Menyangkut kisah gua kemarin, yang itu loh “too much coffee” ternyata ya, gua baru tau. Kopi itu memang bisa membawa bahaya. Serius. Contohnya gue kemarin. Langsung sakit perut dan berak-berak, ya itu memang bukan bahaya pastinya tapi itu namanya efek “kelewatnafsuminumkopi” sampe perut ga kuat nyerna,
Eh, tapi bukan berarti kopi itu buruk loh untuk kesehatan, nah setelah nanya-nanya ke DR. Google Widjojo, gua baru tahu kopi pun bisa menimbulkan 2 pengaruh. Manfaat dan bahaya. Nah coba ya kita liat manfaatnya dulu.
1.Sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan porduksi urin
2.Dalam DOSIS RENDAH dapat berguna sebagai bahan pembangkit stamina dan pnghilang rasa sakit.
3.Menyaingi kerja adenosine yang adalah salah satu senyawan dalam sel otak dan bisa bikin orang cepat tidur.
Nah intinyaaaa ya. kopi itu dapat membuat kita tahan banting, melek terus, tetap bergembira, dan semangat!! Eit, dalam dosis yang pas loh.
Dimana ada manfaat, pasti ada bahaya. Hidup ini kan kaya logam, ada dua sisi. Hehehe.
1.Menyebabkan efek ketergantungan
2.Dapat menimbulkan stroke
3.Kerusakan pada dinding pembuluh darah
4.Insomnia, mudah gugup, sakit kepala.
Nah nah. Serem kan? Tapi apa berarti gua tidak boleh minum kopi? Ih siapa bilang? Kopi dalam jumlah sedang atau cukup akan membawa manfaat bagi kesehatan. Tapi kalau sampai kelewatan yah pasti bisa berbahaya. Loh, jangankan minum kopi. Lah kalo kita minum susu dalam takaran yang berlebihan juga bisa bahaya kali. Kegendutan tuh kegendutan!
Jadi pada intinya, hikmah dari blog ini adalah. Minumlah kopi sesuai takarannya, maka itu akan bermanfaat bagi kesehatan anda. Oke bye.
*ditimpuk*
*balik lagi*
Saat seseorang berkata, gua bukanlah anak yang “mengerti”. Maka gua akan setuju. Berapa sih umur gue? 16? Baru 16? Ya. baru 16. Tapi di umur 16 ini, gua ingin memanfaatkan waktu gua dengan bijak dan dengan sebaik-baiknya. 16 yang artinya gua belom dewasa. Cih, boro-boro dewasa lah dapet KTP aja belom. Kalau dulu, gua begitu membenci umur gua yang rasanya ga nambah-nambah. Karena perlu kita akui. Yang tua yang di pandang. Anak kecil? Lewaaaattt.
Hingga suatu hari temen gua berkata begini.
“Jalanin hidup. Toh pada akhirnya waktu akan terus bergulir dan lu akan dewasa. Manfaatkan dan nikmatin apa yang lu dapat sekarang.” blessh blessh blesshh. Orang tua aja mau jadi remaja. Lah gua yang remaja ngapain jadi buru-buru tua? tapi banyak hal yang gua dapet selama gua melewati fase remaja ini. setiap tahap dalam kehidupan pasti akan membuat kita bertumbuh dan bertumbuh. Gua sedang dalam perjalanan menuju kedewasaan, gua mengamati, mendengar, dan mempelajari. Justru menjadi remaja lah, adalah tahap kita belajar agar kita dipandang nantinya.
Dan ada satu hal yang gua unggul. Bukan, gua bukanlah seorang remaja yang memiliki pola pikir selangkah lebih maju. Gua bukan remaja yang dewasa sebelum waktunya meski jujur, kadang gua senang disebut seperti itu. tapi bukan, gua remaja yang punya kesadaran. Gua punya kesadaran bahwa gua adalah seorang remaja yang harus bisa terus maju. Gua remaja yang punya kesadaran bahwa gua punya naluri. Gua adalah remaja yang punya kesadaran bahwa gua harus bisa menilai yang mana yang benar dan mana yang salah.
Gua juga adalah remaja yang punya kesadaran akan “siapa gua sebenarnya”. Gua remaja yang punya kesadaran akan wadah tepat untuk gue. apakah wadah itu salah atau tidak. Gua remaja yang punya kesadaran, akan jati diri gua sendiri. Gua juga remaja yang punya kesadaran akan orientasi gua tanpa harus digedor-gedor oleh orang lain untuk “sadar”. Karena gua punya kesadaran teman.
Nah, tentunya. Gua adalah seorang remaja yang memiliki kesadaran seberapa banyak gua harus mengkonsumsi kopi. Apalagi setelah baca efek-efek di atas. Gua memang suka kopi, tapi gua bukan penggila kopi. Kopi memberikan efek-efek yang baik untuk gua. apalagi pada saat mepet, tapi itu ga berarti lidah gua akan gatel kalau ga minum kopi sehariii aja. Kopi dan Marisa hanyalah sebuah ilustrasi. Heh.
Kopi boleh di konsumsi semua umat, dan jelas kopi bermanfaat. Seperti sayur, gua bencciii banget sama sayur, tapi tetep aja ada makhluk kaya nyokap gua yang begitu addict sama sayur. Aneh kan? hidup itu kan seperti logam (udah deh Marisa, gua suka aja sama quote ini). nah, gua memang doyan kopi. Tapi tetep ya, ada aja orang yang ga suka sama kopi. Katanya pahit, hitam, dan menjijikan. Mungkin ya, mungkin orang itu pernah trauma meminum kopi. Barangkali pas minum kopi airnya mendidih jadi lidahnya langsung sariawan, atau lupa pake gula jadi NAUJUBILA paitnya. Atau kemakan ampasnya sampe kesumbat di tenggorokan. Tapi ya, manusia kan punya alasan iya ga?
But however, tenang aja lagi. Ga perlu kaya embak gua yang suka heboh banget tiap gua minum kopi pagi-pagi sambil nonton kartun dan makan roti. Karena gua tau kok apa bahaya kopi, gua tau timing tepat gua harus minum kopi. Dan yang jelas, gua tau takaran kopi. Gua bisa memilah-milah apa kebaikan kopi dan apa keburukan kopi. Gua sadar, bagaimana gua dapat memanfaatkan kopi itu untuk kehidupan gue sehingga kopi tidak menjadi racun bagi gue. Tenang aja. No need to be worry.
Gua kan remaja yang pintar dan punya kesadaran. HIDUP KESADARAN DAN TAKARAN KOPI!!!
5 komentar:
Manusia tu ga ada yg sempurna kalee, pasti ada kekurangan! Melakukan kesalahan itu wajar! apalagi klo lo mau mengakui kesalahan lo dalam keadaan sadar. Haha! Kalo lo nggak ngelakuin kesalahan, gmn lo mau belajar! Hehe!
*ini ngmng in apa an ya?? Sok tau bgt gw* huahaha
Dodol, dimana-mana minum kopi ya gak enak klo pake gula!! Haha! Tapi so far selama lo too much si kopi, lo gak pernah keracunan ma gw kan?? *nodong pk golok*
siapa juga yang lagi ngomongin kesalahan gueee???
tapi ya boleh lah. gua memang melakukan kesalahan.
tapi itu menjadi cerminan kedepannya bahwa gua tidak akan melakukan kesalahan lagi.
ah gua sebel aja ada orang yang segitu ngeribetin urusan gua sampe bawa undang-undang padahal tujuannya cuma MENJATUHKAN. HAHAHAHA.
Iya jangan kayak aku, minum kopi itu sesuai kebutuhan hehehe... Bisa-bisa ngopi aja seharian =P *gak masuk banget ama topik ya?*
MASUK KOK MASUK! GAPAPA! KITA KAN LG NGMGN KOPI.
*smbil ngasah golok dgn ekspresi gregetan*
Posting Komentar