Rabu, 22 Desember 2010

Geng Mana Lagi??


Ternyata setelah melalui masa SMP gua dulu, bersama kawan-kawan lama yang penuh kedongkolan konflik dan rasa keki membarut hati, gua baru menemukan, kawan-kawan itu tetap yang paling keren dari semua geng yang pernah gua sambangi. Mulai dari yang freak, komik fan abis, agak sinting, kaya, dan super garing.

Gua kan sudah pernah bilang, meskipun orang melihat cara bergaul kita yang sama sekali tidak sehat *penuh tuduhan, fitnah, caci maki, menggosipi teman seperjuangan* gua tetap merasa into dengan geng satu ini. Si geng pintar yang rada songong bermulut pedas dan sadis.

Teridentifikasi setelah gua lepas dari mereka, dan mencoba bergaul mandiri. Gua kan ogah jadi eksklusif dan ga punya temen. *bueh*. Tapi toh nyatanya, gua ga menemukan satupun kelompok yang bisa menandingi kehebatan mereka. Ada tukang ngatur, ada si jenius, ada si sok cakep, ada si kuntet, dan anggotanya cewek semua.

At least, gua merasa satu sama lain dari kita memiliki keterikatan yang tidak dapat dijelaskan oleh makhluk normal dan tidak terlihat secara kasat mata. Coba aja liat geng-geng yang pernah gua sambangi, pada akhirnya gua akan menemukan cacat cela dan ketidak cocokan antara gua dan mereka.

 Geng Tajir

Mereka-mereka ini yang bisa menghabiskan satu juta rupiah dalam seminggu, selalu hadir ke sekolah dengan gadget baru dan barang mahal baru. Isi dari pembicaraan mereka ga jauh-jauh dari tas Hermes, Louis Vitton, mobil mewah, dan model baju terbaru di Zara. Kalau lagi bengong, bawaanya langsung ngeluarin I-pad atau BB dari dalem tas dan mengakses kafe-kafe mahal eksklusif di Jakarta *lebay, tapi memang separah ini kok* meskipun kemana-mana bareng, tetap terasa individualism mereka, rasa-rasanya sih “kelompok” itu hanya kamuflase untuk menutupi kesendirian mereka. Jangan ditanya, sudah dipastikan gua tidak cocok. Jalan sejam bersama mereka, cukup membuat kantong gua jebol sampai ke bawah tanah dan meninggalkan penyesalan terdalam di hati.

 Geng Poni

Cewek-cewek centil menjijikan yang mengisi hidupnya dengan keindahan poni dan wajah yang cantik cemerlang, meskipun boleh gua akui mereka tidak cantik sama sekali. Taraf otak dan kepintaran yang jongkok atau bahkan merangkak, dipikiran Cuma coooowwwoookkk doank. Tiap jalan atau ketemu bawaannya curhat masalah pribadi mereka sebagai cewek-cewek (sok) cantik yang begitu menggenaskan. Errr, ga ada masalah sih dengan mereka. Sepertinya gua lumayan sering bergaul dengan mereka, tapi tetep aja. Gua ga bisa mengabaikan rasa jijik yang meluap-luap dari sanubari terdalam setiap kali mereka curhat dengan bahasa menjijikan.

Geng Komik

Yang freak abis dengan kegemaran mereka yaitu anime dan komik. Anggota-anggotanya pun super aneh dan freak. Memang ga ada yang salah sih, jujur aja mereka cukup seru dan asik untuk diajak gila-gilaan. Beruntung gua di bekali sedikit pengetahuan dari si Fan-Fan tentang anime, jadi gua ga perlu merasa di kambing congekan karena mau ga mau, gua harus mendominasi pembicaraan mereka dengan secuil pengetahuan gue. Iya. Satu jam pertama ngobrol bareng mereka memang asik, tapi jam kedua seluruh tubuh gua akan gatal-gatal dan memprotes untuk menjauh, sebelum otak gua konslet dan gua semakin freak kaya mereka.

Geng Urat Malu Putus

Geng ini biasanya di dominasi sama cowok-cowok yang ga tau malu, jadi Cuma cewek-cewek ga tau malu dan tidak mengindahkan batas-batas jenis kelamin seperti gua yang bisa masuk dan nyambung, memang seru sih. Asik, tapi lama-lama gua mulai merasa risih dengan keanehan cowo yang jorok dan menjijikan. Becandaan merekapun susah dimengerti kaum hawa seperti gua, jadi sepertinya gua memang ga cocok.

Geng Seru

Dan gua sangat bingung kenapa geng ini di sebut seru. Terdiri dari cowok-cowok kocak dan cewek-cewek sok kocak yang sok rame, tapi padahal garing abis. Welcome sama semua orang, tapi gua sulit mengerti bercandaan mereka yang autis dan garing *dan disebut lucu oleh seluruh angkatan* hell, apa lucunya dari becandaan ga berbobot yang isinya angin dan rada freak seperti itu? Masih ga mengerti deh gue sampai hari ini. Yang jelas 2 jam bersama mereka cukup membuat gua ga betah dan pengen pulang, meskipun cara berpergian mereka sangat sesuai untuk kantong gua yang cekak ini. Ga jaim dan ga suka basa-basi.

Geng Kalem

Geng ini yang sering kali menggoda gue untuk ngisengin mereka, yang para anggotanya terdiri dari cewek-cewek kalem dan manis. Bukan dari tutur kata, tapi dari isi pembicaraan yang penuh santun dan canda yang tidak berlebihan. Seperti membuat dunia sendiri, sepertinya masing-masing anggota cukup merasa nyaman satu sama lain. Tapi geng satu ini juga memang cukup membuat gua nyaman karena sifat mereka yang ga terlalu mendominasi atau sok hebat, tapi justru membaur dan asik. Suka menolong, tidak sombong, rajin beribadah. Pokoknya KLASIK. Terlalu klasik sampe gua menguap ribuan kali.

Pada akhirnya kan, Cuma para goziper yang memiliki fasilitas secara mental maupun fisik untuk saling melengkapi satu sama lain dan memiliki kekuatan yagn solid untuk menopang gue. Meskipun dianggep ga jelas, buat gue sih memang cewek-cewek tukang gosip, sok cakep, sok modis, dan sok kritis ini yang paling baik. Ya meskipun menyebalkan, sok pintar semua dan suka ga jelas. Tapi gua suka cara bergaul kita.

2 komentar:

Mhaya Putri mengatakan...

lah terus, lo bikin aja geng baru. geng suka2. terserah mau gmna dan mau ngapain, yg penting asikk.

Marisa Roti mengatakan...

bahahaahahaha
kalo itu sih, sebetulnya semua geng di atas juga sama aja. suka suka mau ngapain yang penting asik

ahhh kemana aja lo? blognya ga di update2???