Kamis, 24 Maret 2011

"Kita kan Cewek Kece Yang Sering Tampil.."


Mengatasi masalah percaya diri bukan lagi masalah besar buat gue. Makanya jangan heran kalo ada temen gue yang sering bilang gue ini kepedean, belom sampe ke tahap menjijikan sih. *semoga JANGAN YA* gue cukup pede untuk berbicara atau mengkonfrontasi orang lain di depan umum, gue pede mengatai hape gue ini hape terbutut di dunia, gue pede bilang kalo duit di dompet gue tinggal gopekan yang gambar monyet.. *lagi-lagi inget seekor monyet favorit*



Tapi yang sulit itu gue rasakan untuk mengajak orang lain ikut pede tampil di depan. Ajang pamer bakat gitu istilahnya. Seperti waktu itu sekolah gue ngadain ajang mencari bakat yang super ga jelas. Lalu di wajibkan dari tiap kelas mewakilkan dua kelompok. Yang satu adalah kelompok cowok-cowok ga tau malu yang pede, dan satu lagi gue DIPAKSA ngikut sama dua cewek laen yang bisa maen gitar. Jenny sama si Jeslyn. Jadilah trio gitar.

Berhubung waktu yang di kasih itu mepet sekali, dan kita gak sempet nyiapin lagu apa-apa, akhirnya gue sampe ke rumah jenny malem itu dan pulang jam setengah dua belas malem, mengakibatkan rumah gue gempa untuk kesekian kalinya. Ternyata pengorbanan itu berbuah kita sukses lolos seleksi dengan lagu “I’m yours” nya Jason Miraz. Dua temen gue ini cewek-cewek talented yang tampangnya lumayan ngejual dan punya suara bagus, tapi mereka keringet dingin waktu mau ke depan. Jadi gue punya satu moto favorit supaya mereka jadi pede.

“KITA KAN CEWEK KECE YANG SERING TAMPIL!!” dan gak lupa ya, moto ini biar manjur harus disertai dengan gibasan rambut kita yang panjang ke belakang, dengan gaya songong bin najis. Entahlah, apakah itu berpengaruh terhadap kepedean mereka atau enggak, yang pasti, salah satu juri yang terkenal sebagai seorang gitaris killer dan ngajar di beberapa tempat les itu memuji dengan histeris. “Harmonisasi gitar kalian bagus banget! Jujur aja saya kagum loh.” Wew. *doyan pamer ya Marisa nih”

Intinya adalah, gue sedang membutuhkan moto itu sekarang juga. Gue pede gak berarti dalam semua hal gue pede, gue seringkali merasa ciut dan minder kalo sudah menyangkut hal-hal yang begitu gua sukai tapi gak begitu gue kuasai. Seperti baru-baru ini gue di tawarkan untuk menulis lagi di salah satu majalah online yang ga berkenan untuk gue sebutkan websitenya. Gue melihat satu kesempatan yang begitu worthed dimana gue bisa belajar bahkan diajari penulis-penulis kawakan yang lain.

Sebetulnya sih waktu itu udah pernah, tapi bodohnya gue berhenti mendadak. Satu, tentu aja karena gua orang yang susah untuk komitmen dan menepati janji. Janji-janji yang bikin orang lain eneg. Termasuk bokap gue sampe menghadiahkan gue dengan nasehat yang diiringi caci maki. Dua, karena gua merasa tulisan gue terlalu bobrok sehingga gak pantes di temple di situs macam itu. alias, MENTAL GUE TEMPE! *moto bu siska. Orang Indonesia bermental tempe!* hell, man! Gue paling benci di sebut mental tempe.

Betewe, sepertinya kali ini gue membuktikan semua omongan gue, kalo gue bisa dan berani. Gak mental tempe, dan gue bisa disiplin juga menepati janji. AMIN!!

Sabtu, 19 Maret 2011

Buat Para Cowok: Tips Pedekate

Tidak di sangka, di jaman yang serba modern ini dengan fasilitas teknologi yang begitu canggih dan memadai, masih ada ajaaaaa cowok yang begitu polosnya dan ga memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk memuaskan keingin tahuan dan ambisi. Terutama dalam masalah cewek dan segala pernak-perniknya. Mungkin masih ada banyak lagi cowok-cowok lugu di luaran sana yang menganggap cinta sejati sebagai segala-galanya dan menjadi begitu bodoh akannya. Man, elo cowok!!



Nah, berdasarkan pengetahuan tersebut, di sokong pendapat dan saran-saran dari sang pakar alias Juvendi, gue mengambil beberapa kesimpulan mengenai tips pedekate yang lumayan ampuh dan benar.

SATU. BERGURULAH PADA ORANG YANG TEPAT

Tentu aja, waktu kita memiliki pergumulan, secara instingtif sebagai manusia yang selalu pengen didengerin, kita akan tertarik untuk bercerita sama orang lain dan meminta banyak saran sebagai batu loncatan untuk mengambil pijakan yang benar. Lalu kebanyakan cowok, *dalam kasus ini adalah teman gue* berfikir.. “Ini cewek yang bener-bener gue suka! Gue ga boleh salah langkah, atau gua bakal di jauhin.” Jadi lo akan meminta pendapat sama teman-teman lo, terutama teman dekat. Eits, hati-hati, bro. patut diliat, apakah teman tersebut seorang pecundang ataukah don juan?

Pecundang yang meminta pendapat pecundang, dimana letak titik temunya? Kalian akan tetap menjadi pecundang dan berkutat sama pemikiran-pemikiran pecundang kalian. Jadi, kalo bisa, bergurulah pada orang yang memang sudah berpengalaman dalam pedekate ke cewek, bla  bla  bla. Inget aja, orang miskin yang suka bergaul sama orang miskin akan menciptakan perkumpulan kemiskinan yang merajalela. Tentu aja itu bukan satu hal yang bagus untuk dipertahankan bukan?

DUA. JADILAH REALISTIS BUUUKKKAAANNN IDEALIS!!!

Yap. Idealis itu seperti apa? Idealis secara makna yang gua cari di google itu seperti satu cita-cita, misi, dan ambisi yang tinggi. Prinsip, prinsip-prinsip yang lo buat untuk mencapai tujuan tersebut. Tapi satu hal yang gua pelajari selama ini, orang yang idealis, sulit untuk meraih kesuksesan, apalagi kalo idealism itu cenderung menghambat proses kita mencapai tujuan. Seperti seorang cowok yang berucap begini.. “Gue gak mau pedekate sama dia, cewek itu bukan barang untuk di mainin. Sori aja ya, banyak hal yang lebih penting dari itu.” sekilas baca, keren banget ya kalimat ini. Tapi coba perhatikan maknanya, INILAH KALIMAT SEORANG PECUNDANG!

Idealismenya gue anggap konyol. Itu hanyalah sebagai satu pengalihan bahwa dia gak punya cukup keberanian untuk pedekate dengan si cewek, dan dia rangkai kepecundangan itu dengan sebaris kalimat yang keren, tapi maknanya kosong. Ya ampun. Menyedihkan sekali. Beda dengan cowok realistis yang mau melihat peluang dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa jadi terjadi di kemudian hari. Gak terlalu banyak bercuap-cuap tentang prinsip dia tapi tindakannya nyata dan jelas. Gak lupa juga dia memasukan pemikiran-pemikiran negative yang memacu dan sebagai persiapan di kemudian hari kalo dia mengalami hal negative diluar perkiraan tersebut.

TIGA. TALKLESS DO MORE

Jadi, stoplah bercerita dan curhat sama teman-teman lo dan meminta saran. Hell, sudah setahun ini kerjaan lo hanya meminta saran dan mengamati si cewek dari belakang, NYALI LO DIMANA? Daripada lo banyak ngomong, lebih baik maju aja dengan berani. Elo kan cowok bukan cewek? Kayak ibu-ibu aja kebanyakan ngomong, malu boyyy.. siapkan strategi yang jitu untuk pedekate sama si cewek, dan akan gue jelaskan di step selanjutnya. Kira-kira saran apa yang bisa gua berikan.

EMPAT. COBALAH MEDIA TEKNOLOGI

Pertama-tama, coba Tanya nomor dia dari orang lain. Jangan Tanya ke si cewek langsung! ya boleh kalo tuh  cewek tertarik sama lo, lah kalo enggak? Bisa serem die, apalagi kalo reputasi lo sebagai cowok serampangan dengan muka kayak kentut sapi dan nilai di kelas yang kebakaran. Ih, cewek mana yang tertarik, kalo lo ternyata juga gak didukung orang tua yang kaya dan dompet yang royal? *pernyataan gue realistis loh* jadi biarkan si cewek mengenal kepribadian lo yang mungkin sangat sabar dan baik hati. Gak perlu tatap langsung toh? Bisa dimulai dengan sms.

“Gue gak punya topic kalo ngobrol sama dia!” itu dia, elo jangan terlalu bodoh sampe jadi grogi dan overacting, usahakan semua kata-kata dan tindak-tanduk lo itu keren. Ga usah buru-buru, santai aja. Ajak ngobrol yang ringan-ringan, gak perlu topic yang dia sukai. Coba dulu aja ajak ngomong tentang topic yang lo suka. Kalo ternyata dia suka dengan topic itu juga. COCOK TOH? Malah lebih nyaman? Kalo ternyata enggak? Selama bertahun-tahun lo naksir dia, apa iya lo gak memperhatikan dia orang seperti apa dan suka topic yang seperti apa? Kalo gitu perluas pengetahuan supaya lo terlihat gaul dan berwawasan luas.

LIMA. INGET LOH YA! JANGAN SAMPE MINDER.

Usahakan lo menjadi cowok yang low profile tapi pede. Jangan salah pengertian, low profile itu merendahkan hati, bukan rendah diri. Kalo rendah diri itu sih ya minder! Dan pede, dalam konteks gue ini jangan sampe bikin si cewek illfil. Tentunya criteria cewek beda-beda ya, tapi gue cenderung lebih respek sama cowok yang ga perlu memamerkan kepintarannya, tapi seluruh dunia udah tau kalo dia pinter, atau gak perlu belaga kayak arena orang-orang mungkin udah tau dia kaya. Silent is golden. Tapi bukan silent kayak kambing bisu yang gak bisa ngomong atau basa-basi.

Yakinkan diri lo, bahwa lo juga patut untuk di hargai biar kata muka lo kayak sule dan tinggi lo kayak si ucok baba, lalu ternyata lo juga semiskin orang termiskin di dunia. Dan lo punya hak untuk menyukai cewek dan mencoba mencari peluang loh. Karena itu sifatnya hakiki. Tapi gak berarti lo jadi merendahkan si cewek. Itu hal yan gmenjijikan sekali.

ENAM. JADILAH COWOK YANG COWOK BANGET

Bukan dengan adu tinju atau adu jotos, tapi jadi cowok yang cowok banget dan perhatian dengan cara lo sendiri dengan si cewek. Perhatian itu gak berarti “Udah makan belum?” atau “Jangan lupa mandi ya entar sakit loh.. kuman dari ketek masuk ke idung semua..” itu malah terlihat munafik. Tapi gak salah di coba sih, cewek juga suka kok. Tapi inget ya!! Jadi cowok perhatian setelah kira-kira si cewek memberi lampu kuning ke elo! Jangan baru sehari dua hari lo udah belaga perhatian!! Itu sangat mengerikan bagi cewek!! Bisa juga lo perhatian dengan cara yang ga biasa. Errr hanya lo yang tahu cara itu ya…

TUJUH. BINGUNG

Bingung nih gue, apa lagi. Udahlah ya, daripada lo baca nih blog terus-terusan berulang kali berusaha mengingat-ingat langkah-langkahnya, udah aja de! SIKAAAATTTTT!  Jangan kebanyakan baca dan nyari info doank. Sms sekarang juga, atau ajak chatting. Bisa toh???

TIPS TAMBAHAN: JADI ROYAL

Jangan pelit deh ya, meskipun lo punya tabiat pelit, mohon jangan dipertahankan, apalagi waktu awal-awal pendekatan, gak selalu dengan hal yang mahal. Bisa aja lo mulai dengan ajak makan warteg tapi lo bayarin, supaya memperlihatkan kesungguhan lo. Lo bisa bilang.. “Errr, sori ya. Gue ga ada duit. Makan di situ aja gimana?” *nunjuk jus kaki lima* lalu si cewek sih kalo gak matre biasa oke-oke aja. Lalu traktirlah semampu lo. Jangan berharap kooperatif dalam masalah pembayaran loh ya. Itu kalo memang lo sudah menjalin hubungan yang cukup dalem sehingga saling mengerti satu sama lain.

Ooke, sekian tips dari gue. Mohon tidak di cerna sementah-mentahnya, tapi coba dikritiskan lagi. Sebagai anak Indonesia yang berpikiran maju dan kritis, kita juga harus selektif dalam menerima saran serta pendapat..

Kalo berhasil, traktir gue yaaa…

Selasa, 15 Maret 2011

Cewek Matre?


Di sekolah gua ini sedang buming-bumingnya mengenai berita cewek matre dan segala sepak terjangnya, termasuk dua orang cewek famous dan cantik yang menjadi bahan gunjingan, terutama oleh para cewek-cewek *yang sebagian besarnya sirik* dan para cowok yang merasa di rugikan oleh ke-matrean cewek-cewek tersebut.



Jangan ditanya apa reaksi geng-geng cantik berponi yang merasa diri mereka super gak matre. Wuuuggghhh, antusias! Apalagi kalo mereka sudah mendapat saksi beserta korban atas tindak yang dituduh sebagai pelanggaran hak asusila berpacaran remaja. Errrrr, kenapa ya? Kok gue tetap lagi berpihak pada cewek-cewek cantik dan matre dibandingkan orang-orang yang mencibir sewot. Entah karena mereka gak bisa dapet cowok kaya, atau mereka gak cukup cantik untuk morotin kantong cowok kaya.

Errrr, daripada dengerin pendapat gue yang agak jomplang sama realitanya ini, gua sudah meninjau dari pihak cowok-cowok yang sudah menjadi saksi bahkan korbannya. Atau dalam kasus ini, anggap aja mereka amal. Untuk apa setega itu menganggap mereka sebagai korban? Tentu bukanlah satu hal yang mengherankan wajah cantik dan gaya modis mereka kerap kali mengundang cibiran secara masal oleh cewek-cewek yang minder dan menyalurkannya dengan cara bergosip. *aduhh kan gue jelekin orang lagi??*

“Sebenernya sih cewek gapapa mar matre. Tapi ya oloh, caranya itu terlalu mencolok sekali!” cetus seorang teman cewek gua yang memang secara fisik sudah setara dengan mereka buat gue, dan dia orangnya asik. Dia ga seperti cewek-cewek lain yang jelas sekali mempunyai alasan untuk sirik. Intinya, ini pendapat paling tepat yang serasa gue pernah gua dengar. Cewek matre? Lumrah. Selama cowoknya masih disokong oleh orang tua untuk membiayai kegiatan pacaran? Sebisa mungkin cari cowok yang kaya kalo begitu.

Matre sah, tapi gimana jadinya kalo sampe ada cowok yang ngomong gini.. “Ah cewek murahan kayak gitu. Seharga 3 baju di ZARA! Udah lo perawanin aja langsung!” MAN, gimana rasanya harga dirimu terinjak-injak oleh kata-kata sadis dan prinsip CEWEK=3 HELAI BAJU ZARA? Yang kira-kira errrrr hampir sejuta lah ya…

Atau pendapat yang begini?  “Eh gue sih ogah banget ya. Najis jadi cewek matre, gak kasian apa sama cowoknya?” hah??? Atau pendapat yang begini “Gue sih bukannya sirik atau apa ya, Mar. gue kasian aja sama tuh cowok. Masa dia diporotin gitu?” kasian? Setau gue sih, elo bukan emak si cowok ini dah. Boro-boro sodara, lah temen juga bukan?? Jadi… errrr logika apa yang mendasari pendapat tersebut? Bebas loh, manusia kan bebas berpendapat.

Cowok sendiri itu bukan patung tak berotak loh, malah seringkali cowok lebih cerdik dan penuh strategi dibanding kita, jadi aduuuhhh… jangan sampai salah pilih cowok deh kalo jadi cewek matre, alih-alih elo merasa pintar dan telah sukses membodohi, tanpa sadar lo sedang masuk perangkap mengerikan si cowok.

Hingga hari ini, meskipun gua selalu mendeklarasikan bahwa gua tidak membenci cewek matre, tapi gua tidak pernah termotivasi untuk menjadi matre. Sayangnya, bokap nyokap gue selalu mendidik gue dari kecil.. “Jadi cewek jangan bego. Jadi cewek yang mandiri! Jangan berharap duit cowok.” Gimana jadi cewek mandiri yang matre?? Errr jadi pada intinya, gue sendiri gak tau siapa yang gua dukung di blog ini. Yang pasti, matre itu bisa jadi berasal dari lingkungan keluarga alias pendidikan non formil, dan jangan heran kalo sampe ada orang yang berpendapat “Salah didik pasti dia. Nyokapnya paling juga matre, makanya anaknya gitu.” Wew.

Selasa, 01 Maret 2011

Trip To Ragunan (NASA)


Kemarin itu gua akhirnya merealisasikan keinginan gue bersama teman-teman NASA (Natural Amazing of Sunday Adventure) aduh, berhubung NASA ini terbentuk setelah perjalanan terakhir kita ke ragunan, maaf kalo agak norak. Berikut perjalanan yang kita lakukan



TONGSENG

Pagi jam 9 kita mampir ke tongseng di glodok untuk menjarah si ibu yang jualan. Tongseng itu sejenis makanan yang kayak soto, dengan daging sapi dan sayur kol. Gua ga sempet foto, tapi pokoknya rasanya PEDES BANGET sampe-sampe gua ga abis makan semangkuk tongseng sama sepiring nasi. Dan sepertinya sayur kol itu memenuhi satu mangkok, dagingnya sampe tenggelem. Pokoknya, gua ga terlalu suka. Tapi patut di coba, karena temen gua yang laen ketagihan. Harganya tiga belas ribu sama nasi.

BUSWAY

adrian, ria dan gue. (dari arah kiri)

Setelah dari tongseng kita ke halte busway yang ada di pinangsia on the way langsung menuju ragunan, tapi sekedar info aja. GA ADA SATUPUN DARI KITA YANG PERNAH KE RAGUNAN. Hell, dan ternyata ragunan itu di Jakarta selatan JAUH SEKALI, temen gue Cuma bilang “Errr, kata orang sih bisa ke ragunan naik busway. Cuma gue kurang tau deh.” akhirnya setelah Tanya sana-sini, kita harus transit sebentar di dukuh atas, naik jembatan busway yang panjang terus sampai di halte yang emang ada khusus ke ragunan. Najong, ternyata RAME BANGET!. Oh ya, info aja bayar buswaynya Cuma sekali koK. Lalu setelah naik bis ke 2 kita berenam ga dapet bangku sama sekali saking rame nya, dan akhirnya kita semua berdiri. Tebak apa? Satu bus itu memiliki tujuan yang sama dengan kita.

RAGUNAN


 andri, gue, ria, kevin cho, dan kennedy, (dari arah kiri)

Setelah sampai di ragunan, kita merasa bahagia sekali melihat patung gajah yang ada di depan sana lantas berjanji pengen foto sama si patung gajah. Tapi toh akhirnya ga sempet, kita beli tiket yang seharga 4500 rupiah. Cukup murah untuk menikmati tempat se asik itu buat gue. Lalu kita masuk. Dan kita kebingungan, jadi yang pertama kali kita lakukan itu Cuma foto-foto sampai ganggu orang yang lewat.

 

Trip berlanjut setelah kita menemukan plang penunjuk jalan, dan pertama kali kita ngeliat burung pelican yang super keren.
ini pelikan, gajahnya cuma patung
Untung si Kevin Cho bawa kameranya yang entah berapa mega pixel tapi hasil2 fotonya cukup lumayan sampe gua terkesima. Dan berlanjut sampai akhirnya kita ketemu bagian orang utan, dan gue ketemu satu bekantan celamitan ini *ih ngomong bekantan, JADI INGET SESEORANG* ehehehe. Si Ria yang kelaperan ngembat kue sus yang dia bawa, dan bertepatan dengan itu kita lagi lewat di depan kerangkeng bekantan. Waduh, idungnya gak tahan. Keren banget.

si bekantan celamitan

Dia dengan muka memelas, menyodorkan tangan dan meminta kue sus si ria. Si ria dengan wajah yang juga gak kalah memelas menoleh ke gue lalu dengan ekspresi “Gimana mar? kasih gak, tapi gue juga laperrr..” tapi akhirnya gua minta dikit dan ngasih bekantan itu kue sus ria.

Info aja ya, RAGUNAN ITU GEDE BANGET jadi kaki kita sampe cenat-cenut mengelilingi satu ragunan. Dengan perjalanan yang penuh pengorbanan itu tentu saja kita pengen menikmati ragunan sepuas-puasnya, hell, gue udah berdiri setengah jam di atas busway, man! Ditambah nyasar dan sebagainya, kaki gua semakin merana, bodohnya gue make sandal yang ada haknya. Emang ga terlalu tinggi, tapi lumayan kaleee.. si dua anak borjuis sudah merana dan pengen segera keluar dari lingkaran luas menyesatkan itu dan pengen ke domino pizza biar bisa duduk, ngobrol dan makan. Membayangkan bisa duduk di bangku selayaknya dengan ac dan pizza gue juga mulai goyah untuk segera keluar dari ragunan jam 4 sore. Tapi apa daya, bos kita si kennedy ngotot pengen liat kudanil, macan, dan gajah.

GAJAH DOYAN KACANG



Setelah petualangan yang begitu menyebalkan, kita sampe duduk ngelosor di pinggiran jalan dan gangguin sepasang muda-mudi yang sedang pacaran, akhirnya kita memutuskan beli aqua. Harga aqua di sana itu LIMA RIBU RUPIAH! Gile, mau malak gue apa? Pop corn yang seharga 6 ribu gua tawar jadi 5 ribu. Tau gitu, gua mau nawar jadi 4 ribu. Tapi ga rugi lah, toh pop cornnya ukuran large. Dengan penuh perjuangan, gue menawar aqua sampe tiga ribu. Ogah gue minum aqua seharga 5 ribu. Toh gua udah menguntungkan si ibu seribu rupiah jika di bandingkan harga aqua di luaran toh?

Setelah berjuang mencari jalan menuju kuda nil, kita hanya bengong begitu sampe ke sana. Errr okay, ini kudanil, lalu? Kita langsung menghela nafas lelah setelah nyasar sebanyak 3 kali menempuh jarak hingga 6 kilometer bolak-balik naik tangga. Karena si kudanil lagi makan pasir dan kelihatan asik sekali dengan makanannya. “Oke, ini kudanilnya. Hhhhh,, RUGI GUE KESINI!” kata si Cho dengan bersemangat. Lalu kennedy masih pengen liat gajah. Ya gue pikir boleh lah. Si andri udah duduk dan merana di bangku.

Ternyata kita sampai di tempat gajah, ga terlalu rugi deh. gue bisa melihat atraksi si gajah buka plastic popcorn. Gue ga nyangka ternyata gajahnya pinter. Dia bisa buka bungkusan popcorn pake belalai sama kaki. Dan idungnya itu bisa kayak vacuum cleaner nyedot makanan apapun. Dia juga tau mana makanan, mana bukan. Lucunnnyaaaakkk… liat deh alat kelaminnya. Besarrrr. Gua sampe cekikikan waktu Adrian ngasih unjuk bird nya si gajah.

PINTU KELUAR



Gue langsung meninjukan kepalan tangan ke udara setelah sampai di pintu keluar. AKHIRNYA PULANG! Kita segera menuju ke halte untuk segera sampe ke dukuh atas lagi, dengan keadaan kaki pegal seperti itu sendi gue serasa lepas karena syok saat ngeliat ada puluhan orang lagi ngumpul di depan pintu busway ngantri sampe ke belakang. Rasanya hopeless sekali kita akan dapet bangku, lalu gue menyusun strategi dengan kennedy. “Ken, entar kita jangan naik bus dulu. Biarin yang lain naik. Yang penting kita ada di baris depan!” dua bus kita lewati, dan akhirnya ria dan Adrian di baris depan, gue dan cho di tengah, sisanya di belakang. “CHO! Kita harus fighting biar dapet bangku! Ayok pasang body!”

Saat bus berenti di depan pintu kita. Gue sampe deg-degan, trus gua noel Cho. “Cho, deg-degan gak? Gue deg-degan nih. Takut ga dapet duduk” si Cho langsung ngakak. Dia juga bilang dia deg-degan. Lihat bisa seberapa anehnya manusia saat sedang dalam keadaan darurat membutuhkan sesuatu yang dalam kasus ini adalah tempat duduk. Akhirnya setelah pintu bus di buka, gua segera menyerang bagian busway dan dapet tempat di belakang, begitu juga temen-temen gue. Tapi ternyata ria ga dapet, akhirnya dia gue pangku. Yang penting duduk! Ternyata kennedy di suruh berdiri sama petugas karena ada ibu-ibu bawa anak. Akhirnya pindah posisi dan andry di pangku kennedy.

Hingga akhirnya kita transit di dukuh atas. Oke lah, gue sudah recharge setelah perjalanan dari ragunan ke sana. Jadi waktu ga dapet tempat kita tenang-tenang aja berdiri.

MANDALA



Lalu kita berenti di mandala, dan langsung nyebrang ke domino pizza. Lalu mesen paket 150 ribu yang puas banget. Layaknya orang kampung yang baru makan pizza kita segera menjarah pizza tersebut beramai-ramai sambil ngobrol ngalor ngidul ngomongin temen-temen seangkatan. Si cho, kennedy dan Andri berkunjung ke tempat kerja cicinya di starbucks dan dapet minuman diskon. Enak banget ya?
Hingga sekitar jam 7an, kita memutuskan untuk pulang dengan angkot dan bajaj menuju rumah masing-masing.

Benar-benar sebuah pengalaman! Next trip? Kebun Raya Bogor dengan kereta.