Kena stereotip “Ceroboh”, “nggak bisa mandiri”, “selalu ngandelin orang”, “kelewat dimanja”, sampe, “nggak bisa apa-apa”.
  4. Nggak dianggap “pantas” memusingkan masalah-masalah yang ada.
  5. Dianggap nggak bisa megang tanggung jawab dan dipercaya
  6. Sampe-sampe orangtua lo kayanya mikir, “Yaudahlah, nih anak gue tanggung aja ampe gede daripada nggak jejuntrungan.”
  7. Padahal barangkali di luaran sana, elo lebih “dependable” dan lebih “kreatif” dibanding kakak-kakak lo. Mungkin softskill lo lebih ada, visi dan misi lo lebih jelas, dan leadership lo jauh lebih bagus.

Minggu, 25 Oktober 2015

Dogs

Jadi ceritanya barusan gue nonton Dog Whisperer, yang pembawa acara sekaligus pawangnya itu om-om ganteng berkumis tipis dan berambut putih. Itu loh, sumpah gue nggak tau namanya. Btw, gue nggak pernah interest nonton itu, karena gue selalu mikir bahwa semua itu di setting, seperti kebanyakan TV Show lainnya, semuanya disetting. Jadi si anjing dibuat seolah-olah galak, lantas datanglah si om-om ganteng berkumis ini.

Selasa, 20 Oktober 2015

Sarjana Teknik (Just A Lil More)

Gue berada dalam kondisi stress yang sebenarnya baru gue sadari ciri-cirinya. Biasa. Skripsi. Selalu kebentuk dalam imajinasi gue mau gimana tapi nggak pernah dikerjain. Gue sampe mikir mau pura-pura mati aja pas sidang. Barangkali kalo ada senior yang baca blog gue ini, bakal komentar, “Elah lebay amat, Mar, ama kolokium.”

Gue nggak sedang berada di kondisi tingkat kepercaya dirian yang tinggi, which is itu jarang terjadi ketika berhubungan sama tugas. I always thought that I can do it nicely segimanapun males-malesannya gue. Not this time.

Temen-temen kuliah gue mah gitu, kalo gue bilang, gue stress, pasti ada aja yang komentar, “He? Muka lu santai aja, Mar, perasaan?”

Iya, muka gue emang kaya gitu... dari pas lahir. Mukanya udah nyantai.

Because I really want this Sarjana Teknik title so bad, and I know I definitely can do it. Tapi kalo gini terus caranya, stress karena gue nggak merasa telah mengeluarkan effort ke dalam skripsi gue. Bisa mencret-mencret gue.

Jerawat gue keluar semua, ya maksudnya nggak lebay. Cuma muka gue jadi ada satu sampe tiga jerawat. Tiap tidur, Cuma skripsi yang gue pikirin. Menghantui. Nggak lebay, emang serius rasanya kaya gitu.

Gue terus mempertanyakan, apakah gue sudah memilih topik yang tepat, apakah ini beneran passion gue. Kok gue males ngerjainnya? Karena gue nggak tertarik sama topiknya atau emang dasarnya gue males aja?

Imas selalu punya jawaban untuk pertanyaan seperti itu, “Udah, Mar. Jalanin dulu aja apa yang ada. Yang penting dikerjain ga usah dipikirin.”

One step at a time. Everything will be okay.

P.s. gue bahas mengenai pengembangan kawasan pantai akhirnya untuk skripsi gue. Arahnya lebih ke perkotaan, dimana itu sesuatu yang nggak gue duga, pada akhirnya gue setuju-setuju aja ngambil ini topik. Semoga bisa terus lanjut, nggak dicut sama dosen.

P.s.s. Gue percaya doa adalah satu hal yang ampuh. Jadi doakan gue sukses untuk ini.

P.s.s.s. Setelah gue pikir-pikir lagi, orang di sekitar gue itu emang kepoh banget. Tapi kepoh adalah bentuk kepedulian, jadi setiap mereka nanya, “Eh, kolo lo gimana jadinya?” Dengan pandangan penuh kepedulian, I take it that they’re concern about their friends. And thats a good thing. Karena kolo itu sendirian, you walk alone in this, and you have to finish it. Pertanyaan sederhana kaya gitu bisa jadi salah satu bentuk cambukan dan motivasi.


Salam Roti!

Jumat, 16 Oktober 2015

ENTP-ers

Manusia itu sesuatu yang menarik buat gue. Kita berpikir, ngerasain sesuatu, berkembang, emosional, dan punya karakter. Salah satu alasan utama kenapa gue seneng banget mengobservasi orang-orang di sekeliling gue. Karena semua orang itu beda, and i like to relate with people I know. Barangkali juga kenapa gue sering disebut sebagai “A good listener”. Gue tipe orang yang akan berusaha tenang ketika lo lagi cerita, sebelum membombardir lo dengan komentar dan pemikiran gue.

Jumat, 09 Oktober 2015

Kado

Gue udah curiga, sejak si Eki bisik-bisik minta duit ama Louis, kalo mereka sebenernya patungan beli kado buat ultah gue. Gue sih ga ngarep, Cuma tiap liat mereka emang bawaannya inget terus kalo mereka emang belom ngasih kado buat ultah gue tanggal 20 kemarin. Jadi tiap mereka jalan tanpa ada gue, gue suka curiga kalo mereka lagi mau beli kado buat gue.

Contohnya:

Jumat, 02 Oktober 2015

Watch Your Daily Smartphone Intake, Carefully!

Sebagai orang yang suka ngritik nggak pake otak (kalo kata Devi, “Lo pikir lo udah sempurna?!”), gue suka impulsif ngomenin update-an status orang di twitter. Just now, gue ngeliat timeline seseorang yang udah agak lama nggak pernah kontak, never met in person, she used to be one of my wordpress reader. Begini kurang lebih bunyi statusnya, “I’m a melancholic asshole who’s always thinking about suicide but not daring to touch the needle.”

Sabtu, 26 September 2015

Dear, Coffee

There are things in this world that you love so much and can’t live without, but they keep hurting you everytime you get closer. For me, it’s coffee.

Pengalaman tiga hari lalu itu traumatis banget, bagi lambung dan memori gue. Sebelumnya, entah gue udah pernah cerita atau belum, sejak beberapa bulan lalu, kopi itu udah jadi daily intake setiap pagi. Terutama waktu gue kerja praktek di Sudirman, itu gue ampe beli kopi tubruk sendiri buat gue seduh tiap pagi.

Kamis, 17 September 2015

Which Comes First? Temen atau Pacar?

I might not be the right person to state about this fact, seperti kata beberapa temen gue... “Marisa tuh pakar kalo soal percintaan. Kalo bisa gua kasih title ‘Pakar... Pakar Tanpa Pengalaman’” Yang ngomong tuh rasanya pengen gue gencet ke tembok, gue jedotin terus gue lempar dari lantai 6 gedung teknik. Abis itu gue lempar bangku dari atas. Btw, ini semacam korelasi antara hubungan pacaran dan pertemanan sih.

Rabu, 16 September 2015

"I've never felt like this to anyone, before"

Perasaan itu signifikan ketika lo mengalaminya. Signifikan ketika lo berhadapan sama orang yang bersangkutan, atau lo benar-benar live in the moment. Makanya gue beneran nggak ngerti sama persepsi “The one” atau “I’ve never felt like this to anyone before”. Ini konsep secara romantis ya, I mean. Yes you have before, bitch! Lo aja kali lupa rasanya karena udah sama orang yang baru sekarang.

Jumat, 11 September 2015

TGIF, The Worst

Tonight is a total... disaster:

Satu, gue janjian mau jalan sama temen gue di GFC tadinya, lalu pada mau di Central Park.

Dua, saking niatnya untuk jalan malam ini, gue dandan (by dandan I mean gue pake eyeliner) Itu kan pakenya lama dan susah banget dan butuh niat banget.

Tiga, tiba-tiba mereka ngabarin mau nonton dan langsung nanya gue mau pesen tiket atau enggak.

Empat, begitu tau mereka nonton, gue udah pengen batalin perginya sekalian. Karena gue nggak mau nonton (dari kemarin ngajakin sisha tapi dicuekin), lalu balik ke poin dua. Gue udah capek-capek pake eyeliner.

Lima, akhirnya gue jalan dan nongkrong di Dante Coffee. Sendirian. Adalah kafe dengan rekor waitress terlemot sepanjang masa gue nongkrong di kafe-kafe sini.

Enam, gue duduk ada lima belas menit, boro-boro mesen. Dikasih buku menu aja enggak. Padahal karyawannya sempet nganggur-nganggur gitu nungguin pesanan.

Tujuh, akhirnya setelah gue minta baru buku menunya dikasih.

Delapan, jangan lo pikir masalah berhenti di situ. Gue harus nunggu setengah jam untuk si mbak nyamperin gue lagi dan nanyain pesanan gue. Iya gue tau emang gue bisa aja manggil, tapi masa sih waitressnya segitu ga ada inisiatifnya buat nyamperin dan nanyain pesanan gue. Atau kalau dia cukup peka, dia kan bisa nanyain perasaan gue.

Sembilan, akhirnya gue teriakin dia dari jauh. Baru dia nyamperin. Gue pesen bir.

Sepuluh, setelah birnya dateng, gue buka tutupnya (yang emang udah dibuka sama si waitress, tapi ditutupin asal gitu) dengan satu tangan, dan birnya tumpah. Kena laptop.

Sebelas, terbitlah postingan ini.

***

Gue tau, seharusnya gue...

Satu, nggak usah sok-sokan pake eyeliner.

Dua, begitu tau temen gue pada nonton langsung aja gue batalin dan nonton Bintang Pantura di rumah atau makan martabak telor sambil minum coca cola.

Tiga, tapi gue udah excited banget pengen keluar malam ini.

Empat, menghabiskan waktu gue di Dante Coffee untuk ngerjain tugas alih-alih ngeluh kaya gini... tapi... LO PIKIR AJA GUE UDAH BAD MOOD GINI MASIH HARUS NGERJAIN TUGAS??!

HUFT

Gue lagi dapet. Gue lagi dapet.

Mungkin itu alasan sebenarnya malam ini terjadi.


Fuck.

Kamis, 10 September 2015

Nggak Bakat Komitmen

I'm basically the worst person in commiting. Gue ada tendensi untuk selalu mengabaikan apapun yang ga ada untungnya buat gue. While komitmen berarti lo terikat pada sesuatu dengan atau tanpa benefit/profit dari hal tersebut.

Minggu, 06 September 2015

Companion

People have their own ways to find themselves.

Gue pernah cerita tentang filosofi perjalanan sebagai analogi kehidupan lo. Jadi lo punya temen seperjalanan yang nemenin selama beberapa waktu sampai kalian mungkin pisah dan ketemu jalan masing-masing. Hal menariknya adalah apa yang terjadi selama perjalanan itu, bersama orang tertentu.

Jumat, 04 September 2015

Kolokium

Kadang gue ga nyangka seberapa stressnya gue akan satu hal. Saking seringnya “ngegampangin” segala hal, termasuk rasa khawatir gue sendiri. Baru nyadar waktu kemarin gue kebawa mimpi. Ceritanya, beberapa minggu belakangan temen-temen gue yang udah pada ngambil kolokium (kelas skripsi bab 1-3) lagi pada galau milih topik. While gue santainya bener-bener santai kaya orangutan kekenyangan.

Selasa, 01 September 2015

Anti-Social Era

Gue yakin di antara 100% temen-temen yang lo punya (asumsikan lo manusia seumuran atau di bawah gue), lo pasti punya sekitar 10% temen yang “nggak punya handphone”. He? Hari gini nggak punya handphone? Punya sih punya, tapi nggak pernah dipake. Ada? Indikasinya? Dia nggak punya line, even dia punya line nggak pernah dibales kalo kita ngechat penting. Sepenting apapun, mau adeknya diculik orang kek, emaknya kawin lagi, bapaknya merkosa anak orang, sampe abangnya mau nikah besok.

Minggu, 30 Agustus 2015

Tips Menikmati Hari Minggu

  1. Setelah lo buka mata, terus (pasti) ngecek handphone, jangan tidur lagi. Langsung mandi. Mandi siang-siang bikin lo ngerasa lo “berhak” untuk tidur lagi sesiangan itu. While mungkin itu yang dilakukan sebagian besar orang (karena hari minggu waktunya libur dan bangun siang), I prefer minggu jadi hari yang produktif. Biar nggak jetlag waktu seninnya. Hari libur sebenarnya: Sabtu.
  2. Ngopi. The best time in every day of your life.
  3. Ngerjain tugas untuk hari senennya, karena gue paling biasa tuh nyisain kerjaan buat hari minggu. Jadi sabtunya puas-puasin jalan atau istirahat.
  4. Quality time sama binatang peliharaan (atau keluarga kalo keluarga lo pada ga sibuk)
  5. Beresin apapun yang perlu diberesin dalam hidup lo. Biasanya laci buku, kamar, atau pikiran lo sendiri.
  6. Jalan-jalan sore. Memperhitungkan bahwa lo menghabiskan hari sabtu hang out sama temen lo, means hari minggu adalah waktu untuk diri lo sendiri.
  7. Kalo kerjaan kelar, ngopi udah, kamar rapih. Do your hobbies. Baca buku seharian, nonton film seharian, atau nulis apa aja seharian. Bisa di rumah, atau cari tempat nongkrong yang asik.
  8. Tidur awal. Sekali lagi, supaya lo nggak jetlag pas hari seninnya.

Salam Roti!


(Ini tips dari gue, mahasiswi semester 7 pengangguran dan nggak harus musingin apa-apa tiap hari minggu)

Kamis, 27 Agustus 2015

Curhat

Akhir-akhir ini gue baru menyadari sesuatu. Gue males dicurhatin, at some point, gue bersedia dicurhatin terutama ketika orang itu penting buat gue dan mungkin bener-bener butuh gue. Tapi di waktu lainnya, gue baru sadar gimana itu buang waktu gue sendiri.

Sabtu, 22 Agustus 2015

Najisnya Imas

Kalo kalian sempet baca beberapa postingan sebelumnya dan gue sempet bahas soal satu temen gue yang lumayan cantik, namanya Imas. Ini adalah beberapa kompilasi kenajisan dia sepanjang perkenalan gue sama nih anak dari semester satu. (Ini yang recently, sebetulnya banyak sih najisnya dia).

ADEGAN 1 Nonton Film Horor

Ceritanya malam minggu ini gue, Mitha, Imas, dan Eki menghabiskan waktu dengan nonton film horor. Idenya Eki, pake laptop gue. Padahal gue udah ngodein mereka berkali-kali untuk nonton bokep aja. Karena di laptop gue banyak koleksi bokep. Tapi dia tetep kekeh nonton Shutter.

Senin, 13 Juli 2015

Illuminati

Semenjak menyadari simbol-simbol illuminati yang udah familier di tengah-tengah kita (even banyak orang ignoran yang nggak nyadar/nggak peduli/ menyanggah dengan “ah orang ngada-ngada aja bawa-bawa setan melulu”), dan setelah pencarian beberapa bulan belakangan ini tentang illuminati (berangkat dari rasa penasaran), gue berani menyatakan bahwa. Illuminati itu ada di antara kita dengan rencana organisasinya sendiri.

Notes: Postingan gue di sini mungkin nggak objektif atau bahkan akurat, ini Cuma sekadar beberapa hal yang gue tau dari internet dan hasil ngobrol-ngobrol sama temen.

Senin, 29 Juni 2015

Better Than Me?

Gue yakin lo pasti pernah dengar cerita tentang ikan yang dipaksa manjat dan tupai yang dipaksa berenang. Belum pernah? Googling deh. Itu cerita yang representatif banget untuk postingan gue kali ini. Here’s a fact tentang gue... gue adalah jenis orang dengan self-esteem yang sangat rendah. Gue selalu menemukan cara untuk merendahkan diri gue sendiri tanpa perlu orang lain ngelakuin itu.

Selasa, 23 Juni 2015

Writing Tips Based on Clara Ng's (and A Lil Piece of Mine)

“I despise work out, but always feel terrible everytime I’m not doing it.” – Gue

Setelah melewati masa euforia “seneng keterima GWP dan nerbitin novel”, teman-teman terdekat gue selalu nanya, “Ada projek terbaru apa, Mar?”, atau keluarga gue yang, “Lo ga nulis lagi? Duitnya kan lumayan.”. While, banyak orang bilang nulis nggak selalu tentang diterbitin atau enggak. And it’s true. Tapi nulis bisa dapet duit dan menggiurkan itu bener juga. HAHA.

Sabtu, 20 Juni 2015

Jacko is A Non-Typical Beauty

Here’s a thing about Jacko...

Oh kalo lo lupa, Jacko adalah hamster yang gue beli beberapa bulan lalu di pasar Jatinegara. Gue pilih dia karena dia unik mirip sama tikus. Btw, balik ke paragraf atas... Jacko itu... jelek. Karena dia mirip sama tikus got yang suka muncul deket rumah gue.

Jumat, 19 Juni 2015

Rumah Louis

Untuk pengingat sedikit, gue anak planologi/tata kota/perencanaan kota/real estate. Semester ini ada tugas yang (sebetulnya) hal paling menarik dari tugas-tugas studio gue. In case lo bingung, planologi ada rangkaian mata kuliah studio dimulai dari semester tiga. Berhubungan sama tugas perkotaan, gue kurang ngerti gimana studionya anak arsitek, tapi kalo di jurusan gue, studio itu belajar tentang analisis masalah-masalah perkotaan, sampe semester ini. Gue masuk ke mata kuliah Studio Tapak.

Minggu, 07 Juni 2015

Suicide

Everyone have their own reason to commit a suicide. Rasa-rasanya gue bisa relate. Waktu jaman gue SMA dulu, jaman gue gencar banget nyusun visi dan impian gue, lalu kemudian nyari cara gimana meraih semuanya. Gue sering banget kedapetan sms dari beberapa temen yang isinya kurang lebih sama. They’re feeling empty. Pada saat itu gue nggak ngerti kenapa hal semacam itu bisa muncul. Terlebih lagi kalo sms itu dateng dari orang yang menurut gue cukup segala-galanya. Cantik iya, pintar iya, sekolah di sekolah swasta yang lumayan ternama di Jakarta, belum lagi orang tua yang kaya dan sebagainya. I don’t understand how does it feel to walk in their shoes.

Kamis, 28 Mei 2015

Happy 27 May Celebration, Tedjo!

So, this is for you, Djo. You know who you are.

Anyway, HAPPY 22nd BIRTHDAY YOU SWEET LITTLE PUMPKIN ROTTEN PIE!

Btw, she is my most favourite senior in campus recently, tipikal-tipikal senior yang bikin gue pengen sksd dan jadiin temen banget sebetulnya. Semacam, manis, berambut panjang, Ipnya tinggi, tingkah rada jutek, dan sebagainya.

Minggu, 24 Mei 2015

Temen Setan

“Mengatasi kangen berlebihan tuh gimana? Kayanya gue beneran sayang deh. Ugh, despise this kind of situation.”
“Yaa, tahan aja sampe lo di titik terbawah rasa kangennya.”
*emo sedih*
“Udeh sihhh, lo pernah juga terpuruk sama orang lain. Pasti lo bisa ngatasin semuanya.”
*emo sedih lagi*
Dibales emo ketawa
“Jangan baper, dia Cuma iseng.”
“Iseng?” *emo sedih lagi*
“Iyalah, emangnya lo siapa dia?”
“Gue berani taruhan, ya. Boong deh kalo dia ga ada perasaan buat gue.”
“Silahkeeuunn, kalo ada juga paling Cuma buat selingan.”
“Jahat...”
“Makanya jangan mau diboongin.”
“Iya, dia lebih jahat sih.”
“Nah itu lu tauu.”

This is a late night conversation with my most kampret yet favourite friend via line. Cuma satu yang bisa gue bilang, emang dasar temen setan... Tapi sesetan-setannya itu bocah, omongannya jarang salah. Setan.

Jumat, 22 Mei 2015

Insiden Pintu Toilet Dunkin

Beberapa minggu lalu wi-fi di rumah gue rusak dan ngaco banget, sementara banyak tugas kuliah dan video-video youtube yang harus gue akses menggunakan internet. Alhasil gue ke dunkin hampir tiap malem, sampe gue rasa si mbak-mbak dunkin udah hafal gue mahasiswa slengean yang bawa-bawa tas segede gaban kemana-mana, pesen kopi, terus duduk dari terang sampe gelap. Saking... ga mau ruginya.

Jumat, 15 Mei 2015

Sistmance... Ummn... Ada, ya?

Ceritanya, ada satu hal lucu terjadi pasca postingan gue yang kemarin. Btw, sebelum masuk ke dalam topik utama, fyi gue lagi di kampus dan ini jam setengah delapan pagi. SETENGAH DELAPAN PAGI SHIT. Seumur-umur gue kuliah semester 6 ini pertama kalinya gue dateng ke kampus sepagi ini.

Kamis, 14 Mei 2015

Bromance, Bukan Sistmance

Mungkin postingan gue yang ini bisa dibuka dengan pertanyaan berikut... “Pada siapa lo bisa menemukan persahabatan yang ada ketika butuh, siap jadi tempat bersandar, dan setia?”

Personally, gue akan menjawab... Cowok.

Jumat, 08 Mei 2015

Unreciprocated

“Don’t you have anything else to do instead of mourning for unreciprocated feelings?”

Senin, 04 Mei 2015

Review: Whiplash (2014)

Just watched the most inspiring movie in my whole life. Mungkin karena dua alasan berikut. Satu, film ini tentang drum. Dua... satu alasan udah cukup sebetulnya. Gue bahkan nggak ngerti bagaimana mungkin rating film ini bisa Cuma 8.4 di IMDB. If it were me, gue akan kasih 10.00 untuk film ini. This movie is amazing!

Kamis, 23 April 2015

Upgrading

I met many great people in my class. Atau mungkin di jurusan gue. Entahlah, atau mungkin karena gue terjebak di gedung teknik yang liftnya selalu rusak satu. Gedung itu menabung banyak mahasiswa ambisius yang pinter-pinter. Kalo gue bisa, mungkin gue bakal ikutan nyanyi lagu dangdut, “Aku mah apa atuh...”

Senin, 20 April 2015

Si Ganteng

Gue masih agak bingung sampai hari ini. Jadi kalo kita punya hewan peliharaan, sebetulnya harus kasih nama atau enggak, sih? Btw, dua hamster yang bikin gue melankolis di beberapa postingan lalu udah mati. Bukan gara-gara gue juga. Mereka kabur. Si panda ditemukan tewas di bawah kolong lemari. Si garis entah ada dimana. Mungkin dia udah membangun keluarga baru yang sakinah sekarang. Gue berharap yang terbaik aja untuk dia.

Senin, 30 Maret 2015

Nyaman Aja?

Semua orang punya proporsi masing-masing. Adalah kalimat yang semakin sering gue tekankan, ke diri gue sendiri ataupun si Fardi, temen diskusi gue. Selaku (dulu) orang yang pas jaman abegenya mengaku nggak percaya sahabat, dan mengagungkan itu kemana-mana. Sampai hari ini, gue tetap belum bisa mendefinisikan sahabat sebetulnya. Sebetulnya.

Senin, 23 Maret 2015

Curhat Slash Launching Buku

Sebenernya lagi nggak pengen-pengen amat update blog. Maksudnya nggak ada topik tertentu yang lagi pengen gue bahas malam ini. I’m simply experiencing menstruation melancholy syndrome. Nggak ada pemicu utama. Oh sorry, ada... ada pemicu utama gue ngetik ga jelas di sini. Soalnya lagi ada tugas, dan ga pengen banget ngerjain tugas. HAHAHAHA. Eh, tapi sekalian gue cerita launching kumcer "Kata Kota Kita" kemarin kali yes.

Selasa, 17 Maret 2015

Happy 20th Birthday, Tiffany Frederika Audrey

I will never find someone like you.

Btw, enggak. Kalimat itu bukan untuk gebetan. Tapi buat temen SMA yang sering banget (saking seringnya harusnya gue bikin satu kategori khusus dia) gue mention di sini. Saking seringnya gue lupa sama ultah dia. Gue yakin kali ini, dia pasti mikir gue lupa juga sama ultah dia. Actually, gue ga lupa ultah dia. Gue selalu ingat 16 Maret. Yang salah adalah gue suka lupa hari ini tanggal berapa. What an inconsiderate friend I am.

Kamis, 05 Maret 2015

Too Full

When you’re thinking that your plate is too full, even for someone like you. Then selalu ada dua cara pandang yang bisa muncul. Menurut gue. Satu, hidup itu susah. Lo ga punya waktu untuk diri sendiri, dan terlalu sibuk mengejar sesuatu dimana mungkin itu nggak perlu untuk saat ini. Dua, life is awesome. Begitu banyak kesempatan yang ada sampai lo kebingungan memilih diantaranya.

Gue memilih yang kedua. Because it is.

Lalu gue menyontoh salah satu teman kuliah gue. He’s such an awesome friend, semoga judgement gue nggak akan pernah salah ya, bro. Btw, dia usaha sambil kuliah. Tapi bisa manage gimana caranya dua hal itu tetap dijalani dengan penuh tanggung jawab. Nggak sradak-sruduk kesana kemari. Menurut gue itu keren.

Agak nggak nyambung dengan paragraf sebelumnya. Ceritanya jurusan gue baru beli mainan baru. Sepak Bola meja yang mainnya pake tangan itu. Gue nggak tau deh namanya apaan. Gue kalo main asal doank, asal kena bola asal cetok2 sana-sini. Lalu gue coba main sama adek kelas, baru sadar gimana cupunya gue.

Gue minta diajarin sama si adik kelas itu, lalu dia ngajarin. Intinya main ini perlu teknik. Gue lawan dia beberapa kali dan kalah. Kalahnya itu rasanya kesel banget, jadi gue bilang... “Ah, udah ah. Males kalah mulu.”

“Ih, lu mah gitu kak. Gampang nyerah.”

Mungkin bukan Cuma tentang sepak bola meja, mungkin tentang banyak hal. Gue terlalu gampang angkat tangan dan ninggalin apa yang seharusnya gue pertahanin. This time, gue akan bertahan sampai akhir. Kayak kata seseorang dulu, “It’s just hard at the beginning.”

Ada banyak kesempatan baik yang terjadi dalam hidup gue. Kalau gue bisa ngambil semuanya, kenapa enggak.

Lagian, gue mau jadi orang kaya yang lulus tepat waktu (semua mata kuliah tepat waktu) punya kerjaan mapan dan sebagainya. (Lulus tepat waktu gue bold, underline, stabilo. Semuanya. Agak parno semester ini, karena faktor “too full” tadi. Dan dosen-dosen yang nggak terduga.)


Senin, 23 Februari 2015

The Build Up - KoC

Ceritanya gue girang banget. Karena...

Baru download lagu-lagu KOC full 4 album. Iya gue nggak mau rugi, makanya nyari download yang gratis. Maha. Hahahaha. Anyway, gue emang suka banget lagu-lagu mereka. Bagi gue, semua orang memiliki cara untuk menemukan lagu yang jadi semacam “jodoh”nya. KOC ini salah satunya, karena gue agak kuper, nggak pernah dengar tentang mereka sama sekali. Sampe waktu lagi minta-minta lagu temen gue, gue nemuin dua lagunya yang Misread dan Home. Lalu gue langsung jatuh cinta.

Senin, 09 Februari 2015

CUFFLINK GRATIS! (Dari www.Houseofcuff.com Serius, nih!)



Jadi dalam rangka merayakan hari raya valentine (slash) imlek, Houseofcuff lagi-lagi mau ngasih hadiah gratis. Sekaligus memberikan jalan keluar bagi cewek-cewek di luar sana yang kebingungan untuk ngasih cowoknya hadiah. Cek postingan gue yang http://marisasukamakanroti.blogspot.com/2014/06/mengenalkan-french-cuff-shirt-gaya.html, supaya kalian tau mengenai kemeja frenchcuff dan cufflink yang adalah kancing aksesorisnya. Karena masih sering banget ada sis online yang suka nanya2 gue cufflink itu apaan.

Anyway, iya serius. Untuk merayakan kegembiraan bulan Febuari, Houseofcuff mau membagikan 3 cufflink secara gratis. Elo nggak harus terjun dari atas monas ataupun kayang dari pancoran sampe grogol untuk dapetin cufflink ini. Alias caranya gampang banget.

1. Follow instagram @houseofcuff (ga punya instagram? aelah lo hari gini ga punya. Bikin...)
2. Kalau lo adalah salah satu pelanggan houseofcuff dan sudah follow instanya, yasudah silakan masuk ke instruksi ke3
3. Screenshoot salah satu foto cufflink ataupun brosur kontes (nanti akan gue lampirin di bawah post ini). Tapi lo harus screenshot foto-foto tersebut dari page instagram houseofcuff ya. Jangan dari blog gue percuma ga dapet entar. Lalu setelah lo screenshot, share kembali di akun instagram lo sendiri.
4. Sertakan tagar #houseofcuff #freecufflinkHOC dan jangan lupa tag akun hoc juga @houseofcuff
5. 3 pemenang yang beruntung akan dipilih sebagai pemenang dari kontes (termudah sepanjang masa) kali ini.

Jadi elo ga usah nunggu lama-lama. Ya nunggu lama boleh sih, batas waktunya sampe 27 Febuari 2015 ini. Tapi kalo lo keduluan sama akun lain yang lebih menarik para admin...... nggak deh becanda. hashtag#garing

Udeh, pokoknya iseng-iseng aja deh ikutin instruksi di atas. siapa tau situ beruntung dan berhasil mendapatkan cufflink eksklusif dari houseofcuff.

Salam Roti!

Rabu, 04 Februari 2015

Abang-Abang Pinggir Jalan

Sebelumnya gue peringatkan, bahwa postingan kali ini sama sekali nggak bermaksud untuk rasis atau menyinggung ras tertentu. Simply berbagi pengalaman gue mengenai fenomena “Amoy-amoy” yang suka diceng-cengin di pinggir jalan.

Kamis, 22 Januari 2015

Cowok Nggak Peka VS Cewek (Kelewat) Ribet

Tadi sore setelah sekian minggu gue nggak menginjak lantai 4 gedung teknik, akhirnya gue main juga. Demi asistensi salah satu proker etc, etc. Lalu sore tadi juga terjadi satu percakapan menarik dengan satu temen (nukar video bokep slash mantan ketua studio slash tukang lawak di kelas) yang suka ngasih gue rekomendasi website-website bokep paling mutakhir. (atau tips buka bokep tanpa ketauan).

Jumat, 09 Januari 2015

Review Film: Perfect Sense (2011)

Manusia. Emosi. Dan Indra.

Abaikan aja kalimat sok dramatis di atas. Tapi film ini tersangkut dengan tiga kata di atas. Dari awal hingga akhir film. Mengisahkan bagaimana dua orang bercinta di tengah epidemik yang mewabahi seluruh dunia.

Maksudnya, gue baru menyelesaikan film yang dibintangi oleh Eva Green dan Ewan McGregor ini. Jadi wajarin aja kalau gue merasa harus untuk membuka review ini dengan kalimat-kalimat macam itu.

Kamis, 08 Januari 2015

Bromance

Semalam gue mimpi hamster gue beranak. Antara khawatir sama seneng gitu dalam mimpi. Masih dengan dua hamster yang sama.

Baru tadi siang gue menyadari...

Si garis punya titit.

Biarpun suka kepergok lagi mesra-mesraan.


They just won’t happen. Unless gue beli hamster baru tanpa titit.

Selasa, 06 Januari 2015

Kandang Baru!

Ceritanya gue baru bener-bener merhatiin tingkah dua hamster gue setelah beli kandang baru. (Dimana sampe hari ini gue belum tahu jenis kelamin si garis apa). Di sini kelihatan banget, mana hamster yang mau ngalah dan yang enggak. Lucu sih, entah Cuma halusinasi gue atau emang hamster bisa gitu.