Jumat, 09 April 2010

Seperti Anak Kecil

Suatu hari gua bertanya kepada salah seorang temen gue. “Tipe cewek lu itu kaya gimana sih?” jawabannya singkat padat dan jelas. “Yang penting, cewek itu bisa bikin gua jatuh cinta sama dia sepenuh hati.” So sweet isn’t it? Dan dia bertanya balik. Tipe gue itu seperti apa sih.

Gue terdiam sejenak. Masalahnya adalah, selama ini gua ga pernah memikirkan pertanyaan tersebut. yah boleh lah dikatakan gua mengikuti insting gue aja. Suka ya suka. Tapi mendadak gua mengingat satu sosok, lalu dengan lancarnya gua mengetikan satu demi satu tipe gue lewat SMS.

Ga muluk-muluk kok.

1.Bisa mengimbangi cara berpikir gue, yang pasti harus bisa membimbing gue. Dengan kata lain harus lebih dominan.

2.Mapan dan sukses. at least memiliki pola pikir sukses. dan yang gua harapkan, dia memiliki pola pikir sukses yang lebih hebat dari gue.

3.pendidikan minimal SMA. Maksimal sarjana. Ya iyalah, kalo sampe lewat sarjana kemungkinan besar tuh orang berkepala botak.

4.Punya mobil pribadi, atau at least bisa bawa mobil. ih, ke mall naek angkot padahal udah punya pacar?? It’s out of option.

5.Fisik harus lumayan. Bukan gue sok kecakepan. Tapi gue ga betah kalo liat orang yang ga suka untuk gua liat. Tapi itu relatif. Yah asal dia memiliki 4 hal diatas, fisik bukan masalah lagi deh.

6.Rajin, konsisten, dan kompeten.

7.Senang dengan anak kecil, karena gua sangat membenci anak kecil. Jadi balance lah ya.

8.Bersih dan rapih, kalau ga mau liat kamar kita berantakan (lho? Memang udah nikah?)

9.Harus wangi dan punya selera dalam memilih sabun. karena gua tidak, tapi gua suka orang yang wangi dan gua suka orang yang pinter milih sabun.

10.Pastinya harus berbakat di bidang musik. ga Cuma berbakat, tapi bisa mengembangkan bakatnya. Gua suka orang musik. karena gua tidak terlalu hebat di bagian sana. Tapi gua suka musik.

Ga muluk-muluk kan? “Gila kaya orang lamaran kerja aja lo..” he he he..

Lalu juga, suatu hari gua bertanya pada salah seorang kawan gue. “Apa sih sosok yang lu inginkan di masa depan?” Dia juga menjawab dengan singkat padat dan jelas.

“Gue pengen jadi editor di bagian jurnalis gitu lah. Editor anggun-sibuk-sukses.” terkesan gue. Meskipun terdengar singkat tapi kalau itu kejadian rasanya hebat. Dan entah kenapa gua merasa orang ini memiliki kemampuan untuk itu. “Kalo lo apa?”

Ga muluk-muluk.

1.Punya perkebunan tebu dan memproduksi gula.

2.Tentu aja produksi gula gua bisa menunjang usaha pabrik roti gue. Jadilah gua memonopoli produk roti lokal. Oh ya, dan produk roti gua harus bisa ngalahin produk roti impor

3.Jadi pengacara sukses yang juga sukses dalam memajukan Indonesia. Pokoknya gua satu-satunya pengacara cewek yang menggembleng hukum di Indo lah. I don’t know how. Tapi percaya aja. Lagian pada saat itu gua udah jadi orang kaya.

4.Mendirikan institut musik untuk para pengamen jalanan yang memiliki bakat tapi tidak mendapat kesempatan untuk itu.

5.Jadi penulis hebat yang berpengaruh dalam hidup orang banyak. Ga perlu meledak tulisan gue, yang penting berguna.

“Impian lo “benar-benar” ga muluk ya Mar…” ya. impian gua memang ga muluk kok.

Jadi yang sebetulnya mau gua angkat di sini adalah, seberapa tinggi sih makna “muluk” itu di otak para manusia? Muluk. Muluk.. hemm. Muluk, mungkin artinya sesuatu yang tinggi. Tidak biasa dan terkesan sulit didapatkan. Jadi dari daftar-daftar gua di atas tentang pacar impian dan profesi impian, terdengar muluk atau tidak?

Di suatu siang, gua menatap pabrik roti kecil yang sekarang di usahakan oleh enci gue. Seberapa banyak sih hasil yang bisa didapatkan? Tentu ga banyak. Setiap hari enci gua kerja mati-matian untuk uang yang tidak kelihatan ujung pangkalnya. Selalu begitu, lebih besar pasak dari tiang. Intinya tidak meyakinkan lah.

“Ce, cece pernah ga sih berpikir pabrik roti kita bisa ngalahin bread talk?” dia terdiam sejenak.

“Enggak. Ga mungkin.”

“Kenapa ga mungkin?”

“Yah susah lah cia..”

“Kalau gitu, bayangin aja deh. Ngimpi gitu. Pernah ga?” enci gua menggeleng. Well, mau bagaimana lagi? Berarti tuh pabrik roti hanya akan jadi hebat di tangan gue. Enci gua menganggap hal itu adalah hal yang “muluk” seperti yang gua bilang tadi. Dan apakah aneh? enggak. Mungkin justru gua yang aneh. entah kenapa, gua tau.. semua impian gua itu deket banget sama gue, dan entah gimana gua yakin banget bisa kesampean. Rasanya semudah membalikan telapak tangan.

Pernah juga gua nanya begini sama enci gua yang kedua.

“Ce, kira-kira kalau bikin lapangan berkuda butuh tanah seberapa luas ya?” karena sekedar informasi, gua pengen banget bikin lapangan berkuda pribadi. Gua terobsesi, meskipun gua ga bisa naik kuda sendiri.

“Kamu udah gila ya? jangan aneh-aneh, entar yang ada malah jadi gila.”
Kasihan para orang dewasa itu. satu-satunya hal yang ga ingin untuk gua lupakan dari masa kecil adalah, kepolosan kita dalam menciptakan mimpi. tidak seperti mereka. Para dewasa itu. gua ingin jadi dewasa, tapi kalau untuk menjadi dewasa gua harus bersikap dan mempunyai pola pikir pesimis itu, gua memilih untuk menjadi anak kecil yang berhasil mewujudkan mimpinya. Ingat dulu semasa TK?

“Aku! Aku mau jadi astronot! Mendarat di Jupiter!” (gila bukan bulan atau mars lagi)

“Aku mau jadi dokter yang hebat!” siapa yang sangka kalau suatu hari anak ini menemukan obat aids.

“Kalau aku mau jadi guru. Guru orchestra!”
Tapi kenapa, kenapa saat mereka dewasa. Mereka lupakan mimpi mereka satu-persatu. Kenapa? kepada siapa seharusnya gua bertanya? Kepada mereka? Gampang jawabannya.

“Kehidupan tidak semudah yang kita bayangkan semasa kecil mar..” and I’m sick of it.

7 komentar:

cL mengatakan...

Wa, temen lo yang jawab tentang tipe cewenya n impian masa depan dy dengan singkat padat dan jelas, pasti orang yang bikin lo berkesan yak! Ga heran gw, klo dlu (sekarang?) lo bener" kagum n setia jadi secret admirer dy! Haha! Piss!

Beberapa tipe (hape kali pk tipe) yg lo suka dari poin

1. Bisa ng'bimbing..kan udah ada bukan? yg baru kenalan ntu! haha

3. Lewat dari sarjana kemungkinan palanya botak...idihhhh ngaraaang aja lo!! Banyak jg yg masih aduhail! Haha

4. Punya mobil...matreeee mode on!
Bisa bawa mobil...emangnya samson, berat lah kalo mesti nenteng" mobil! Ckck

8. Bersih dan rapi biar kamar tetep kinclong...yaelah, cari PRT lah! Tinggal terima beres (ketauan malesnya)! Haha

10. Gw tidak terlalu hebat d bidang musik...masa sihh?? Boong banget lo!! Ckck

Ahk..udah ahk, gw mesti balik lagi ke pertapaan gw! Haha! Td gw kebeneran dapet wangsit, eh taunya malah nyasar k sni! Haha

Marisa Roti mengatakan...

Secret admirer? Lu tau kn artinya itu "penggemar rahasia"
tp kn gw bkn pnggemar rhasia. Pd dsarny, gw bkn pnggemar sm skali. Dan, itu bkn sesuatu yg rahasia.

Nggg, gw sk bgt org yg wangi. Penampilan rapih itu mnunjukan jati diri seseorang tau.

Rae mengatakan...

Inspiring writing, De :)

"Tapi kenapa, kenapa saat mereka dewasa. Mereka lupakan mimpi mereka satu-persatu."

Katanya, mimpi itu bukanlah sesuatu yang jelek. Maksudnya bukan mimpi-mimpi yang aneh bin ajaib yak hehe.

Tapi jenis mimpinya yang seperti ini nih: mimpi mau ngalahin ato seenggaknya nyaingin BreadTalk. Gak cuma BreadTalk, Jco sekalian! Bilang ama si Mas Johny Andrean, kamu mau jadi saingan kelas beratnya dia! Hehehe

Ato mimpi punya lapangan berkuda, kenapa nggak? Dari sekarang cari tahulah segala hal mengenai kuda ^^

Aku sudah hampir lupa akan mimpiku. Tapi membaca tulisan kamu ini, seolah membangunkanku dari tidur, menyadarkanku dari lamunan kedewasaan yang bikin orang terlena. For a minute I feel like being a little girl with dreams :)

*lagi serius mode on!*

Marisa Roti mengatakan...

Yah ci, klo mimpi yg aneh2 mah si kopi noh!!

*ikut serius jg*
yak, aku setuju. Sayangnya, banyak orang yang bahkan untuk brmimpi aja ga berani. Sungguh disayangkan ya..

Mimpi itu, adalah batu pertama penjajakan kita menuju kesuksesan. Luckily, aku sudah menyadari hal tersebut. Tapi memang benar, mimpi bisa jadi mengecewakan, saat kita ga brani untuk melangkahkan kaki kita ke batu selanjutny.
Action. Yang berarti mimpinya ga akan bs terwujud.

Itu yang belum aku lakuin..

Oke, ci rae. Inget aku terus ya, jd pd saatnya lapangan berkuda aku jadi, kita naik kuda bareng2! Haha..

cL mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Marisa Roti mengatakan...

Kopi, maafkan daku, komenmu itu harus segera dihapus dr muka blog.

cL mengatakan...

Napa ga sekalian aja lo apus gw dari muka bumi pake penghapus papan tulis.....*lebay mode*

Gpp kok! Lo kan tau gw..., slalu klo ada apa" ngmng na antara gpp ato nyantai aja! Haha! :p