Sabtu, 01 Desember 2012

Review Buku: Confession of A Silly Drama Queen by Citra Rizcha Maya


Well, malam ini gue lagi bersemangat sekali untuk mereview satu buku karangan salah satu teman penulis gue. Penulis berbakat yang gue kenal dari kompasiana ini emang membikin gue optimis dengan pencapaiannya di tahun ini. Tapi tentu aja, review yang bakal gue sampaikan murni pendapat gue dari sudut pandang pembaca tanpa tau kalo si penulis itu orang yang gue kenal, anyway, satu hal yang gue suka dari penulis ini, dia meskipun di umurnya yang dewasa, cara dia menyampaikan sudut pandang remaja itu buat gue menarik banget.


Dia masih tau hal-hal apa yang identik sama anak muda jaman sekarang, that’s why, gue selalu menunggu cerita-cerita dia di media kompasiana itu.

By the way, mari kita mulai.

Buku berjudul Confession of A Silly Drama Queen karangan kak Citra Rizcha Maya ini memang kental banget sama nuansa percintaan remajanya. Maksud gue, yeeaah. Teman senior cewek super cantik yang kepalang jatuh hati sama junior songong culunnya itu sesuatu buat gue. Dengan tema cerita yang sedikit klise (udah banyak yang pake), Kak Citra pinter banget mem-package tulisan dia ini jadi sesuatu yang simpel padat dan menarik.

Cerita ini diawali oleh Megale Idea, cowok imut kelas SMA 1 yang gara-gara panitia MOS, nyuruh dia minta tanda tangan dari si senior cantik, Chacha, miss famous dengan segala pesona kecantikan dan senyum manisnya itu. dan dengan sedikit serbuk ajaib malaikat cinta, dia tiba-tiba jatuh hati sama si Idea yang dengan ngeselinnya malah bersikap songong dan seolah-olah nolak dia.

Seperti yang kita tau. Mereka jadian. Disinilah letak uniknya kenapa cerita Kak Citra ini biarpun tema yang diangkat klise, tapi penggambaran cerita secara keseluruhan lebih condong sama Chacha yang patah hati gara-gara mendadak di putusin si Idea cowok culun itu. (part2 ini sedikit bikin gue kesel. Apaan sih Chacha yang super cantik harus mohon2 minta balikan sama si Idea???)

Sebetulnya, mengenal gaya nulis Kak Citra membikin ekspektasi gue terhadap buku ini begitu tinggi. Dia itu smart dalam pembahasaan. Intinya cara dia menyelipkan istilah-istilah yang sedikit gak biasa itu pas dan kocak. Kayak, gimana seorang cewek bisa begitu menggilai dan hampir mati kalo gak dapet tas Louis Vuiton yang diidamkan?

Atau bagaimana pembahasaan dia yang super menarik ini bisa membikin dua makhluk dari dua dunia berbeda itu bisa bersatu? Seperti, istilah-istilah laboratorium kimia yang selalu ada di otak si cowok, benar-benar menggambarkan kalo cowok itu memang nerd sejati, dan lucunya seorang Queen Bee atau miss popular seantero sekolahan, yang isi otaknya hanya tentang make up dan populartias bisa jatuh hati sama cowok culun ini?

Penggambaran karakternya pun juga sangat menarik buat gue. Lucu. Cute, bikin gue gemes sama dua tokoh ini. Chacha yang keliatan perduli banget sama bentuk body dia, si miss fashionable yang selalu jadi pusat perhatian setiap kali jalan, atau Idea si cowok culun

Selipan-selipan curahan hati si Chacha ataupun Idea melalui status ataupun notes facebook juga kocak. Lucu aja gimana mereka bisa saling curhat dengan masing-masing pihak tentunya bisa baca. Buat gue ide untuk bikin format semacam ini, kreatif.

Intinya, ini bacaan ringan yang cocok banget buat remaja yang gak mau banyak-banyak baca.

Anyway, ada beberapa kritik juga yang mau gue sampaikan. Pertama dan terutama, buku ini tipiiiiiiissss beud. Entah faktor dari sananya, atau memang ceritanya sependek ini. Yang jelas ada beberapa pendalaman adegan yang menurut gue sangat kurang. Padahal dari gaya bahasa yang mendukung dan alur cerita yang sangat menarik, kalo nih cerita di bikin panjang gak bakal ngebosenin sedikitpun buat gue.

Seperti, kisah perkenalan Chacha dan Idea yang Cuma dideskripsikan dalam dua belas halaman itu kuraaanng. Padahal mungkin gemes-gemesnya bakal lebih kerasa di sana. Dan di chapter berikutnya langsung masuk kalo setelah delapan minggu pedekate mereka udah jadian.

Kedua, gue ngerasa konfliknya kurang, kurang drama. Memang sih konfliknya cukup simpel dan ngebikin otak ngejlimet banget. chacha yang patah hati gara-gara idea, dan usaha untuk mendapatkan si idea kembali. Titik. Banyak banget kisah buat di gali dalam proses Chacha berusaha mendapatkan idea tersebut, dan menurut gue, bakal lebih bagus dengan adanya konflik2 yang errrrmm. Bikin lebih seru.

Pokoknya gue kepengen cerita yang bagus ini bisa disampaikan dalam dua ratus halaman. Pasti gue gak bakalan bosen bacanya.

Mungkin karena faktor cerita yang kelewat singkat ini bikin gue kurang nyes waktu sampe ke endingnya. But, gue suka banget makna yang disampaikan, bikin gue langsung berpikir buat diet *oke ini gak nyambung* tapi serius, jadi pada awalnya alasan si Idea mutusin Chacha itu memang kurang jelas, bener-bener kayak cowok yang kesambet dan tiba-tiba memutuskan aja. ternyata, keputusan Idea untuk menjauhi Chacha itu beralasan.

Dia pengen Chacha berubah, dia gak pengen jadi cowok dengan cewek yang selalu berada di bawah spotlight. Maksud gue, si Chacha terlalu berusaha keras untuk memperlihatkan dirinya yang gak berarti buat orang lain. Kayak, hell. Dia menghitung kalori setiap makanan yang dia liat dan menimbang apakah itu boleh masuk mulut dia atau enggak. Dan bukan itu yang Idea mau, Idea mau Chacha jadi cewek apa adanya yang lebih serius memikirkan masa depan alih-alih ikut pesta sana-sini dan semakin menguatkan image nya sebagai si Queen Bee yang hidupnya selalu penuh drama.

 Dan disinilah titik mulut gue membentuk huruf O, terus angguk-angguk. “Ohhh gitu toh ternyata kenapa si cowok culun mutusin Chacha.”

Ada beberapa part yang gue suka dari cerita ini.

Part satu. Gue ngakak waktu baca puisi yang dibuat si Chacha buat si Idea.
Kamu seperti koleksi Make Up-ku
Kamu seperti…
Eye liner dan mascara yang membuat
mataku menggoda dramatis

Kamu seperti…
Blush on peach yang membuat
Pipiku merona malu-malu

Kamu seperti…
Lipgloss yang membuat
Bibirku merekah indah

Kamu seperti…
Make up remover saat
Aku ingin menghapus semuanya

Kamu seperti…
Koleksi make up-ku
Tidakkah kau tau betapa berartinya dirimu buatku? -Confession of A Silly Drama Queen, hal 50-

Maksud gue, menggunakan istilah-istilah semacam ini untuk mendapatkan hati seorang cowok? Heellll. Kalo gue jadi cowok, gue akan merasa seperti banci disamain sama lipgloss dan kotak make up. That’s why gue merasa ini lucu, dan istimewa. Salah satu cara penyampaian karakter yang unik dari Kak Citra.

Kayaknya sekian review dari gue, pokoknyaaa, buat elo abege-abege yang suka baca novel cinta-cintaan, buku ini pas untuk kalian terutama singkat ceritanya, dan alur yang asik juga lucu. Kemarin gue beli ini di gramed seharga 29.000, tapi kalo kalian mau lebih murah, bisa beli via online ke sini.


Okeeehhhh,.. Roti mau sibuk-sibuk ngurusin UAS yang akan tiba minggu depan. Mohon doa dan dukungannya ya teman-teman.. *IMB banget*

Salam roti!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

boleh jg nich.
cocok bgt buat ak.yg gak bisa baca yg panjang" hhh :3
*tegebe*

Jely Gamat Luxor mengatakan...

salam kenal..