Selasa, 29 Juli 2025

Taman Baru

New update.

Pasca renovasi, planter bed siap dipasang tanaman. Akhirnya kami survey ke tukang tanaman dekat rumah, namanya Barokah Tanaman. Recommended.

Anyway, antisipasi si Bibi supaya nggak bisa gali tanah, kita harus pasang planter bed tinggi (80 cm), berarti harus isi tanah banyak. Gue nggak tau harga tanah (SOIL GUYS? BUKAN LAND T.T) ternyata semahal itu. Pokoknya pas denger penawaran abangnya, gue udah mikir, apa kita nanam tanaman liar aja ya, toh entar akan tumbuh sendiri. Anggap aja rumah ini konsepnya hutan kalimantan.

Lalu Medi come to the rescue, "okelah saya transfer sekarang?" Kata Medi ke abangnya.

Gue : "hah lu mau langsung pasang?"

Medi : "iya. Biar sekalian rumputnya kuat pas tinggal."

Gue : "lu yang bayar?"

Medi : "yaudah gue aja."

Jadinya nggak jadi deh guys konsep taman hutan kalimantan liar. Hehe.

Abangnya sempet nanya konsep, "ini mau dry garden atau gimana kak?"

Gue dalam hati berteriak "cheap garden aja bisakah?" T.T

Untung gue tahan, gue tunjuk pohon bonsai, "yang ini berapa mas?"

"Satu koma lima juta, kak."

"Mas, mahal amat."

"Iya, kak rawatnya susah."

"Yaudah pohon yang belum dirawat aja ada nggak?"

"Paling ini kak, dua puluh lima ribu."

"Nah ini saya suka nih, rimbun. Daripada bonsai yakan. Tanaman mah entar juga tumbuh sendiri ya, mas."

"Yaudah, kak. Tapi per meter butuh 10 pohon kalo mau bagus."

"Mas, lima aja per meter. Ntar juga dia tumbuh sendiri kan?"

Jadi intinya begitulah, guys.

Meski udah ditawar-tawar tetep aja mahal. Gue beneran tergoda minta bibit pisang emak gue di Tangerang. Tapi untungnya ada tante Medi. Hehe.

In the end kita pasang pohon pisang kecil yang ada bunga merahnya, biar ada splash color dikit. Gue mah yang penting dua puluh lima ribu.

Selain pohon di planter bed. Area lain dipasang grassblock, jadi kita tanam rumput juga di area situ.

Ternyata gue cukup happy sama hasilnya.

Begini penampakan taman baru.



Btw, pohon yang di tengah itu pohon pandan bali yang gue beli udah lama. Gue lumayan sayang ama pohon itu, meski nggak pernah dirawat dia tetap tumbuh. Harusnya ada tiga batang, tapi batang yang paling besar ketinggian, mentok tralis. Akhirnya gue ikhlasin aja ke abangnya. Yaudahlah, semoga dia dirawat dengan lebih baik sama abangnya 😭

Area grassblock masih penuh tanah merah, katanya entar lama-lama turun.

P.s. gue udah mulai sebar teaser ke teman-temanku kalo acara open house nanti mereka bisa open-mic di taman baru kesayangan ini.

Sekian.

Tidak ada komentar: