Minggu, 30 Juni 2013

Karakter si Virgo, Gue.

Mungkin liburan telah berhasil bikin gue masuk pada tingkatan kegilaan yang sebenarnya. Tapi enggak, enggak, akhir-akhir ini gue memang lagi keranjingan sama urusan zodiak gara-gara pernyataan si Aisyah soal.. “Gue bisa ngeliat karakter orang dari zodiaknya!” semacam cenayang, mendukung impian masa kecil gue untuk bisa ngebaca orang lain, gue bertekad untuk mempelajari ilmu zodiak ini mulai dari....

Diri gue sendiri.


Jadi gini teori gue, bokap nyokap gue yang memang beragama Buddha mereka percaya sama yang namanya shio sesuai tanggal lahir. Mungkin pertanyaan dari orang-orang adalah. “Mana mungkin ada hal-hal yang sama hanya karena tanggal lahir lo dan dia sama?”

Tapi kepercayaan shio sendiri (menurut gue) merupakan gambaran bahwa semua orang dilahirkan karena suatu alasan, kenapa lo dilahirin tanggal segini, kenapa dilahirin jam segini. Nyokap gue bahkan punya buku besar yang isinya garis takdir hidup lo berdasarkan tanggal lahir, dan jam lahir lo lalu pake itung-itungannya sendiri. (Ini gue gak percaya-percaya banget sih. Kalo hasilnya jelek, sedih banget gak sih hidup lo. Tapi untungnya, hasil gue bagus. Gue jadi semakin percaya, kalo nasib gue akan cemerlang. HAHAHAHAHA)

NAH. Berdasarkan hal itu, gue memakai pola berpikir shio tadi kedalam zodiak. Bahwa lo dilahirkan di tanggal sekian karena suatu alasan tertentu. Udah simpelnya, zodiak lo ini, pasti punya alasan, dan pasti punya dampak. Analisa gue masih seputar, pengaruh zodiak terhadap karakter lo. Karena menurut tante aish, temen-temen mereka dengan zodiak tertentu memiliki pola yang sama biasanya dalam menghadapi sesuatu. Nah gue jadi penasaran, siapa tau ketika nanti gue berkenalan dengan banyak (lagi) orang baru, gue jadi tahu kira-kira cara menghadapi orang tersebut dengan pertanyaan awal. “Zodiak lo apa?”

Kalo dipostingan lalu, gue bahasa tentan zodiak gue (Virgo) tentang masalah cinta-cintaannya, setelah searching beberapa kali di Google, gue menemukan beberapa hal tentang zodiak gue sendiri, mungkin lo bisa buka kalo memang lo virgo. Ada beberapa poin dimana. “Shit! Ini gue banget, weeh!” tapi ada juga yang bikin gue mengerutkan kening.

So, here’s the list.

1.       Bersih, Rapih, Teratur, Terorganisasi.

Gue gak tau dengan virgo lainnya. Tapi kalo lo membicarakan ini dengan GUE. Lo salah besar. Yang sebetulnya gue gak ngerti, padahal zodiak gue Virgo, dan golongan darah gue A. Virgo dan goldar A itu biasanya karakternya rapih, bersih, dan terorganisir. Kenapa gue seperti pengecualian dari dua itu. Mungkin Virgo dan goldar A seharusnya tidak bersatu, mungkin ketika mereka bersatu, inilah jadinya.

Gue.

Yang gak pernah inget dimana gue naro konci laci terakhir kali, dan selalu bengong tiap barang jatoh berantakan di depan gue sebelum ngangkat kaki dan ngelengkahin barang jatoh itu, yang paling seneng pake baju lecek dan celana bolong, dimana buku file kuliah gue udah terpisah-pisah. (padahal gue berusaha di awal semester buat mengorganisir file gue permata kuliah. Berakhir teracak kesana kemari, sampe gue gak tau lagi mana catetan kalkulus semester satu, dan mana catetan SDA semester dua)

Jadi gue anggap poin ini, sangat tidak gue sekali.

2.        KRITIS

Errrr. Gue gak tau kata sifat untuk menggambarkan elo yang suka ngritik orang lain. Gue pikir itu namanya kritis. HAHAHAHAHAHAHA. Enggak mungkin enggak, bodo amat. Jadi kritis disini ya itu tadi, kebiasaan gue mengkritik orang lain. Gue semacam skeptis dalam memandang sesuatu. Gue memadukan hal yang gue analisa berdasarkan teori yang seharusnya, dan gue akan mengkritik.

Ternyata. Setelah muncul kalimat di website yang gue baca.

When you do express your criticism of something it's more than likely because you’ve analysed and summed up a situation correctly before acting out your thoughts. While some people might find this an annoying habit, others will never hesitate to involve you in their work.

(Menghighlight, nge-bold, nge-underline, dan nge-garis miringin kata “Annoying Habit”)

HHAHAHAHAHAHA.

GUE SADAR GUE MENYEBALKAN

Semasa SMA, ketika gue polos dan berpikir kritik itu bagus untuk semua orang. Kritik membangun kan? Yes?

Enggak. Setelah kuliah dan ketemu berbagai macam orang, gue gak pernah paham se-sensitif apa orang-orang itu. Terbukti dari beberapa pasien curhat gue (cewek), yang ternyata sangat sensitif dan Indonesia sekali.

Jadi gue mulai mengurangi kebiasaan itu, meskipun sebetulnya, hal yang gue benci, otak gue gak pernah berhenti memikirkan ketika gue melihat sesuatu di depan mata gue. Sebagai contoh.

Suatu hari, gue punya temen yang sangat lucu, apapun yang dia lakuin bisa bikin gue ketawa, pokoknya buat gue, kehadiran dia itu mencerahkan hidup gue deh. Sampe kadang kalo lagi bosen, Cuma ngeliatin dia, gue suka ketawa sendiri. Mungkin gue gila, mungkin dia yang terlalu lucu. Entahlah.

Kemudian. Setelah beberapa saat gue perhatiin, karena tingkah lucunya itu, ada aja beberapa temen gue yang becandanya mulai kelewatan dan ngeledekin teman gue sesuka hati mereka. Gue suka mengamati perubahan air muka seseorang dan yang gue tau, di balik hinaan-hinaan dia buat dirinya sendiri, dia gak suka diperlakukan seperti itu.

Kesimpulan: Kurangnya penghargaan terhadap dirinya sendiri demi menciptakan image menyenangkan bikin orang lain juga gak bisa menghargai dia.

Gue menahan observasi gue itu selama beberapa waktu karena gue sadar, kalo gue ungkapin ini ke orang tersebut (terutama di waktu yang gak tepat) dia bakal tersinggung. Tapi karena gimana ceritanya, gue keceplosan juga. Dan gue bilang hal itu sesuai kalimat di atas. Dan gue bener, dia tersinggung.

Tapi ternyata.. beberapa minggu berselang, dia mulai curhat ke gue pada akhirnya tentang masalah tersebut. Dan persis sesuai dugaan gue, bahwa dia gak suka diperlakukan begitu. Lalu akhirnya gue bilang. “Jadi yang gue bilang waktu itu bener kan?”

Pada intinya meskipun apa yang gue lihat (mungkin aja) bener, gak semua orang siap nerima kenyataan itu dengan sudut pandan gue. (yang cenderung ngritik).

Lemahnya virgo adalah, ternyata selain suka ngritik orang lain, gue juga suka ngritik diri gue sendiri. Ini salah satu indikator penghambat kemajuan. Oke. Whatever.

3.       INGATAN YANG TAJAM

Tergantung, kalo lo ngomongin masalah kunci motor, gak bisa dimasukin dalam kategori ingatan yang tajam. Atau kalo misalnya enci gue nitip beng beng waktu gue di Indomaret. Ini juga bukan ingatan yang tajam, karena gue seperti “melupakan” secara otomatis tepat ketika detik kedua informasi itu masuk. “Cia nitip beng-beng ya.”

“oke.” Dan dua detik kemudian semuanya hilang dari ingatan gue.

Tapi kalo ini tentang bahasan penting dari orang yang juga penting buat lo. Ingatan gue akan selalu siap. Gue akan selalu bisa ngebalikin omongan-omongan lo di waktu lalu dengan mudah. Karena ya itu tadi, gue jarang lupa kalo masalah kayak gini. “Bukannya, lo inget gak sekitar lima bulan lalu lo pernah ngomong....”

Gak semua orang gini, kan? Iya, kan?

4.       PERDULI DENGAN DETAIL

“Keeping a diary and making lists are a favourite pastime of yours. Of course having the right pen and paper to keep your lists is just as important so a favourite hangout for someVirgos is the local stationery supply store. It sounds a little weird sure, but you do need to have the right pen to write with!

Ih anjir. Terdengar seperti weirdo! Jadi gue sangat perlu untuk semua hal sesuai dengan yang gue inginkan bahkan detail terkecilpun.

Well, kalo gini kasusnya ini sangat tidak gue.

Gue gak pernah ngecek lagi struk belanja indomaret kecuali muka embaknya mencurigakan, dan bahkan ketika gak ada pulpen, gue bisa pake pensil warna buat nyusun pembukuan roti. HAHAHA. So this is not me!

5.       DIAM-DIAM MENGHANYUTKAN

Jadi, menurut artikel yang gue baca. Beberapa orang akan berpikir, Virgo itu sosok yang pendiam, malu-malu. Padahal sebetulnya yang bikin Virgo bertindak seperti itu adalah karena dia selalu memikirkan segala situasi, mengobservasi, serta menganalisis sebelum membuat kesimpulan. Jadi ketika dia di tempatkan di satu situasi, atau lagi nongkrong misalnya, dia bakal diem dan mikir dan mungkin menganalisis semua pelaku nongkrong di sana.

Ini sedikit gue, dan juga sangat tidak gue.

Kadang gue terlalu bawel untuk bisa diem dan menganalisis. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, akhir-akhir ini gue mulai banyak melakukan itu. Karena gue tidak akan tahu apa yang gue lakukan ketika gue gak mengenal apa yang sedang gue hadapi. Dan gue udah sering banget di bilang diam-diam menghanyutkan akhir-akhir ini. Padahal gue alim. -_____-

6.       MENERIMA SEMUA ZODIAK

Sebetulnya ada tiga zodiak yang berunsur tanah, virgo, taurus, dan capricorn. Tanah itu kan punya kecenderungan nerima unsur yang lainnya, entah api, air, udara. Bukan masalah, entah kenapa itu bikin tiga zodiak ini bisa menciptakan suasana nyaman buat orang lain. (yang baca blog gue dan suka banget deket-deket gue buat curhat ngaku aja deh gue bikin nyaman. *muntahramerame*)

Tapi ada beberapa zodiak khusus yang sebenernya cocok sama virgo, biasanya dari unsur yang beda. Meskipun entah kenapa dari jaman dulu gue selalu melihat sosok Taurus dengan mata berbinar-binar. Dari dulu, dari gue SMP. Pfffft. Oke yang mana adalah. Jeng jengg. Leo dan Libra.

Tapi gue sendiri setelah mengingat kalo Fan-fan itu zodiaknya pisces. Dan unsurnya adalah air, gue ngerasa sok deket sama zodiak-zodiak yang unsurnya air (Pisces, Libra, Cancer). Jadi gue mungkin cocok sama Libra. Ngomong-ngomong gue lagi deket sama yang zodiaknya libra nih. Kayaknya.........................

Oh iya, ini bukan muji zodiak sendiri sih, tapi setau gue unsur tanah itu penyayang, dan lembut, dan bikin penasaran. *najis tiga kali*.

7.       SEKIAN

Jadi ini udah sepanjang surat cinta jaman bokap gue buat nyokap gue. Panjang banget bok! 4 halaman! Brf. Jadi gue rasa gue akhiri sampai disini saja observasi gue tentang zodiak gue sendiri. Anyway, ada beberapa zodiak yang memang cukup menarik buat gue akhir-akhir ini.

Salah diantaranya: Taurus, Libra, sesama Virgo, Leo, Capricorn, dan Sagitarius.

Well ya gue berusaha nginget-nginget semuanya sih, next gue bakal nyoba nebak zodiak melihat dari karakter si orang tersebut. Kalo berhasil, berarti teori tentang korelasi antara zodiak dan karakter lo itu berarti benar.

Oh iya by the way, mengenai orang yang datang dan pergi. Gue kehilangan beberapa teman secara instan akhir-akhir ini. Mungkin karena gue bosen terus mendadak kesel, atau karena memang seharusnya begitu. Gue harap gue akan ketemu lebih banyak lagi orang baru buat gue tebak zodiaknya.

Sekian.


Salam roti!

Tidak ada komentar: