Semenjak keracunan mainan tebak-tebakan zodiak ala Aisyah,
(Temen yang sempat gue bahas di beberapa posting lalu), entah kenapa, sekarang,
antara sadar atau enggak sadar, gue mulai percaya kalo sinkronisasi karakter
dengan zodiak itu memang benar adanya. Karena waktu awal kita kenalan, dengan
mengerikannya, si Aish menuding gue, trus nanya “Elo, virgo ya?”
Jreng.
Dan dia gak Cuma nebak gue dengan bener, dia juga bisa nebak
teman-teman yang lainnya. Awalnya gue pikir dia semacam stalker yang tau
tanggal ulang tahun gue dan teman-teman lain. Tapi semakin sini, gue mulai
berpikir itu gak masuk akal. Kenyataan bahwa zodiak itu mencerminkan cara
bersikap seseorang terdengar lebih... errr.. masuk akal.
Anyway, sekarang, gue bangga menjadi virgo setelah Aish
membuka beberapa hal mengenai virgo. Gak lepas dari kisah cinta-cintaanya sih,
tapi yang penting kan intinya...
Menurut kesaksiannya, virgo itu...
1.
LEBAY ROMANTIS
Menurut bahasa ajaibnya waktu kita whatsapp-an. “Kalo lope2
cenderung stuck di satu orang dan dijagain abis-abisan, dan kalo udah lope2 tuh
agak lebai gitu...”
Reaksi awal gue adalah..
WTF.
LEBAY? APAAN?
Tidakkah dia tau gue orang paling logis sedunia, dengan
segala pemahaman bahwa gue harus untung di segala sesuatunya. Pernyataan bahwa
gue akan tergila hanya untuk satu orang dan bakal. Apa?? What? Gue jagain
abis-abisan????!
Mari kita ambil sisi positifnya. Gue memang memiliki
khayalan-khayalan lebay romantis semacam itu. Sisi kecil diri gue, yang bikin
puisi, i dont know. Gambar-gambar sesuatu yang lucu untuk orang lain, atau
ngasih hal-hal kecil seperti itu. Itu sisi kecil diri gue yang memalukan.
2.
LOGIS
Oke gue tau, nomor satu dan nomor dua ini gak memberikan gue
penerangan sama sekali, jadi gue logis, tapi gue lebay dan juga romantis. Gue bisa
dibudakin cinta, tapi gue juga logis. Yang mana biasanya orang logis gak akan
dibudakin cinta. Begini, pernyataan dari gadis gorgeous satu itu.
“Mereka logis. Kalo berhubungan mereka pake itung-itungan.
Cuma kalo itungannya udah bener dan mereka ngejalanin ya itu, ngejalaninnya
abis-abisan. Ibaratnya, ‘lo itu yang terakhir, Cuma elo yang bakal jadi
satu-satunya’...” itu. Mengerikan, bagi gue itu mengerikan.
Udah dibudakin, lebay romantis, apa tadi??? Ngejalanin abis-abisan.
Tapi, minimal kita lihat lagi sisi positifnya.
Gue.
Pinter matematika.
3.
TOO EASY GOING
Virgo bukanlah tipikal orang yang bisa diajak sahabatan,
juga bukan tipe yang bisa dipegang terutama urusan pertemanan. Karena virgo
suka menclok kesana kemari. Pembawaannya yang easy going, itu hanya karena
virgo menganggap sebuah masalah gak penting untuk dipermasalahkan. Dan kayaknya,
kebanyakan virgo nganggep hampir semua masalah gak penting untuk di
permasalahkan. Jadi mereka lebih sering terlihat cengengesannya daripada
seriusnya.
Ini..
Oke ini agak gue.
Tapi gak gue-gue banget sih, tapi ini agak gue.
Cengengesan, ngegosip di kiri kanan, meninggalkan seseorang
seenak udel gue, yang mana masih dalam tahap pembelajaran untuk segera di
hentikan. Segera.
4.
INTROVERT
Karena pernyataan semacam “Mereka baru butuh orang biasanya
kalo udah bener-bener mentok dan itupun gak akan ngebiarin semua orang tau kalo
mereka lagi ada something.”
Gue gak menganggap ini kadar gengsi yang tinggi, tapi gue
lebih menganggap ini, penghargaan terhadap diri sendiri, bahwa gue gak mau
siapapun tau masalah gue, bahwa ini privasi gue, dan virgo yang notabene
menganggap banyak hal gak penting, tiba-tiba punya masalah? That means, masalah
itu penting sekali. Entahlah, tapi ini memang gue.
Karena gue jarang curhat, kecuali ke beberapa teman yang
udah melewati proses trial error, yang terbukti asik untuk dicurhatin, dan
terbukti pakar dalam memberi nasihat. Mungkin seperti mood booster gue. (pinjam
istilahnya)
5.
PUNYA DUNIA SENDIRI
“Tipikal yang sulit buat bilang butuh, lebih suka hidup di
dunianya sendiri..”
Sulit buat bilang butuh, itu memang gue.
Sekali lagi, bukan karena kadar gengsi yang tinggi, beberapa
hari ini gue malah baru menyadari, kalo berkata butuh itu akan mengesankan
sesuatu yang bukan gue, sesuatu yang terdengar lemah dan clingy, dan itu bukan
gue.
Oke sekian.
Dari perbincangan panjang kita di malam itu, gue mendapat
lima poin ini. Tentu aja bukan kriteria mutlak bagi lo diluar sana yang
berzodiak sama dengan gue, tapi memang kakaknya sendiri memiliki banyak teman
yang zodiaknya se-gue, dan memang temenan sama virgo itu capek hati, selain
bosenannya dan kebiasaannya menyepelehkan segala sesuatunya. Minimal, virgo
menyenangkan dan asik diajak ngobrol.
Kadang gue juga merasa virgo adalah tempat pertama ketika lo
butuh seseorang untuk berkeluh kesah.
Beneran deh, ini badan gue gede isinya
bukan lemak, tapi CURHATAN! Dan gue selalu berusaha menjadi pendengar terbaik
yang lo punya pada hari itu. Selain gue pikir, gue senang belajar sama orang
banyak melalui curhatan tersebut.
Anyway, akhir-akhir ini gue memang lagi punya dua dukun
favorit, yang satu dukun zodiak, yang satu dukun golongan darah. Kapan-kapan
gue deskripsikan karakter golongan darah A. Dan dua-duanya ini telah berhasil
membuat gue mengalahkan penyakit “bosenan” tersebut. Kayaknya sih. Semoga bertahan
lama.
Salah satu perkembangan yang telah gue lakukan sejak
terakhir kali gue bilang gue mau belajar menghargai segala sesuatu nya yang ada
di sekeliling gue.
-Gue udah donlod smadav antivirus buat Super Wang, oke gue
gak tau kalo sekarang dia udah gak virgin lagi di colokin USB temen-temen kelas
gue di sana-sini. Jujur, hati gue menangis.
-Gue selalu inget naro dompet gue di laci kamar, dan naro
kacamata di atas lemari. Jadi dua benda itu gak akan ilang.
-Gue ngerjain peer akuntansi meskipun itu udah gue ulang
ribuan kali semasa SMA, simpel karena gue mau (belajar) menghargai dosennya.
-Sekarang gue seneng-seneng aja diajak temenin ke warung
atau ke wc sama temen kuliah gue. Simpel, karena gue menghargai permintaan
mereka.
-Gue masih dalam tahap belajar sih, tapi gue lagi dalam
proses mengontrol emosi gue sendiri, untuk gak segampang itu terjerumus sama
situasi yang memanjakan gue bla bla bla. Karena gue menghargai diri gue
sendiri, dan gue akan lakukan apa yang terbaik buat gue terlebih dahulu,
alih-alih orang lain.
-Kalo ada temen yang nyanyinya false, gue gak banyak komen
yang menyakitkan seperti biasanya, karena gue tau gue gak punya suara yang
bagus-bagus amat, dan gue menghargai perasaan orang lain.
-Gue belajar bales semua whatsapp, sms, ataupun bbm yang
masuk (yang mana dulu Cuma gue lakukan ketika mood) karena gue tau, ketika lo
whatsapp, atau sms seseorang lo mengharapkan balasannya, dan ketika gak dibales
itu. Cakit. Cakit beud.
-Gue sekarang juga mulai diam dan berpikir ketika orang lain
mengatakan sesuatu yang mengoposisi gue. Gue belajar berhenti ngedebat orang
lain Cuma karena mereka gak sejalan. Karena gue juga mau mereka menghargai
pemikiran gue, sama seperti gue yang akan menghargai pemikiran mereka.
Gue punya seorang teman yang mengajarkan gue banyak hal
mengenai ini, kalo kata dia “Ini tahun, emang tahunnya lo banget, Rot.” Karena
(keliatannya) gue dapet banyak hal yang gue mau bla-bla-bla. Intinya, gue tetep
jomblo aja sih hari ini, dan gue seneng. Karena. Balik ke point atas, gue
menghargai diri gue sendiri.
Dua temen. (oke yang satu itu, kayak musuh implisit rasa
insekuritas gue sih. (halo ai) ha ha ha ha) gue ini, mengajarkan gue banyak hal
di awal tahun yang baru. Mereka bukan orang yang dewasa-dewasa banget sih
menurut gue untuk orang yang seharusnya udah dewasa di umur mereka. Anyway,
mereka mengajarkan gue cara menikmati hidup, dan gue jadi berpikir ulang.
“Jadi sebelomnya gue gak pernah nikmatin hidup gue. Gitu????”
Dan perihal, ini tahun, tahunnya gue banget. Gue (Minimal)
dapet satu hal yang gue mau sejak lama, dan gak pernah disangka-sangka muncul
dengan cara elegan menjijikan semacam ini. Intinya itu rahasia. (virgo,
introvert. Inget??). Gue diajarin berani untuk menata perasaan gue sendiri, dan
menelaah emosi abege semacam apa yang bergejolak di dalam diri gue.
Lagian, selama ini, kalo ada orang yang bilang gue dewasa. Itu
kayaknya Cuma satu kamuflase dari gue yang sebenernya ngerasa takut akan banyak
hal, dan berakhir gue memutuskan bahwa itu gak terlalu penting untuk gue
pikirkan. Jadi sekarang, gue tengah belajar untuk menelaah setiap detailnya
dengan baik. Rasain nikmatnya jadi abege, karena bentar lagi gue 19, dan angka
belasan itu gak akan bertahan lama.
Sekarang. Gue takut tua.
Apapun itu. Thanks to you guys. Proyek kita kayaknya mandet nih.
Signal pesawat macet kena badai. Bikin turbulence. Tapi apapun yang terjadi,
kalian tetap masuk daftar lima teratas kontak utama gue.
Salam cium spesial dari roti.
See you in another dimension. (itu alam lain selain alam
sadar kita, interpretasikan sendiri itu alam apaan. -____-).
4 komentar:
wah, sama2 virgo & golongan darah A ya? salam kenal.. :)
halo monica, temen sekelas gue ada yang anak regina pacis juga loh. hahaha. makanya kemarin sempet nanya dia, kirain kenal sama lo..
salam kenal jujaaa...
Aigoo eonnie ! :O
Persis banget masa ._.
Aku juga virgo, romantis agak kedrama-dramaan dan terlalu memuja yg namanya cinta -_-
tp tetep keras kepala, angkuh dan harus tetep logis ._. Kita emang tipe unik xD
cie...
Posting Komentar