Sebelum masuk di berita utamanya, gue Cuma mau cerita. Satu lagi
orang yang gue kenal, menghamili pacarnya di luar nikah. Bahasa simpelnya,
saudara gue yang cowok ini ngehamilin ceweknya, dengan keadaan ekonomi yang
pas-pasan, dan masih maksa keluarganya buat nikah. Sounds awful. Sampai hari
ini, dan gue masih bersyukur gue lahir di keluarga yang strict dengan penanaman
kesadaran bahwa keperawanan adalah segalanya, minimal, gue lebih pintar untuk
membiarkan cowok gak tajir menghamilii gue. *ini realistis*
Bla bla bla
Gue norak. Gue lagi seneng main sama Super Wang, dan apdet
blog adalah salah satu cara gue main sama dia. Anyhow, gue pengen sharing
tentang yang gue janjikan di post kemarin tentang temen-temen kuliah gue yang
aneh. Gue sekelas dengan 33 orang yang akan terus bersama-sama sampe semester
delapan nanti. Gue percaya sih masing-masing kita memiliki karakter dan
kepribadian yang berbeda, seperti yang gue bilang.
Masuk kuliah itu seperti
kecemplung dalam melting polt dimana gue melihat manusia-manusia beragam. Dan entahlah.
Unik bagi gue.
Sesuai mata kuliah statistik, gue mengambil sampel dari 33
populasi manusia tersebut yang memang akhir-akhir ini lagi NGEJRENG di pikiran
gue. Maksudnya memang mereka tengah memegang peranan penting, entah sebagai
penghibur, peramai, atau menyebalkan. Whatever.
1. Cowok Dramkor Metroseksual.
Yang sangat mengagetkan gue waktu pertama kali ketemu dia
dengan logat Riau yang khas oriental, dan mata super sipit mirip artis-artis
Korea. Ini adalah tipe cowok yang marah-marah sama temennya gara-gara hampir
ngotorin sepatu beludru mahalnya yang di beli di Singapur.
*Suatu siang di dalam mobil* “Eh serius ya, sepatu gua
jangan sampe kotor. Sekali kotor itu gak bisa dibersihin. Cuma bisa gua buang,
dan itu belinya di Singapur.”
*teman-teman* “Oke, Lu...”
*Siang lainnya* *Ceritanya dia pake kemeja kotak-kotak ungu
dan kaus abu-abu. Sepertinya dia merasa kurang matching hari itu*. “Ehm, Mar. Apa
gue siapin baju cadangan aja ya di bagasi gue?”
“Hah? Buat apaan??”
“Jadi kalo baju gue gak matching, gue bisa langsung ambil
baju di mobil biar matching.”
Gue: *speechless*
Seringkali menjadi korban “lelucon homo” yang selalu gue
lakukan dari jaman SMA, *ngeledekin temen-temen cowok gue yang normal, dengan
sebutan homo*. Dan gue Cuma ngeledekin orang yang normal, itu berarti dia gak
homo. Serius, homo itu Cuma lelucon gue.
Sebelom gue dilempar pake sepatu branded dia gara-gara baca
postingan ini, biarkan gue sedikit nge-share tentang sisi positif dari cowok
mesos ini. Dia cute, dia polos, dia childish, dan buat beberapa cewek yang
memiliki selera pedofil semacam ini, dia sangat potensial. Ehm. Maksud gue,
buat cewek-cewek yang cukup dewasa, dia adalah calon potensial.
Dengan muka polos dan senyum imut itu, dia selalu care sama
temen-temennya, dan kadang disampaikan dengan cara menyebalkan. Kadang terdengar
songong atau sedikit self-centric, tapi gue tau dia care. Cowok super resik
yang bakal pake antis sebelom megang setir mobil. Karena katanya dunia luar itu
penuh kuman, dan dia selalu butuh sterilisasi. Gue rasa, mesos dan resik adalah
dua variabel tak terpisahkan. Bahkan gue (cewek) jauh lebih jorok daripada dia.
2. Cowok Manis Melankolis
Jadi ceritanya Monic ternyata adalah teman satu SMA, dari si
cowok melankolis ini. Menurut gue sih dia coklat-coklat manis ala sawo matang
gitu. Berkumis, dan baru-baru ini rambutnya baru dibentuk mohawk tanggung. Suaranya
selembut pangeran Semarang (kalau Semarang punya pangeran, ya), yang lagi
sariawan. Pokoknya maniiiiissss banget deh. Sampe dia mengeluarkan tawa
membahana yang errr.. yang ya membahana itu.
Dibalik rasa manisnya itu. Dia salah satu tipikal cowok yang
suka PHP, yang mana kalo menurut gue sih, mungkin dia memilih orang-orang yang
gak bisa diyakini untuk jadi pacar dia. Bukan karena dia yang belom siap
berkomitmen. Si manis ini adalah tipikal cowok dewasa yang disenangi banyak
orang. Gak pernah marah, sekalinya marah pun manisnya gak ilang-ilang. Sampe melankolisnya
mencuat dan dia mulai ngambek akan sesuatu. Ha ha ha ha ha.. (Piss!! Pisss! Jangan
marahin gue plisss)
Gue dan dia adalah team tepat kalo untuk masalah
ngeledek-ledekin si “Cowok metroseksual” sebelumnya. Selalu aja ada bahan untuk
bikin kita ketawa(in) bareng. Sserius, dan itu semua kita lakukan karena...
Kita.sayang.cowok mesos itu.
Apapun itu, cowok manis berkumis ini adalah teman ideal yang
sangat disenangi.
3. Cewek Cantik Tersakiti.
“Aduh, gue gak bisa akun. Gue gak tau harus gimana... gue
salah jurusan. Biarin aja lah nilai gue jelek. Gue gak perduli lagi...”
“Marr, gue diputusin. Salah gue ya? Apa salah gue? Kenapa gue
diputusin?”
Suatu hari gue ngomong gini: “Lo nyadar gak sih kalo kita
lagi jalan suka banyak cowok ngeliatin lo?”
Reaksinya: “Kenapa? Emang gue aneh ya?”
Gue: “Ya karena lo cantik lah, dodol.”
Gue gak ngerti apa yang menyebabkan si cewek cantik ini jadi
super minder dan anxious soal diri dia sendiri. Yang padahal menurut gue, gak
ada sedikitpun hal untuk bikin dia khawatir sama keadaan sekitarnya. Cause she
is pretty. Berdasarkan observasi gue dan seorang teman, dia itu tipikal cewek
yang (kurang) selektif dalam masalah percintaan yang seringkali mengakibatkan
kisah cintanya kandas dengan jejak yang kurang baik.
Dan itu, adalah alasan konkrit dia jadi dirinya yang selalu
khawatir seperti sekarang ini. Sebetulnya dia adalah salah satu teman favorit
gue di kampus. Dia lucu, dia asik, dan sering kali direbutin temen-temen lain
buat ajak dia jalan. Mungkin karena dia asik dan dia cukup talkative. However,
gue suka teman yang satu ini.
Fyi, dia orang yang sama, yang gue tulis tentang patah hati
beberapa minggu lalu di tips move on dan patah hati bukan kiamat (klik)
4. Eky Shu.
“Mar, ayo Mar, masukin gue ke blog lo. Serius. Pasang foto
gue deh, pasang foto gue yang cantik ini...”
“Panggil gue. Eky Shu ya teman-teman...”
Atau.
“Lo naksir ya sama gue? Pasti lo naksir kan sama gue? Ngaku deh
kalo lo naskir sama gue!” *suatu hari, si cewek dengan sebutan Eky Shu ini
menuding seorang temen sekelas cowok gue saat kelas sedang hening sentosa, kasian
cowok tak berdosa itu*
Gue: *mengernyit aneh*
Eky Shu itu semacam nama panggung yang dia ciptakan sendiri
akhir-akhir ini. Kayaknya sih, dia mau nyaingin popularitas Vicky Shu yang
penyanyi itu. Cewek yang gak pernah jaim, dan selalu bertingkah seperti jomblo
haus kasih sayang pria, yang mana belakangan ini gue tau itu gak benar.
Bahasa alus untuk mendeskripsikan cewek ini adalah. Unik.
(Kalo bahasa kasarnya, ya aneh). Dia unik dengan segala lelucon dia yang selalu
lucu. Beda dengan gue yang kalo ngelucu, bisa bikin sekelas bengong dan mikir. The
hell. Gue ngelucu, orang bukan ketawa tapi malah mikir. Tapi enggak dengan Eky,
dia selalu tau cara bikin semua orang ketawa.
Si cewek yang bikin gue syok waktu pertama kali kenal sama
dia, gara-gara suka mojokin cowok di pintu kelas buat digoda-godain kayak..
“Jadi cowok gue ya? Mau kan? Mau kan??”
Sumpah, awalnya gue
pikir dia benar-benar jomblo kekurangan kasih sayang. Belakangan gue baru tau,
itu Cuma salah satu cara dia bersenang-senang. Justru, salah satu hal yang gue
suka dari dia. Selain leluconnya yang selalu lucu itu. Dia tipikal cewek
independen, dan semakin gue pelajari kian hari. Gue sampe berani memprediksikan
bahwa dia bukan cewek yang cocok untuk jadi ibu rumah tangga. Mungkin wanita
karir bakal lebih nyambung.
Karena ngegodain cowok, dan bersikap (seolah) dia menggilai
seorang senior menurut gue Cuma kebisaan dia bikin lelucuan dan bikin semua
orang ketawa. Seperti kamuflase untuk sesuatu yang lebih mendalam yang ada pada
si cewek ini. Dan sampe hari ini gue masih belum tau, ya. Someday. (gue tau ki
lo baca, gue tau.)
Eufh, sebetulnya banyak tokoh-tokoh lain yang pengen gue
share, tapi berhubung gue males dan tingkat capek gue udah nyampe limit
maksimal, kayaknya gue cerita tentang empat orang unik ini dulu aja.
P.s. Kalo kalian baca. Plis, gue jangan diapa-apain. Murni untuk
sekedar hiburan, dan ini postingan udah gue saring se-saring-saringnya biar gak
menjelek-menjelekan nama siapapun. (meskipun niat utama gue menjelekan kalian. Ha
ha ha ha ha)
Sekian untuk hari ini...
Salam roti!
4 komentar:
marisa, kurang lengkap kurang lengksp kurang lengkap ga ada bagian gue selalu disakitin si ke 1!!! (if u know what i mean)
Enak aja..
Kapan gw sakitin lu ?
Plis jangan ngerusak nama baik gw !
Najong, maleslah gue sama si nomor 1
Klo baca cerita lo begini, temen-temen lo juga keliatannya asik, Mar. Mana janji lo mau kenalin gue sama temen-temen cowok lo? =p
Posting Komentar