Jumat, 23 Juni 2023

Rediscover

This blog is.. what.. 13 years old? Gue inget banget mulai nulis blog ini dari tahun 2010 waktu umur gue masih 14 tahun, karena (lagi-lagi, selalu gue ceritakan), pada saat itu senior yang gue suka banget di sekolah punya blog di friendster. Motivasi gue nulis blog cuman satu ; supaya bisa ngobrol sama senior gue lalu ada topik karena gue juga lagi nulis blog, nih. Belajar dari elo.


Keputusan yang sangat gue syukuri seumur hidup gue. This blog helps me to go through everything in my life. Gue melewati masa remaja gue, menemukan diri gue sendiri melalui tulisan-tulisan gue di blog. Dan setiap kali, setiap kali gue melewati suatu fase tertentu dalam hidup gue, gue bisa selalu ke sini menemukan kembali diri gue yang hilang.


Atau simply, gue bisa recall lagi, dulu gue kaya gimana sih, apa yang berubah, apa yang masih sama?


Beberapa hal ternyata masih sama ; gue masih benci sama hujan, gue masih suka (sekali) minum kopi, gue masih suka menghayal, gue masih suka ngabisin waktu sendirian setiap ada kesempatan cuman supaya gue bisa baca buku dan berkutat sama pikiran gue sendiri, gue masih suka Michael Buble dan Trevor Wesley (namun lately gue juga lagi suka lagu dangdut ; Care Bebek and Runtah. Try it for yourself, vibe banget).


Beberapa hal ternyata berubah ; gue nggak optimis kaya dulu lagi, I think I have been defeated by life somehow. Gue makin skeptis, makin overthinking, self-esteem gue makin buruk. Dulu setiap gue mikirin sesuatu, ide atau apapun, gue confident banget, “Bisa, nih.”. Sekarang gue lebih sering bilang ke diri gue sendiri, “Kayanya enggak mungkin, sih. Soalnya…”


I was all about goals and achievements. Now, it’s only about surviving.


Tentu banyak hal yang bisa gue syukurin, kerjaan yang cukup bagus, pendapatan yang mencukupi - as in bisa beli es krim walls Vienetta yang selalu gue pengen dari kecil tanpa mikir, meski setelah gue pertimbangin lagi gue lebih pilih Aice. Value for money (have considered it many many times Vienetta VS Aice). So ya, I'm 28 y.o and never eat Vienetta Ice Cream Walls. 


Hidup gue cukup linear, karena ketika lo menekuni sesuatu, you don’t have to think about other choices, the path is clear, you can see the end of it just by standing here. Tapi di beberapa kesempatan gue juga sering banget mikir, apa ini hidup yang gue mau.


Kerja -> Berkarir -> S2 -> Jadi profesional yang cukup dapat acknowledgment di bidang lo.


Anyway, gue juga baru sadar gue dulu suka banget beropini. Soal apapun, hal sekecil dan se-nggak penting apapun. Sekarang, ngeliat gimana orang-orang suka banget protes dan roasting opini orang lain, somehow, bikin gue mendem semua opini gue jauh-jauh di kepala gue. Terus bilang, “Ah yaudahlah, ga usah terlalu dipikirin.”


Hence -> blog ini jarang sekali di-update. Bukan karena gue sepede itu blog ini banyak yang baca sampe bisa jadi viral, terus pemikiran gue diroasting orang, tapi bener-bener deh, di dunia nyata pun gue makin takut buat ngomong pendapat dan persepsi gue? Terutama kalo gue sadar sekali gue nggak tau banyak soal itu (ya emang mestinya gitu sih, Mar?).


I tend to be obsessed about things. Kalo ada sesuatu gue suka banget mikirin hal itu sampe berhari-hari, dan selalu gue tulis di sini. Hal nggak penting, kaya illuminati sama zombie apocalypse (it’s real you guys!).


Gue juga baru sadar waktu gue baca-baca lagi postingan lama gue, gue suka ngereview film dan buku, bahkan gue sendiri baca tulisan gue mikir, “Kok gue bisa ngereview buku sama film, ya?” Terus tulisan gue menjelaskan persepsi gue soal buku dan film itu secara yakin. Keren deh pokoknya gue baca review gue sendiri.


Intinya gue suka banget mikirin sesuatu, relate atau enggak sama diri gue. Sekarang enggak, gue bahkan takut untuk mikir. Kalopun iya, gue takut untuk ngomong apa yang gue pikirin. Padahal blog ini seharusnya jadi tempat paling personal buat gue. “Yaudah di private aja sih, Mar, kalo mau nulis sesuatu tapi nggak ada yang baca?” tapi gue mau ada yang baca. Kalo nggak ada yang baca gue kaya lagi cerita sama diri gue sendiri.


Sekarang ada Medi, sih, buat nuangin pendapat-pendapat aneh ga penting gue, but it should be a two-way communication, kadang gue juga ngerasa kalo Medi udah bengong, berarti gue udah terlalu random. Kaya, “Lu tau ga sih, Max Schneider, gue ngikutin banget tuh dari jaman dia belum beken. Lagu original pertama dia, itu video clip-nya pake konsep illuminati masa?” (iya, masih seputar illuminati. IT’S REAL GUYS!).


Atau, “Medi gue kemarin copotin semua daun di pohon jeruk, tapi kan tanaman butuh daun buat berfotosintesis, kalo daunnya gue copotin semua, itu gimana, ya?” btw, ada daun baru, tapi cuman satu tangkai.


Atau contoh lain, gue lagi suka banget baca karya-karya satu penulis, as expected, I’m OBSESSED. Setiap malam… Bener-bener setiap malam, gue cerita soal penulis ini ke Medi. “Dia itu mantan reporter politik, apa gara-gara itu dia kalo bikin cerita pasti ada intrik politiknya, ya? tapi romance-nya juga bagus. Aduh gimana ya gue suka banget.”


Medi lagi ngelap meja, terus, “Adoooohh, dia lagi…”


“Nih! Ternyata dia punya pinterest donk buat visualisasi karakter-karakternya dia. Dan sesuai sama imajinasi guee! Berarti deskripsi dia sebagus itu donk, ya?!”


“Iya, Mbul.”


Atau…


“Medi, jadi ini kan ceritanya mereka pergi ke masa depan, terus di masa depan karakter satu masih benci sama karakter dua? Kalo di masa sekarang dua karakter itu udah temenan dan udah baik-baik aja, harusnya di masa depan nggak benci lagi, kan? Aduh pusing…” Lagi ngomongin alur cerita sci-fi gue.


“Nggak tau dah gua, Mbul. Ribet sih lu bikin cerita pake mesin waktu.”


Intinya… topik-topik yang mau gue bahas ribet dan random dan freak. Biasanya gue tuangin di sini, soal penulis yang gue lagi suka banget, atau soal video klip si Max yang konsepnya illuminati, atau soal tanaman-tanaman gue yang lagi gue copot-copotin daunnya. 


Meanwhile Medi orang yang practical sekali, kalau nggak penting dan nggak ada hubungannya sama dia, nggak bakal dia pikirin. So most of the time, I keep it to myself.


Jadi misi gue sekarang terkait keresahan ini adalah, one way to rediscover myself, is to hang out with people that used to know me the most. Sebulan kedepan, gue akan mulai kontak dan meet-up sama temen-temen lama gue. Also to find out who they’ve become, gimana pemikiran mereka sekarang, dan lainnya.


Upcoming schedule ; Harry dan Fardi.


Mentioned about them few times here, dan gimana dulu gue suka banget dengerin pemikiran-pemikirannya mereka.


Although pretty sure the topic will be about work and stuff. sigh.


Again, dalam rangka menemukan diri gue kembali, gue akan update di sini. Pengalaman, perasaan, topik baru yang gue temuin sama orang-orang ini.


Bye.


P.s. Ternyata senior gue (Cindy) masih nulis blog, kindly check : www.hellomemoriess.blogspot.com (if you manage to find this post *bow*)


Salam Roti!

Tidak ada komentar: