Jumat, 15 Mei 2015

Sistmance... Ummn... Ada, ya?

Ceritanya, ada satu hal lucu terjadi pasca postingan gue yang kemarin. Btw, sebelum masuk ke dalam topik utama, fyi gue lagi di kampus dan ini jam setengah delapan pagi. SETENGAH DELAPAN PAGI SHIT. Seumur-umur gue kuliah semester 6 ini pertama kalinya gue dateng ke kampus sepagi ini.


Btw, kemarin gue sempet share postingan tentang Bromance di grup kampus. What i didnt expect, adalah chat dari salah satu senior (yang tidak pernah gue expect juga), berkomentar tentang postingan gue. Then, I thought... kenapa nggak gue posting pendapatnya di blog gue juga. Pendapat gue tentang persahabatan cowok lebih solid dari cewek simply karena pengalaman pribadi gue, itu kenapa ngebentuk persepsi gue tentang pertemanan cewek itu bullshit. Apalagi kalo lo liat cewek nge-geng sekumpulan. Itu pasti dalemnya saling ngomongin dan tusuk sana-sini.

Then again, nggak semua hal selalu seperti itu. (menurut senior gue)

Agak kaget sekitar jam dua pagi ada chat masuk. Sekali lagi, dari seorang senior cewek di kampus yang nggak pernah gue duga punya pemikiran semacam ini. I mean... this thoughtful and stuff. Dengan kalimat pembuka yang bikin gue interest sama topik tersebut pada malam itu sebetulnya (padahal kalo dipikir-pikir lagi, mungkin topik ini nggak sepenting itu).

“I think some points of penilaian lo terhadap persahabatan cewek cowok tadi ada beberapa yang seharusnya nggak gitu.”

Sebetulnya gue tau sih, itu subjektif banget. Sekali lagi kan berdasarkan pengalaman pribadi gue yang emang jarang banget punya temen deket cewek. Jadi gue jawab aja.

“Yes I know. Adalah gue terlalu skeptis sama persahabatan cewek lalu gue tuangin di dalam tulisan gitu aja.”

“Gue menghargai, sih. Karena emang itu pengalaman yang lo dapet, tapi kalo pengalaman gue berbeda sekali.”

Jadi ini beberapa point yang menurut senior gue sebetulnya keliru dari postingan terakhir gue.


  1. Uang, waktu cewek nggak ada duit. Temen-temen cewek lainnya juga inisiatif untuk patungan, meskipun pasti temen-temen segeng.
  2. Cewek curhat nggak Cuma mau didengerin aja, tapi butuh solusi juga. Nah, setelah mereka dapet solusinya dan mencoba, mereka akan cerita lagi besoknya sampe masalah itu selesai. (while hal di atas agak sulit ditemukan menurut gue. Karena gue udah profesional banget yang namanya dicurhatin cewek. Haha... hahahaha)
  3. Cowok nggak bakal gerak tanpa pemikiran cewek/temen ceweknya. Means ketika ada even seperti surprise ultah dan sebagainya, cenderung cewek yang lebih inisiatif untuk ngerjain dibanding cowok. Iya sih, gue emang jarang nemu cowok segeng ngasih surprise ulang tahun yang mana isinya cowok-cowok doank gitu. So... gay. Haha haha

Mungkin gue nggak bisa diskriminasi cara bergaul individu secara gender. Karena senior gue mengungkapkan hal yang sama. Persahabatan yang baik terbentuk bukan karena dia cewek atau cowok, tapi gimana individu itu sendiri. Kalo emang pada baik, ya baik-baik aja. Pertemanan cewek yang positif eksis. Guenya aja yang terlalu buta untuk ngeliat pertemanan cewek yang baik ada dan seperti apa.

She said, “Temen yang baik itu bukan ngomongin dan nusuk dari belakang. Gue juga punya temen segeng, ketika kondisi berubah dan kita berubah, temen yang baik seharusnya bisa ngerangkul, negur, dan nanya kenapa kita begitu bukannya malah nusuk dan mempermalukan.”

But that’s what usually happens, eh?

Oke gue skeptis lagi.

Intinya pertemanan cewek yang tulus memang ada. However gue dapet banyak banget dari early morning chat kita kamis kemarin. Gue nangkep esensi berteman itu sebenernya simpel, dan nggak usah dibikin ribet. I dont, actually. Kemarin gue lagi iseng pengen bahas tentang persahabatan cowok. Prinsipnya Cuma tiga. Selalu ada buat temen lo, bantuin ketika dia butuh, kasih tau kalau kondisi dan si temen lo mulai berubah.

Kalo tiga prinsip itu udah dijalanin, you’ll eventually know who your true friends are.

Anyway, thousands thank you for my senior untuk obrolan subuh-subuh itu. Sekali lagi, never thought that this kind of conversation would come from you. Nggak nyangka elo se-thoughtful itu sih tentang hal ginian. Haha hahahaha. We should have some coffee time together I guess, Vi.

Salam roti!


2 komentar:

Lushka mengatakan...

Hi Mar..halah.
Addaaa. Sistmance itu adaa. hihi
Gue sahabatan sama 2 orang cewek lain dari 17th yang lalu. Sama 3 cewek lain dari 16th yang lalu. Ga selalu ketemu, tapi kalo udah ketemu ya ttp ga asing. Berantem? jangan ditanya berapa kali. hehe. Dan gue juga nyaman buat coming out ke mereka. Jadi, bener kata senior lo, temenan itu bukan karena gender. hehe.

Marisa Roti mengatakan...

Lushka: iya gue juga punya kok kalo temen yang kaya gitu. tapi jaman-jaman abege dan labil dan nge-geng ala-ala, mostly sih ga asik, kak. hehe