Rabu, 24 Maret 2010

Mereka Bilang Itu Realita

Mereka bilang itu realita.

“Kehidupan memang harus dijalani seperti itu cia, memiliki rutinitas yang meyakinkan. Kerja di kantor sehingga kamu memiliki uang yang berkecukupan.”

Mereka bilang itu realita.

“Ga usah bermimpi yang aneh-aneh. jalani hidup apa adanya, ambil kemungkinan yang pasti. Jadi orang yang berani bukan nekat.”

Mereka bilang itu realita.

“Pada akhirnya siklus hidup juga akan sama. Lulus kuliah, bekerja di sebuah perusahaan yang bonavit, mendapat gaji yang besar, naik pangkat, hingga akhirnya kamu menikah nanti.”

Gua bilang ini realita mereka.

“Yah, berangkat pagi buta, pulang jam 8 malam, dengan wajah lesu tanpa semangat, mandi lalu tidur.”

Gua bilang ini realita mereka.

“Bekerja banting tulang, untuk sesuatu yang tiada hasilnya. Selalu siklus yang terjadi seperti itu. uang tiap bulan habis untuk kebutuhan primer hingga tersier.”

Gua bilang ini realita mereka.

“Menghalalkan segala cara demi uang. Selembar kertas tidak berguna itu yang tidak pernah kelihatan kegunaan nyatanya.”

Gua bilang ini realita mereka.

“Menjalani rutinitas-rutinitas aneh yang mengekang kehidupan mereka. Tanpa mereka sadari, bahwa mereka seperti hamster yang terus berlari di lingkaran yang sama. Hingga lupa siapa diri mereka sebenarnya.”

Gua bilang ini realita mereka.

“Terbelenggu dengan pola pikir aneh mereka sendiri, terkekang, bahwa hidup harus sesuai dengan realita.”

Sayang, gua bukan orang yang hidup dalam realita teman. Gua hidup dalam dunia gua. dunia gua, cita-cita gua, impian gua, dan khayalan gua.

Ini realita untuk gue.

“Menjadi seorang pengacara sukses yang menghibahkan ke rendahan hatinya untuk memajukan negara Indonesia. Mengajak anak bangsa untuk se-misi dengan gue.”

Ini realita untuk gue

“Memiliki perkebunan tebu, lalu memproduksi gula buatan gua sendiri dan memonopoli pemasaran produk roti lokal.”

Ini realita untuk gue.

“Menjadi seorang musisi hebat dan terkenang sepanjang masa di hati orang lain.”

Ini realita untuk gue.

“Menjadi seorang penulis hebat yang dapat mengubah kehidupan seseorang melalui karya. Karya tulisan.”

Ini realita untuk gue.

“Hidup berlimpahan cinta dengan orang yang sesuai untuk gue, menikah bukan karena harus. Menikah karena gua mau.”

Ini realita untuk gue.

“Menjalani hidup sebagai orang kaya, sukses, mapan, dan menakjubkan bersama pasangan gue. Hidup bersama, bahagia bersama, bersama anak-anak gua nantinya. Sempurna.”

4 komentar:

Anonim mengatakan...

lho? buka PH film porno bukan realita lu?

Marisa Roti mengatakan...

Sori
NO KOMEN ya ano sayang..

Anonim mengatakan...

sama! :)
tapi kadang gabisa di pungkiri, buat mencapai realita yang kita inginkan itu pastinya bakal susah bgt..

-jane felicia

Marisa Roti mengatakan...

Jane: yupppp. Memang bner, anyway gua jarang sekali loh ngliat ank seumuran kt Ɣªήƍ bgtu ambisius ky lu
Kita doa ¡Ɣά, klo suatu saat nanti lu bs jd junior gua ϑî dunia hukum
Hahahahahahahaha

Asal ada niat psti ada jalan jane, tenang aja