Selasa, 22 Juni 2010

Karena Jomblo Adalah Pilihan

Memang kenapa sih jadi jomblo?

“Kesepian, Mar. ga ada yang merhatiin. Hidup ga berwarna. Kemana-mana sendirian. kan miris liat orang yang punya pacar gitu.”

Udah berapa kali sih lo pacaran?

“Errr, ya 5 kali ganti, Mar.”

Abis itu jomblo lagi? putus nyambung gitu kaya BBB?

“Ya, semacam itu lah, Mar.”

Gua jamin deh. Itu karena lu selalu merasa kesepian saat jomblo, jadi kayak orang gampangan. Langsung oke aja di ajak pacaran.

“He? Maksud loooo???”

Ya begitu deh.

Marisa memang ngelangsa. Makanya gua ngetik ini di blog. Tapi ke nelangsaan gua ini, tidak perlu gua keluarkan di dunia nyata. Karena gua tidak suka telrihat menyedihkan. Sejomblo-jomblonya gue, gua pengen selalu terlihat hepi dan membagi kebaikan di mana-mana. mulia bukan? Dibanding terus-terusan menderita dengan segala masalah jomblo, kesepian, bla bla bla itu.

Temen gue, jadian satu. Ya udah so what? Eh ga lama nyusul lagi punya pacar juga. Mempertanyakan ga sih? emang apa yang salah dengan gue? kok nyari pacar aja susah banget sih? sebetulnya, kalau memang motivasi gua itu hanyalah sekedar “mencari pacar” bukan hal yang sulit lagi. begitu juga dengan ratusan orang di luar sana yang masih ngejomblo.

Suatu hari, senior gua pernah bilang gini waktu dia lagi cerita soal seseorang yang diduga naksir dia, terus gua nyerocos. “Ya udah, jadi aja, lumayan lagi. dia keren kok.” Lantas balasan darii senior gua si jomblo tiada akhir itu yang membuat gua tercengang. Dan mati kata.

“Ah lo kaya orang ga laku aja. Sono sini oke. Dideketin mau.” Jeger jep jep jep nantjeeepppp. Padahal sampe hari ini gua juga masih jomblo toh? Berhubung gua lagi ngelangsa, gua berencana menjadikan blog ini obat penyembuh kenelangsaan gua. jadi harap yang baca jangan muntah-muntah. Apalagi muntah di depan muka orang.

Karena gua tau gua laku kok kalo gua mau. Marisa punya pesona yang tidak di miliki orang lain. Gua murah senyum dan tidak sombong. Kalo gua Cuma sekedar nyari temen untuk menghabiskan malam minggu, ya udah aja gua tinggal kedepan rumah. Trus nyari cowok lewat. Gua ajak kencan. Siapa yang ga mau hah? Siapa yang ga mau?? *ya banyak lah, Mar yang ga mau*

Gua masih ngejomblo, karena gua memasang harga yang mahal untuk mencopot label jomblo gue. karena gua tidak akan dengan mudahnya flirting-flirting dengan orang yang baru gua kenal, SEBELUM gua mengenal pribadinya dan mencoba menjalin hubungan pertemanan yang lama. Sampe gua yakin. Oh iya, nih orang ga bikin ilfeel lohhh. Jadi istilahnya ada tes keamanan gitu untuk memastikan. Sayang aja, tidak semua orang yang dekat dengan gua tahan.

Gua jomblo karena ada begitu banyak hal yang menyita perhatian gua, seperti kecintaan gua terhadap tokokh-tokok cerita yang gua bikin? Kecintaan gua terhadap teknik pembuatan roti. Nah, banyak. Jadi kenapa gua harus mencopot label jomblo gua selama gua masih menikmati hidup gua yang dipenuhi lingkaran itu? dan karena gua mencari seseorang yang tepat. Seseorang yang tepat. Rasanya itu kaya nyolok kabel lalu klik klop dan listrik menyala. Mengalirkan arusnya ke seluruh tubuh gue. itu! itu yang gua cari. Itu yang semua perempuan cari.

Karena gua sering merasakan hal yang semu dan tidak pernah berakhir baik. Dan karena gua selalu mencari-cari ke klik klopan itu, sehingga gua selalu membanding-bandingkan, oh kayaknya si ini calon pasangan hidup gue deh di masa depan. Lalu gua banyak berharap dan semua tidak berakhir baik, karena gua mencari. Dan gua memasang kriteria yang tinggi untuk itu. jika boleh dikatakan terlalu tinggi. Tapi enggak, karena sebetulnya yang gua cari Cuma efek kabel listrik yang di colok itu. itu aja. Jadi daripada gua mencari, kenapa tidak gua biarkan hidup ini berlalu dengan sendirinya. Sampai suatu saat gua menemukan apa yang gua cari, sambil gua menikmati hidup gue?

Pada intinya, kebahagiaan itu tergantung bagaimana kita memandangnya. Dari sudut mana. dan bagi gua, jomblo itu juga adalah pilihan. Selama jomblo rasanya masih nikmat, kenapa harus buru-buru di copot? Kesepian? Yah. Itu pilihan semua orang. Silahkan anda cari pengusir kesepian itu, dan ujungnya malah patah hati lagi, patah hati lagi. sediiih deeeehhhh.

Jadi. Jomblo adalah pilihan. Buat apa gua ngelangsa karena gua jomblo. Eh kurang. Maksud gue, buat apa gua ngelangsa HANYA karena gua jomblo. Kita masih punya kehidupan, kawan. Dan.. setelah gua mempertimbangkan keberadaan Tuhan, gua yakin, Tuhan sedang mempersiapkan seseorang untuk gue.

Sudah muntahkah anda? Silahkan cari obat sendiri.

2 komentar:

si buluk mengatakan...

duh.. si jomblo yg menghibur diri dengan tulisan-tulisan yg bijaksana :p hihihi

Salam kenal ibu tukang roti ;)

Marisa Roti mengatakan...

Huahaha..
Ibu? Errr.. Enakan juga adek.
Salam kenal jujaaa..