Well, malam ini gue lagi bersemangat sekali untuk mereview
satu buku karangan salah satu teman penulis gue. Penulis berbakat yang gue
kenal dari kompasiana ini emang membikin gue optimis dengan pencapaiannya di
tahun ini. Tapi tentu aja, review yang bakal gue sampaikan murni pendapat gue
dari sudut pandang pembaca tanpa tau kalo si penulis itu orang yang gue kenal,
anyway, satu hal yang gue suka dari penulis ini, dia meskipun di umurnya yang
dewasa, cara dia menyampaikan sudut pandang remaja itu buat gue menarik banget.
Dia masih tau hal-hal apa yang identik sama anak muda jaman
sekarang, that’s why, gue selalu menunggu cerita-cerita dia di media kompasiana
itu.
By the way, mari kita mulai.
Buku berjudul Confession
of A Silly Drama Queen karangan kak Citra Rizcha Maya ini memang kental
banget sama nuansa percintaan remajanya. Maksud gue, yeeaah. Teman senior cewek
super cantik yang kepalang jatuh hati sama junior songong culunnya itu sesuatu
buat gue. Dengan tema cerita yang sedikit klise (udah banyak yang pake), Kak
Citra pinter banget mem-package tulisan dia ini jadi sesuatu yang simpel padat
dan menarik.
Cerita ini diawali oleh Megale Idea, cowok imut kelas SMA 1
yang gara-gara panitia MOS, nyuruh dia minta tanda tangan dari si senior
cantik, Chacha, miss famous dengan segala pesona kecantikan dan senyum manisnya
itu. dan dengan sedikit serbuk ajaib malaikat cinta, dia tiba-tiba jatuh hati
sama si Idea yang dengan ngeselinnya malah bersikap songong dan seolah-olah
nolak dia.
Seperti yang kita tau. Mereka jadian. Disinilah letak
uniknya kenapa cerita Kak Citra ini biarpun tema yang diangkat klise, tapi
penggambaran cerita secara keseluruhan lebih condong sama Chacha yang patah
hati gara-gara mendadak di putusin si Idea cowok culun itu. (part2 ini sedikit
bikin gue kesel. Apaan sih Chacha yang super cantik harus mohon2 minta balikan
sama si Idea???)
Sebetulnya, mengenal gaya nulis Kak Citra membikin
ekspektasi gue terhadap buku ini begitu tinggi. Dia itu smart dalam pembahasaan.
Intinya cara dia menyelipkan istilah-istilah yang sedikit gak biasa itu pas dan
kocak. Kayak, gimana seorang cewek bisa begitu menggilai dan hampir mati kalo
gak dapet tas Louis Vuiton yang diidamkan?
Atau bagaimana pembahasaan dia yang super menarik ini bisa
membikin dua makhluk dari dua dunia berbeda itu bisa bersatu? Seperti,
istilah-istilah laboratorium kimia yang selalu ada di otak si cowok,
benar-benar menggambarkan kalo cowok itu memang nerd sejati, dan lucunya
seorang Queen Bee atau miss popular seantero sekolahan, yang isi otaknya hanya
tentang make up dan populartias bisa jatuh hati sama cowok culun ini?
Penggambaran karakternya pun juga sangat menarik buat gue. Lucu.
Cute, bikin gue gemes sama dua tokoh ini. Chacha yang keliatan perduli banget
sama bentuk body dia, si miss fashionable yang selalu jadi pusat perhatian
setiap kali jalan, atau Idea si cowok culun
Selipan-selipan curahan hati si Chacha ataupun Idea melalui
status ataupun notes facebook juga kocak. Lucu aja gimana mereka bisa saling
curhat dengan masing-masing pihak tentunya bisa baca. Buat gue ide untuk bikin
format semacam ini, kreatif.
Intinya, ini bacaan ringan yang cocok banget buat remaja
yang gak mau banyak-banyak baca.
Anyway, ada beberapa kritik juga yang mau gue sampaikan. Pertama
dan terutama, buku ini tipiiiiiiissss beud. Entah faktor dari sananya, atau
memang ceritanya sependek ini. Yang jelas ada beberapa pendalaman adegan yang
menurut gue sangat kurang. Padahal dari gaya bahasa yang mendukung dan alur
cerita yang sangat menarik, kalo nih cerita di bikin panjang gak bakal
ngebosenin sedikitpun buat gue.
Seperti, kisah perkenalan Chacha dan Idea yang Cuma dideskripsikan
dalam dua belas halaman itu kuraaanng. Padahal mungkin gemes-gemesnya bakal lebih
kerasa di sana. Dan di chapter berikutnya langsung masuk kalo setelah delapan
minggu pedekate mereka udah jadian.
Kedua, gue ngerasa konfliknya kurang, kurang drama. Memang
sih konfliknya cukup simpel dan ngebikin otak ngejlimet banget. chacha yang
patah hati gara-gara idea, dan usaha untuk mendapatkan si idea kembali. Titik. Banyak
banget kisah buat di gali dalam proses Chacha berusaha mendapatkan idea
tersebut, dan menurut gue, bakal lebih bagus dengan adanya konflik2 yang
errrrmm. Bikin lebih seru.
Pokoknya gue kepengen cerita yang bagus ini bisa disampaikan
dalam dua ratus halaman. Pasti gue gak bakalan bosen bacanya.
Mungkin karena faktor cerita yang kelewat singkat ini bikin
gue kurang nyes waktu sampe ke endingnya. But, gue suka banget makna yang
disampaikan, bikin gue langsung berpikir buat diet *oke ini gak nyambung* tapi
serius, jadi pada awalnya alasan si Idea mutusin Chacha itu memang kurang
jelas, bener-bener kayak cowok yang kesambet dan tiba-tiba memutuskan aja.
ternyata, keputusan Idea untuk menjauhi Chacha itu beralasan.
Dia pengen Chacha berubah, dia gak pengen jadi cowok dengan
cewek yang selalu berada di bawah spotlight. Maksud gue, si Chacha terlalu
berusaha keras untuk memperlihatkan dirinya yang gak berarti buat orang lain. Kayak,
hell. Dia menghitung kalori setiap makanan yang dia liat dan menimbang apakah
itu boleh masuk mulut dia atau enggak. Dan bukan itu yang Idea mau, Idea mau
Chacha jadi cewek apa adanya yang lebih serius memikirkan masa depan alih-alih
ikut pesta sana-sini dan semakin menguatkan image nya sebagai si Queen Bee yang
hidupnya selalu penuh drama.
Dan disinilah titik
mulut gue membentuk huruf O, terus angguk-angguk. “Ohhh gitu toh ternyata
kenapa si cowok culun mutusin Chacha.”
Ada beberapa part yang gue suka dari cerita ini.
Part satu. Gue ngakak waktu baca puisi yang dibuat si Chacha
buat si Idea.
Kamu
seperti koleksi Make Up-ku
Kamu
seperti…
Eye
liner dan mascara yang membuat
mataku
menggoda dramatis
Kamu seperti…
Blush
on peach yang membuat
Pipiku
merona malu-malu
Kamu seperti…
Lipgloss
yang membuat
Bibirku
merekah indah
Kamu seperti…
Make up
remover saat
Aku ingin
menghapus semuanya
Kamu seperti…
Koleksi
make up-ku
Tidakkah
kau tau betapa berartinya dirimu buatku? -Confession of A Silly Drama
Queen, hal 50-
Maksud gue,
menggunakan istilah-istilah semacam ini untuk mendapatkan hati seorang cowok? Heellll.
Kalo gue jadi cowok, gue akan merasa seperti banci disamain sama lipgloss dan
kotak make up. That’s why gue merasa ini lucu, dan istimewa. Salah satu cara
penyampaian karakter yang unik dari Kak Citra.
Kayaknya
sekian review dari gue, pokoknyaaa, buat elo abege-abege yang suka baca novel
cinta-cintaan, buku ini pas untuk kalian terutama singkat ceritanya, dan alur
yang asik juga lucu. Kemarin gue beli ini di gramed seharga 29.000, tapi kalo
kalian mau lebih murah, bisa beli via online ke sini.
Okeeehhhh,..
Roti mau sibuk-sibuk ngurusin UAS yang akan tiba minggu depan. Mohon doa dan
dukungannya ya teman-teman.. *IMB banget*
Salam roti!
2 komentar:
boleh jg nich.
cocok bgt buat ak.yg gak bisa baca yg panjang" hhh :3
*tegebe*
salam kenal..
Posting Komentar