Penulis: Aisyah Ning Asih
Judul: Limelight
Panjang naskah: 44.883 kata, 106 hal
Status: Belom/dan akan diterbitkan.
Genree: Teenlit
Ehem. Gini. Sebetulnya penulis limelight sendiri itu temen
gue, jelas sih, bukan gara-gara alesan itu juga gue mendadak keranjingan apdet
review novel dia secara khusus dan special disini. Karena setelah membaca
tulisan dia, gue serasa abis makan nano-nano, dicampur gado-gado, pake nasi
goreng kepiting, special di tambah pete. *oke jayus, tapi gue laper*
Mari kita lupakan kalau si penulis ini memang teman gue.
Jadi awalnya gue baca prolog dari cerita ini, sedikit enggak
biasa. Ada satu adegan menegangkan tentang penculikan seorang anak kuliahan,
seperti, sebuah pembuka untuk sebuah perkenalan yang rasanya menghujam beud.
Baru setelah masuk chapter-chapter berikutnya, gue baru bener-bener berkenalan
dengan satu-persatu tokoh di sana.
Ada beberapa hal menarik di dalem novel ini.
Mengisahkan tentang empat orang sahabat, yang secara
kebetulan ketemu di satu kampus, Lyra, Kiran, Reza, dan Virgo. Karena satu
ketidak sengajaan, si Lyra dan Reza itu di nobatkan sebagai King and Queen di
kampus mereka, hal yang gue dapet di sini sih. Kayaknya jabatan itu, wah banget
gitu. Seperti, hanya orang-orang beken dan berprestasi yang bisa mengemban
status itu.
Awalnya gue gak gitu suka ceritanya. Kayak.. errrr… anak
abege kuliah-suka berantem-dinobatin jadi king and queen-jeles-jelesan-dan
kemudian saling menyadari perasaan-lalu jadian.
Ditambah kisah persahabatan di dalemnya yang bikin gue agak
bergidik. Bukan gimana, gue semakin merasa novel ini begitu. “Tipikal”.
Sahabatan. Bla blab la. Entar brantem-branteman sampe akhirnya jadian. Bleh.
Dan ternyata, setelah gue memaksakan diri gue untuk baca lewat tiga chapter,
gue mulai merasa ada sesuatu yang janggal di dalemnya, seperti ada banyak hal
untuk dikupas, dan itu gak Cuma seputar percintaan.
Secara garis besar,
konflik di dalem novel ini cukup rumit. Errr, sangat rumit. Dan sangat jauh
beda dari novel-novel teenlit yang gue lepeh di toko buku terdekat. Maksud gue,
err, banyak permasalahan di sekeliling kita, yang cukup rumit diangkat di dalem
sini.
Seperti, masalah Lyra, si cantik, anak modeling yang
terkesan tangguh, player, bandel, dan keras kepala, yang entah gimana bisa
sahabatan sama si Kiran, cewek keraton, yang perhatian banget, dan sayang
banget sama si Lyra cewek bandel ini. atau, gimana Lyra dan Reza, pembalap yang
udah vakum dari dunianya, ganteng, dan cuek. (pasangan di dalem cerita ini)
saling berantem untuk hal yang bener-bener gak penting, tanpa mereka sadari,
sebetulnya mereka saling suka. Masih tipikal? Memang. Dan itulah
chapter-chapter awal.
Begitu masuk ke chapter-chapter selanjutnya, gue mulai
diperkenalkan dengan sosok Lena, si asdos, yang tanpa sahabat-sahabat Lyra tau,
kalau ternyata Lena adalah kakak kandung Lyra. Karena satu alasan, Lyra
merahasiakan kenyataan itu dari temen-temennya. Di selanjut-selanjutnya,
perlahan rahasia-rahasia itu mulai terbongkar, seperti rahasia Reza yang selalu
dingin sama cewek.
Juga Della, temen lama Lyra yang udah meninggal, yang
menyisakan banyak banget warisan untuk si Lyra. Di adegan flash back bareng
Della, entah kenapa. gue… nangis. Dan gue terlihat idiot sekali, nangis waktu
di pabrik. Bukan sedih atau gimana, tapi gue emang cewek sensitive melankolis.
*najis*
Gue gak bakal muat sebutin satu-persatu karakternya di sini,
kayak si Vega, Tama, Taura, Bang onyx, Aryo. Whatever. Kebanyakan. Intinya, di
beberapa chapter mendekati akhir, sosok Virgo (yang belom gue sebutin dari tadi),
cowok yang keliatan bloon, suka cengengesan, dan keliatannya gak begitu
penting, menjadi sangat penting, ketika dia menjadi pemegang rahasia dari
berbagai pihak.
Apa aja sih tema dari cerita ini? banyak. Percintaan,
persahabatan, kasih keluarga, bahkan, pergumulan si peran antagonisnya sendiri
bahkan. Mengenai gaya pembahasaan, penulis satu ini pake gaya bahasa yang
simpel, gak terlalu puitis, ataupun njlimet. (agak mengherankan liat karya yang
lagi dia kerjain sekarang. Kebontang abis)
Pendalaman karakter di dalam cerita ini juga so sweet,
seperti Lyra yang suka makan lollipop, seperti Lyra yang suka makan roti di
suapin, atau seperti Lyra yang suka minum susu coklat. (gue kayaknya mulai fall
in love sama lyra dah). Engh maksud gue, setiap karakter itu bernyawa.
Emosional, sentimentilnya, semua terasa meresap. *adaaaahhh*..
Gue gak akan nyebut cerita dia mengalir. Enggak, gak ada
kata “mengalir” di dalem cerita dia. gak ada ketenangan sedikitpun di sini,
setiap scene nya mengandung emosi, yang naik-turun, dengan gaya pembahasaan
yang juga emosional, dan membikin emosi gue ikut naik turun setiap baca
per-scenenya. Mengalir itu… menurut
orang gila.
Sekarang, gue mo bahas beberapa hal yang sedikit kurang dari
ceritanya dia. enggh, agak susah menemukan keganjilan di sini. Tapi masih ada
beberapa typo, dan sejujurnya, cerita dia nyaris sempurna, gue kadang ada
ngeliat penulis-penulis laen yang malah suka salah nyebut nama di dalem cerita.
Kan. Awkward banget, pas lagi tengah baca. “Siti sedang memainkan rambut siti..”
loh. Jadi ini siti siapa? Sitinya ada dua? Dan dia gak melakukan kesalahan sama
sekali di bagian itu. –cukup keren mengingat ada banyak sekali tokoh di dalam
sini. Dengan kepentingannya masing-masing-
Kedua, cerita ini cukup imajinatif, ada beberapa adegan
menegangkan dari si peran antagonisnya. Yang memang gak gue duga, saking gue
lupanya sama nih orang gara-gara gak pernah keluar dalam scene. Sampe gue
nginget-nginget.. “Eh? Ini siapa ya? Kok tiba-tiba dia jadi dokter? Hubungannya
apa?”. Di bagian ini gue merasa clueless. Dan satu scene menegangkan itu, si
peran antagonis menjelaskan kalo semua kepelikan yang terjadi dalam hidup Lyra
adalah perbuatan dia. yang masih gue kurang ngerti itu, apa maksudnya dia
ngelakuin semua itu? –kurang dijelaskan di bagian itu- err seperti, saat si
antagonis nempel foto Lyra dan
Virgo di madding. Maksudnya apa? Apa buat
meregangkan hubungan persahabatan, atau apa?
Tiga, ending, endingnya udah cukup sip buat gue, Cuma untuk
sedikit kalimat penutupnya gue kurang suka. Kurang… kurang ending. Kurang
gaplok. Kurang pedes. Over all, untuk bagian epilog. Dia sudah oke, tinggal di
poles sana-sini aja.
Sekian tentang kritiknya.
Secara keseluruhan sewaktu gue baca cerita ini, ini sama
sekali gak tipikal. Pokoknya gue yang sekarang udah sombong dan gak mau nyentuh
teenlit lagi, jadi tertarik banget baca cerita ini. dan ada beberapa part yang
bikin gue merinding, seperti waktu dijabarkan alasan dari judulnya. Padahal
waktu pertama baca jduulnya gue pikir, ini cerita sweet-sweet romantis gitu
gara-gara bawa lemon. Ternyata enggak, sama sekali. Ha ha ha ha ha ha ha. *muka
datar*
“Lyra mengangguk dan menyambut uluran jari Della. Saat kelingking
mereka terkait, seketika cahaya terang berpendar menyilaukan pandangan Lyra,
Lyra pun memejamkan matanya. Limelight, cetus Lyra dalam senyumnya..” -Chapter 9, Surrender-
Intinya, kalo gue disuruh beli.. gue gak akan merasa rugi
telah beli buku ini. dan wahai beruntungnya editor yang nerima kerjaannya
ngedit buku ini. kalian gak akan bersusah payah buat ngoceh-ngoceh soal tanda
baca yang ngaco, ataupun pengetikan yang salah. Gue sebenernya di kasih hard
copy naskah ini dalam bentuk buku, dan gue merasa beruntung sekali. Seolah
dapet novel gratis.. (lo tau, gue selalu seneng dapet novel gratis).
Pacarku, gue salut banget lo menghasilkan karya yang luar
biasa ini. muahahahahahahaha.
Kalo temen-temen mau tau cerita lengkapnya, ditunggu bukunya
beredar di tengah-tengah toko buku kesayangan anda. *pede*.
“Ingin meledak aku akan seluruh waktu yang memisahkanku dengan mereka.
Teriakku pada manusia dan nafsu yang telah tercipta. Karena membuatku tak dapat
lagi berkata dengan mata terbuka..” –Chapter 9, Surrender-
*chapter paporit gue* ngihihihihi.
P.s. Beb, lyra itu elo banget ya? Hauahahahaaha…
Roti kabur dulu akh…
Ciaaaoo…
4 komentar:
Aish bikin buku.
Wew...cepat terbitkan.
Penasaran bgt pengen baca.
Akhir'x salah satu author fave ak da yg ngeluarin buku.
Roti kpan nyusul?d tunggu yach...
jiahahahahahahaha. tuh si ai lagi nyari-nyari sarana aja buat nerbitin ceritanya. menurutku sih ceritanya udah layak launching banget.
minta deh sama yang punya. boleh gak. hihihihihihi
akuuuu.. entar dnk. latihan dulu. mempersiapkan diri untuk dunia nulis yang sesungguhnya... ditunggu ya tante teteeeehhh...
Ini tulisan y dedek aish ya? *Sok kenal*
Njir jd penasaran gini pengen baca cerita lengkapna!
ehm yg bkn penasaran itu, ini cerita y aish yg bagus ato emg roti yg ngegambarin cerita na aish dg apik y? Secara 22na penulis fav gw! Hehe...
Mdh2an secepatna beredar d toko buku..
Dear Roti ..?
Salam kenal ya
Weww..
Ulasan novel limelight kayaknya ceritanya seru tuh..
Semoga segera terbit dan best seller ya...
Trs diangkat ke layar lebar,,
#Keepspiritpakejempol
Posting Komentar