Sabtu, 02 Oktober 2010

Kembali..

Dunia maya. Sungguh ajaib, sebuah dunia virtual yang diciptakan oleh manusia, dimana para manusianya saling berinteraksi di dalam dapat menciptakan satu lingkungan sosial yang baru dengan peran serta status yang baru dalam lingkup dunia itu sendiri.

Gua sendiri boleh dikatakan adalah salah seorang dari jutaan pecandu pergaulan dunia maya. Dulu. Dulu saat gua mulai berani mengeksplor hal-hal yang memang seharusnya gua eksplor sejak lama. Saat gua memang masih memiliki fasilitas yang memungkinkan untuk itu, dan saat gua memang memiliki peluang untuk itu.

Ga perlu disangkal, dunia maya dapat memberikan efek negatif sekaligus positif. Satu hal yang paling kentara di sini adalah. Aku ya aku, kamu ya kamu. Kamu ga perlu ngenal aku, aku ga perlu ngenal kamu. Tapi tanpa saling mengenal dan mengetahui identitas satu sama lain kita tetap bisa berinteraksi, sisanya tergantung kita apakah tertarik untuk menjalin hubungan pertemanan lebih dalam lagi atau enggak.

Satu tahun yang penuh deh gua lewati dengan gila-gilaan bergaul dan berinteraksi dengan penghuni dunia maya, mengenal satu persatu manusia tersebut. Mempelajari karakternya, berusaha mengimbangi, dan belajar bersosialisasi melalui dunia tersebut. Percaya atau enggak, dunia maya adalah salah satu media penjelasan diri. Gua bisa jadi apa adanya yang gua mau di sini. Gua ga perlu bersikap seperti seharusnya gua bersikap di dunia nyata. Dan, well.. ga ada orang yang ngenal gua toh?

Sisi negatifnya jangan ditanya, gua mulai terhanyut dengan lingkungan dunia maya. Setiap hari tak lupa ngecek facebook dan blog, juga ga pernah ketinggalan menyorot situasi lingkup pergaulan di sini. Belajar, dan terus belajar bagaimana menjadi orang yang dapat dengan mudah di terima di sini. Yeah, gua mengabaikan apa yang ada di dunia nyata. Gua melupakan kehidupan sosial yang sebenarnya, gua bahkan melupakan acara-acara yang biasa gua adakan dengan teman-teman nyata gua. Sehingga, percaya ga percaya, gua jadi semakin jauh dan jauh dari mereka. Dan itu bodoh. Sangat bodoh.

Bagaimana mungkin gua membuat dunia maya menjadi nyata? Bagaimana mungkin gua mempercayai yang ada di dunia maya? Yang bahkan identitas pun ga lengkap. Keluarganya kita ga tau, karakter aslinya kita ga tau, wajahnya kita ga tau. Bagaimana mungkin? Dan untuk apa gua meninggalkan dunia nyata hanya untuk berkutat dengan dunia virtual yang seperti khayalan semata keberadaannya.

Beruntungnya, gua segera sadar karena di sadarkan oleh salah seorang yang sebenarnya anggota di dunia maya juga. Tapi orang tersebut sempat menyadarkan gua dengan kata-kata dan sindiran-sindirannya melalui blog. Tentu sindirannya bukan untuk gua, tapi sempat menyentil gua sejenak dan dengan segera menyadarkan gua untuk segera kembali ke kehidupan yang sebenarnya.

Selama itu gua belajar, selama gua mempelajari diri gua sendiri di dunia maya. Disinilah letak sisi positifnya untuk gua. Dunia maya itu semacam tempat pelatihan khusus pembelajaran diri. Dimana gua mengenal orang-orang yang tak pernah berat untuk membantu menasihati gua dan menjadi teman-teman sharing yang sungguh baik. Dimana gua menjadi tau seperti apa manusia itu sebenarnya, dan ada banyak nilai-nilai yang ditanamkan dalam diri gua. Satu keunikan. Karena berbekal belajar selama itu, kini gua siap menanti pergaulan yang sesungguhnya.

Lingkup sosial yang sesungguhnya tidak lagi menakutkan bagi gua seperti dulu. Saat gua berpikir bahwa gua tidak pernah cukup baik untuk memposisikan diri gua sebagai teman, dan saat gua merasa gua tidak cukup berharga untuk dihargai. Oh ya, dan yang paling signifikan adalah, gua tidak merasa gua memiliki kepribadian yang cukup menarik hingga orang-orang tertarik dengan gua.

Bukan maksud gua masa-masa SMP itu gua menjadi anak yang kuper dan ga pernah bergaul. Tentu aja pernah, tapi sekarang gua merasa gua lebih mengenal diri gua sendiri. Dibandingkan gua mengingat diri gua yang dulu, gua merasa gua begitu menyebalkan dan menjijikan. Gua senang dengan gua yang sekarang, gua senang dengan gua yang merasa bahwa gua memang cukup menarik untuk membuat orang lain tertarik.

Pastinya gua belajar lagi hal lain.. sesuatu yang bersifat maya ga akan pernah jadi nyata. Hanya ada di layar laptop, hanya ada di khayalan dan pikiran, tapi gua seperti melihat kebohongan yang begitu real. So, back to the real world.

Dan ini alasan jika ada yang bertanya.. “Marisa kemana aja? Kok ngilang?”

Karena gua memang ga pernah menghilang. Sebenarnya gua memang ga pernah ada di dunia maya. Ga ada yang bisa memastikan bahwa gua ada, ga ada yang bisa mengetahui gua ada toh? Dan juga, gua memiliki lebih dari cukup di dunia nyata. Sesuatu yang gua butuhkan selama ini. Teman, pergaulan, belajar, konsentrasi sekolah, cita-cita, dsb.. dsb…

Akhir paragraf, tentu ga berarti gua menutup diri dari segala hal berbau dunia maya. Hey, ini blog gua pun sifatnya maya dan ga nyata. Siapa yang tahu kisah yang gua tulis di sini fakta atau fiktif? Ada yang tau? Kayaknya enggak. Tapi tentu aja frekuensinya ga akan sesering dulu. Kalimat kerennya sih.. “Kebetulan! Gua masih punya kesibukan lain. Nanti ya tunggu sempet, baru buka-buka..”

6 komentar:

Kay Chen mengatakan...

mantap! ^__^ emg sih, terlalu sering di dunia maya, lama2 dunia nyata jadi keliatan kabur. ^__^ teman-teman gw bilang sih, "Tiba-tiba jadi autis." ^__^

Marisa Roti mengatakan...

dan marisa tidak pernah menghendaki hal tersebut....

kayaknya sih banyak kegiatan positif lain daripada jadi autis.

Jyu mengatakan...

dan gara2 dunia maya.. -.- uhhh... ga perlu di terusin...

Rika Nanami mengatakan...

kisah yang sama... aaaaa marisa, rata-rata semua masalah marisa sama kayak aku -___-

Marisa Roti mengatakan...

kisah kita rata-rata sama?
oke,
jangan bilang kamu itu juga cewek cakep, manis, baik, patuh, lapang dada, dan rendah hati kaya aku juga. jangan bilang...

kalo iya, kamu juga gitu... maklum lah, orang-orang seperti kita yang setipe itu biasa menghadapi masalah yang hampir serupa. serupa namun tak sama. jiakakakakaka

Rika P. mengatakan...

bukan, itu bukan aku. aku cuma cewek sederhana yang baik hati dan rajin menabung (dosa) hahah

haaaa? serupa namun tak sama? wkwkwk apadeh. namanya juga ababil.