Sabtu, 27 Maret 2010

Ratu Kim (Benar atau Tidak?)

Suatu hari gua menemukan blog dari .. temen bukan, senior menulis bukan. Apa donk ya? katakanlah blog seseorang yang bagus dan memang blognya bagus. Buktinya pembacanya banyak. Membaca blog dia membuat gua tertohok dan berpikir 1000 kali lagi tentang keyakinan yang selama ini gua telan bulat-bulat.

Dia sedang menceritakan kepongahan seorang ratu Kim. Sebetulnya itu dia pakai untuk menyindir salah seorang temannya yang memiliki sebuah komunitas kecil. Katanya ingin memajukan para perempuan di Indonesia. Begitu kata temennya. Sekali baca, yah cuek aja. Kayaknya gua ga kenal si oknum yang di sinidir ini.

Dan gua ngasih komen. Hingga suatu saat, ada si anonymous yang ngasih komen. Bahkan menyebutkan sebuah nama yang bener-bener familiar di telinga gue. Mana pake penuduhan segala. “Bilang aja, yang lagi lu bahas itu si ****** kan? Terus komunitas yang lu sindir itu ****** **** kan?” Tentulah si pemilik blog ini mengeluarkan seribu ajiannya yang mengatakan, bahwa dia tidak sedang bersikap defensive ataupun mau menyinggung seseorang. Katanya biarkan yang merasa itu kegeeran aja.

Oke. Tiba-tiba gua jadi ngeh tentang si ratu Kim Joong Il yang dimaksud oleh si blogger tersebut. gua sama sekali ga menyalahkan si blogger, apalagi mau menjatuhkan dia balik karena secara teknisnya, gua kagum abis sama oknum (yang pake bintang-bintang namanya). Kalau boleh di bilang, ya. gua memuja. Ya. gua memuja abis si oknum. Gua kagum sama dia, keteguhannya, pokoknya dia orang terkeren musim ini di pikiran gue.

Tapi pernyataan dari si blogger tadi bener-bener meruntuhkan semua keyakinan gue. Semua yang tadinya kelihatan bener mendadak jadi salah banget. Sampe akhirnya gua baca ulang lagi tuh blog, ternyata semakin gua baca, faktanya makin kelihatan bahwa yang dimaksud si blogger adalah tokoh idola gue. Bener-bener tertohok gue.

Masalahnya adalah, dia sampai menyebut-nyebut komunitasnya. Bawahannya. Orang-orang yang mengaguminya. Katanya sudah dibutakan dengan kepongahannya dan pengakuan dirinya menjadi yang nomor satu. Tak perlu dipungkiri, gua termasuk salah satunya.
Di blognya dia menyebutkan berbagai kejelekan si oknum yang “tidak masuk akal” dan terkesan arogan. Dia bahkan sampai bilang kalau si oknum terlalu bangga sama kejelekannya sendiri, dan tidak berniat mengubahnya. Aduh ngetiknya tambah lama tambah ga sanggup gue.

Permasalahannya adalah, oke.. oknum ini memang memberikan bukti nyata untuk komunitas-komunitasnya. Gua udah bilang, gua ga berniat menjatuhkan si blogger balik di sini. Tapi gua pengen ngomong lewat paradigma gue aja. Si oknum itu orang yang sukses. dan dia memang telah sukses membawa komunitasnya menjadi konsumsi sejuta umat. Bukankah itu sebuah pencapaian yang baik? Kesampingkan lah sifat-sifat jeleknya. Gua melihat jelas pencapaian nyata yang diraih tokoh idola gue.

Si blogger boleh bilang gua menyedihkan. Gua komen lagi di tempatnya. Gua tulisnya buat bales komen si anonym itu, sebetulnya yang menjadi tujuan gue adalah si blogger sendiri. Gua bilang, dia memang sukses kok. Apa lagi yang kurang? Soal karakter, setiap manusia kan memang beda. Apakah gua sudah buta? Maybe. Berkali-kali kejelekannya terlintas di depan mata gue, tapi bukannya kesel gua malah senyum-senyum sendiri.

TIDAK MAU MENERIMA KRITIK. Siapa yang tidak kaget setengah mati kalau inti dari paragrafnya adalah, bahwa si oknum ini tidak mau menerima kritik?

Well, memang ada ya orang yang bisa sukses tanpa menerima kritik? Coba gua pertanyakan kembali. Bagaimana bisa dia sukses seperti sekarang kalau dia tidak menerima kritik?. Menutup informasi dari dunia luar? Gue lebih kaget lagi sampai begitu. Katanya, para pengikutnya (anggaplah gue) telah ditutup pikirannya seperti pengikut setia Ratu Kim Jong Il. Yang menutup masukan dari dunia luar.

Pembenaran: itu tadi diatas, adalah pendapat gua sebelum gua pertimbangkan baik-baik. Tapi setelah gua perhatikan, ya. memang. Ratu Kim bukan tipe orang yang mudah menerima kritik. Apalagi kalau menyangkut komunitasnya. Katanya, “Ini milik gue. Suka suka gue, pendapat gue adalah pendapat terbenar dan terhebat sepanjang masa. Buktinya banyak dayang gue dibelakang.” See? Oh. Ternyata menjadi orang objektif susah. Gue harus menekan persepsi dan perasaan gua sendiri!

SUKA MARAH-MARAH. Katanya marahnya bahkan sampai menghina intelejensia orang lain. Katanya dia sering membuat statement bahwa dirinya itu memang tidak menyenangkan dan tidak punya banyak teman. Jadi intinya, dia cuek dan menutup mata akan “apa kata orang”. Kata si blogger.. “Bukan orang lain yang memilih untuk tidak menyukai saya, tapi saya yang memilih untuk jadi orang yang MENYEBALKAN.” Harap disorot kata-katanya itu.

Sekali lagi gua tercengang. Ya, gua akui. Ratu Kim memang menyebalkan. Tapi terbukti dia orang yang hebat dengan embel-embel sifat menyebalkannya itu. Dia memang suka marah-marah dan menghina intelejensia orang lain tapi bukankah orang-orang itu memang PANTAS UNTUK DIHINA. Bukankah itu sah? Pada kenyataannya gua memang sudah melihat fakta bahwa banyak orang-orang menjijikan yang dihina si Ratu Kim ini. gua sependapat dengan dia bahwa BANYAK orang-orang berintelejensia rendah. Oh ya, dan lagi sikapnya yang suka marah-marah ini terbukti BERGUNA untuk komunitasnya yang kadang isinya orang-orang berintelejensia rendah.

Pembenaran: Tidak seharusnya Ratu Kim menghina orang lain yang dianggap LEBIH RENDAH darinya. Karena sebetulnya mungkin dia tidak memiliki hak untuk itu. seolah-olah dirinya yang terbaik di dunia aja. Kata blogger itu bukanlah sifat yang baik dari seseorang yang ingin membuat perbedaan. (hell, she’s different! Bahkan biarpun dengan sikap menyebalkannya, dia nyata membuat perubahan!!)

BERLAKU BAK RATU. Bagi perkumpulannya. Membutakan mata perkumpulannya dan seenaknya menuruh para pengikutnya berjalan berjejer di belakangnya. bersikap pongah bahkan memaksakan ideologinya sebagai ratu Kim itu.

Oke. Rasanya gua speechless disini. Tidak ada pembelaan. Begini, pada kenyataannya gua tau bagaimana komunitas itu berkarya di Indonesia. Tentunya komunitas itu nyata berguna. Faktanya sudah banyak orang mengakuinya kalo ga percaya. Sifat pongahnya itulah yang sudah nyata membawanya menuju kesuksesan. Ratu Kim Jong Il pun memang sudah nyata memaksakan komunismenya di dunia.

Pembenaran: oke. Gua bingung mau pembelaan gimana. Otak gua jadi mumet. Gua udah bilang pernyataan si blogger tadi bener-bener mencengangkan gue. Apalagi kalau dia sampai menyebut-nyebut komunitas si Ratu Kim sudah tidak sehat. Terus apa lagi yang gua bisa katakan kalau, gua adalah salah satu komunitasnya?????

Pada kenyataannya ga semua orang bisa menjadi si Ratu Kim. Dalam kasus ini, maksud gua tokoh idola gue. Bahkan sampai hari inipun, gua masih menganggap dia adalah sosok kebanggaan yang patut ditiru. Istilahnya, dia bisa membangun sesuatu dari kecil dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang besar. Sekarang gua tanya..
Adakah satu orang yang bisa menandingi kiprahnya? Silahkan unjuk tangan. Jangan Cuma unjuk tangan tapi buktikan. Gua butuh bukti. Termasuk blogger ini. memang, dia berhak banget buat berpikir kritis juga mengomentari, dan jelas komentarnya berguna. Tapi sekali lagi gue tanya, adakah yang bisa menandingi kiprah Ratu Kim?? Membangun komunitas seperti itu?

Kalau menyangkut sifat pongah dan sok bossy itu. ya gua mengakui. Dia mengakui. Seluruh komunitasnya mengakui. Tapi kadang sifat bossy itu kalau dibarengi dengan tindakan masuk akal bisa menjadi sesuatu yang positif dan pada kenyataannya dia menghasilkan sesuatu yang positif.

Tapi satu hal yang baru gua sadari dari si Ratu Kim.

Ya, dia memang tanpa sadar sedang mengekang pengikutnya dari dunia luar. Kenapa? kalau menurut gua pribadi, karena oke kata si blogger bener, dia tidak membagi kepintarannya untuk orang lain. Jadi inti si blogger Ratu Kim orang pongah yang sedang menahan para pengikutnya termasuk gue untuk bisa menggebraknya balik. Tapi setau gue, si Ratu Kim tidak pernah meminta untuk memiliki pengikut. Jadi gimana?

8 komentar:

coffee latte mengatakan...

Jiaaahh!! Biar gimana, idola lo itu cuma manusia biasa cia! N yg namanya manusia pasti pny kekurangan. Setiap orang punya kebebasan untuk berpendapat ga peduli pendapat yg dia utarain itu bener ato gak ya itu hak na dia, n kita sebagai pembaca juga mesti pinter menilai pendapat org itu supaya ga bikin lo bingung sendiri. Haha! Tp lo jg mesti bs berpikiran terbuka wkt ngedenger pendapat org lain ntu! Karna biar bgmn pun, org itu pasti pny alasan knp dy ngomong gt.

Terlepas dari idola lo ntu yg punya sifat aneh bin ajaib! Haha! Lo pasti pny perspektif sendri waktu menilai sosok idola lo! Cz waktu kita mengidolakan seseorang pasti kita ngerasa klo orang itu pantas untuk kita kagumi. Karna apa yg dia berikan, pasti lo ngerasa itu bermanfaat untuk lo! So...klo pd kenyataan na sifat idola lo jelek! Ya who cares 'bout that? Itu urusan na idola lo, BUKAN urz an lo! Cz apa yg lo cari dari sosok idola lo adalah hal positif yg dia "berikan" dalam hidup lo! Apalgi klo memang idola lo udh bs kasih bukti "nyata"! Pokoknya pinter" na lo lah, bwt menilai mana yg hrz lo ikt in dari org yg lo kagumin n mana yg harus lo cuek in (dlm hal ini bukan berarti lo sengaja menutup mata)!

Klo perkara dia pelit ilmu! Tergantung dari perspektif mana lo mandang itu! contoh na aja, gw ga pnh mau jlz in dmn kekurang notes lo secara detail. Mungkin ada yg blg gw pelit ato ma skali ga tau dmn kekurangan na, tp mana gw peduli ma penilaian org yg gt! Yg penting gw pny alasan napa gw "pelit". Cz gw pengen lo belajar sendiri buat lbh knl sama tulisan lo ndiri.

Anjritt klo lg sakit gni! Otak gw kayanya ga beres ya! Haha! Udahlah, ga ush tlalu d pikirin. Gw ga k bayang gmn jelek na muke lo wkt mikirin masalah ini. Wkwk. Makanya, wkt itu kan gw dah pnh bilang, jgn tlalu cepat bwt menilai segala sesuatu! Drpd kepancing esmosi, mending duduk tenang n ngamatin. Haha! Damn cia! Ini komen terpanjang yg pernah gw bkin seumur hidup gw! Wkwk! Mlh bs jadi tulisan d blog gw! Haha! Da ah, cape ngetik na gw! N gw yakin! Lo cape baca na! Huahahaha

Marisa Roti mengatakan...

Dukun gw lg eror.
*terpana sm komenny*

iya2! Gw tw.. Dr p1 kli gw pnya idola gw jg tw.

Gni, y gw s ud nyoba bwt ngkutin saran lu DUDUK DAN MENGAMATI.
Dan ya, gw jg tw. S blogger pnya hak bwt ngomentarn mcm2. Gw jg pnya hak dnk?
Kt kak ning, kjelekan sorang public figure dan org biasa mndapat sorotan yg brbda.
Blogger itu adalah org biasa.
Jd blum tntu jg s blogger LEBIH BAIK dr idola gw.
Tp skali lg kmbali pada HAK msg2 ya.. Dy pnya hak ngutarain itu d blog dy.

Tp jari gw bner g bs diem klo trnyata asumsi gw memank bner.. Yg dy mksud itu idola gw.

Biarkanlah ni masalah slesai dgn damai. Yg pnting, gw tw. Idola gw pun bkn manusia smpurna. Yg ptg dy sukses dan nyata utk itu.

coffee latte mengatakan...

Uhh pinter bener sih!! (Kaya iklan)
Makannya apa nak? Aahahaha!

Pkk lo jg harus berusaha bwt berpikiran terbuka bwt bs paham sama 1 masalah! N ngeliat segala sesuatunya dari sudut pandang yang berbeda sebelum lo memutuskan segala sesuatunya. Haha! Sialan lo, skr bikin panggilan baru lg nih ceritanya buat gw? Yg keren kek! Kok malah dukun!!! Ckck! Mending gw eror apa gw waras ya?

Rae mengatakan...

@Kopi: Gilaaaaaa.... lo bisa bijak juga ya??? Terpana gw hahaha

Hmmm... kalo menurut gw sih, kalo dibilang pengikutnya telah "dibutakan", itu bukan salah komunitasnya apalagi salah ratunya. Wong setiap pengikut harusnya tidak hanya mengikuti komunitas itu dengan gelap mata. Harusnya juga jangan sampai menimbulkan fanatisme yang berlebihan.

Buat gw pribadi, mengikuti dan menyenangi sebuah komunitas seperti itu lebih karena gw suka akan hal-hal positif yang dihasilkan. Tidak hanya komunitas yang mungkin saja dimaksud oleh si blogger itu, tapi juga komunitas-komunitas lainnya.

Kalau memang yang dimaksud si Ratu Kim adalah orang "itu", ya sah-sah aja dia mau ngomongin kejelekan itu orang. Dan gw setuju ama omongan Kak Ning. Bedanya public figure dan orang biasa adalah setiap tindakan dan sikap serta sifat si public figure pasti yang disorot. Contohnya aja, artis-artis yang kawin cerai beritanya ampe ke mana-mana. Padahal banyak juga orang biasa yang kawin cerai tapi beritanya nggak sampai disorot-sorot media. Yang ada jadi bahan gosip tetangga aja hehehe.

Munkin, sekali lagi MUNGKIN, dengan sifat-sifat si Ratu seperti yang dituding-tudingkan si blogger, justru membuat si Ratu jadi orang yang berhasil. Orang yang berhasil pasti punya banyak pengikut bukan? Mungkin sebutan "pengikut" terlalu berlebihan. Gw bilang aja "penggemar". Dan buat gw pribadi, kenapa nggak ambil saja sisi positif dari keberhasilannya itu dan jadikan contoh? Contoh bahwa setiap orang, jika ada kemauan pasti bisa berhasil, terlepas dari sifatnya yang katanya negatif. Bukannya hanya menyorot sifatnya itu.

Buat gw, komunitas yang mungkin dimaksud, menjadi tempat gw menemukan dunia gw yang baru. Dan gw mengaggumi orang-orang yang berada di balik komunitas itu sebagai penulis. Bukan sebagai pribadi mereka. Tapi yang gw maksud penulis-penulis yang tidak secara langsung berinteraksi dengan gw hehe. Buktinya dari komunitas itu gw bisa bertemu beberapa orang yang menurut gw hebat dan gw jadikan contoh, baik itu penulis maupun pembaca.

Dan kembali lagi bahwa we're only human. Selalu tidak lepas dari kelemahan.

Huff capeeeeee nulisnya... Mikirnya juga hahaha

coffee latte mengatakan...

@ rae: iya klo lg sakit otak gw sk ga waras! Hehe!

Gw setubuh ama rae eh mksd na setuju sama mslh fanatisme! Kita blh fanatik, tp jgn fanatik k dalam!! xp

Marisa Roti mengatakan...

Well, nice sharing girls.
Omongan kalian bner semua. Skrg adek telah mengerti..
Sudah terbuka lah ini mata, hati, telinga.

keke mengatakan...

hrs diakui kdg kendali a la "tangan besi" lbh berhasil. bandingkan masa Soeharto dgn presiden2 sesudahnya.

btw, menjwb pertanyaanmu di sms semalem, Soharto meninggal tgl 27 Januari 2008 pkl 13.10 dlm usia 87 thn. lunas ya Dek... :)

Marisa Roti mengatakan...

HAHAHAHA..
Dasar tanteeee!
Bneran dcari ya!
Ngg, tenang tan! Aku g bkal khabisan prtanyaan kok.
Ngmg2, ak ud tw knp tante sms yg aneh2 pg gt. Trnyta bwt APRIL MOP ya!

Tp ak stju. Karna utk mengepalai org lain itu bkn hal gampang.