Buat gue buku adalah sumber wawasan terbaik (despite gue
jarang baca buku ya, saudara-saudara). Iya, lo bisa dapet wawasan dari manapun.
Youtube, wikihow, ngobrol sama orang, dateng ke seminar, anything. Tapi buat
gue, buku adalah satu-satunya karya yang membutuhkan komitmen panjang dan
pemikiran secara menyeluruh untuk menyampaikan suatu teori, paham, ataupun
informasi.
Jadi menurut gue, untuk mendapatkan pemahaman akan sesuatu
secara lebih dalam dan mendetail, buku adalah jawabannya. Misalnya agama, lo
mau tahu tentang satu agama dan mau paham tentang agama tersebut, maka cara
terbaik adalah baca bukunya, baca kitabnya. That’s the reason kita sekolah pake
buku. Menetapkan peraturan pake buku. Karena di dalam buku, semua yang mau
disampaikan dapat disampaikan dengan lebih menyeluruh.
Berangkat dari pemahaman itu, gue berpikir bahwa kita bisa
memelajari banyak hal hanya dari buku. Kita bisa tahu tentang banyak konsep dan
teori, dari buku. Ga harus buku teori, bisa buku-buku yang lebih menarik atau
entertaining untuk dibaca.
Beberapa bulan lalu, di grup kampus ada yang ngeshare
website untuk download buku-buku (versi pdf) yang related ke Urban Planning dan
Arsitektur secara gratis. Karena penasaran gue buka-buka, lalu gue download
satu-satu. Ya who knows kan apa gunanya ilmu dan informasi ini buat gue.
Lagian, gue pikir dengan rutinitas yang gue jalanin sekarang, I need something
to stimulate myself, to enrich my brain. Di kantor gue belajar banyak banget.
Gue juga baru sadar gue bego banget. That’s why I need something else for my
learning phase, di luar bidang pekerjaan yang lagi gue gelutin sekarang.
Ya dan supaya...
Keliatan lebih pinter aja kalo ngomong sama orang. Wehehehe.
Anyway, gue baca dua
buku arsitektur yang cukup recommended, satu ‘Architecture without Architect’,
karangan Bernard Rudofsky dan ‘Architecture of the City’ karangan Aldo Rossi. Gue
baru ngeh ternyata buku kedua itu relate ke field Urban Planning gue karena dia
membahas arsitektur dari persepsi arsitek sebagai komponen kota, dan gimana
konsep arsitekturan dari masing-masing bangunan ngebentuk satu kota. Logically,
it makes sense.
Dua-duanya belom kelar, entah bakal kelar entah enggak. Yang
penting dimulai aja dulu buat ngisi waktu.
Yaudah gitu aja Cuma mau
pamer gue lagi baca buku berat, ini kan blog pencitraan.
Bye
Salam Roti!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar