Kamis, 05 Maret 2015

Too Full

When you’re thinking that your plate is too full, even for someone like you. Then selalu ada dua cara pandang yang bisa muncul. Menurut gue. Satu, hidup itu susah. Lo ga punya waktu untuk diri sendiri, dan terlalu sibuk mengejar sesuatu dimana mungkin itu nggak perlu untuk saat ini. Dua, life is awesome. Begitu banyak kesempatan yang ada sampai lo kebingungan memilih diantaranya.

Gue memilih yang kedua. Because it is.

Lalu gue menyontoh salah satu teman kuliah gue. He’s such an awesome friend, semoga judgement gue nggak akan pernah salah ya, bro. Btw, dia usaha sambil kuliah. Tapi bisa manage gimana caranya dua hal itu tetap dijalani dengan penuh tanggung jawab. Nggak sradak-sruduk kesana kemari. Menurut gue itu keren.

Agak nggak nyambung dengan paragraf sebelumnya. Ceritanya jurusan gue baru beli mainan baru. Sepak Bola meja yang mainnya pake tangan itu. Gue nggak tau deh namanya apaan. Gue kalo main asal doank, asal kena bola asal cetok2 sana-sini. Lalu gue coba main sama adek kelas, baru sadar gimana cupunya gue.

Gue minta diajarin sama si adik kelas itu, lalu dia ngajarin. Intinya main ini perlu teknik. Gue lawan dia beberapa kali dan kalah. Kalahnya itu rasanya kesel banget, jadi gue bilang... “Ah, udah ah. Males kalah mulu.”

“Ih, lu mah gitu kak. Gampang nyerah.”

Mungkin bukan Cuma tentang sepak bola meja, mungkin tentang banyak hal. Gue terlalu gampang angkat tangan dan ninggalin apa yang seharusnya gue pertahanin. This time, gue akan bertahan sampai akhir. Kayak kata seseorang dulu, “It’s just hard at the beginning.”

Ada banyak kesempatan baik yang terjadi dalam hidup gue. Kalau gue bisa ngambil semuanya, kenapa enggak.

Lagian, gue mau jadi orang kaya yang lulus tepat waktu (semua mata kuliah tepat waktu) punya kerjaan mapan dan sebagainya. (Lulus tepat waktu gue bold, underline, stabilo. Semuanya. Agak parno semester ini, karena faktor “too full” tadi. Dan dosen-dosen yang nggak terduga.)


5 komentar:

Om Nivo (Reader) mengatakan...

"Lo mah gitu, gampang nyerah."

Yeah, itu benar sekali, Marisa. :))

Marisa Roti mengatakan...

pfffttttt....

Emha Firdaus mengatakan...

If you feel overwhelmed, learn to calm your mind. If you feel like giving up, ask why. Is there a strong reason to give up? What matters to other people might not matters to you, so finding your passion and priorities is the key to balance between what people want you to do and what you really want to do. :)

Marisa Roti mengatakan...

Emha: Alasan tulisan gue belum jalan2 sampai saat ini, because that's not what i really want to do for now. :)

Emha Firdaus mengatakan...

Hihi, semangat, Mar! Aku juga lagi asyik bikin RPG malahan :v