Sabtu, 29 Mei 2010

VIRUS BEHA HITAM

Setiap pagi gua bangun, hal pertama yang gua lakukan itu pasti ngambil handuk, dan menyiapkan baju dalam. Baju dalam itu ya tentunya terdiri atas BRA dan CELANA DALEM. Justru ini yang mau gua angkat. Gua inget, dulu, enci gua pernah berinisiatif ngasih gua BRA warna MERAH MENTERENG dan BERENDA-RENDA. Begitu melihatnya gua langsung bergidik ngeri, merentangkan tangan lalu teriak NO WAY. PAKE AJA SENDIRI. Dan dia berkomentar dengan santainya “Cih, yaudah. Ga keren kamu. Dulu aku sekolah pake BRA ini pas pake seragam putih abu-abu.” PASTI NGEJIPLAK! PASTI NGEJIPLAK.

Ya, anda boleh katakan Marisa adalah cewek kuno, minder, dan ga pede. Terserah, tapi menurut gua, gua BUKANLAH seorang eksibisionis. Tubuh gua hanya punya pasangan gua. hanya pasangan gua yang boleh melihat. Kenapa juga kudu dipamerrrr?? Pake beha super seksi begitu. Ya oloh ya oloh!! Nah ini juga yang terjadi di lingkungan sekolah gua.

“Fan, dia behanya warna apa?” bukan gua seorang maniak atau cabul, tapi kadang tebak warna beha yang terjiplak itu seru juga. Masalahnya, kadang membingungkan antara hitam ataupun biru tua.

“Errr,, biru kali ya?”

“Enggak ah. Perasaan item.”

“Ih, ngapain ya pake beha item gitu?”

“Biar seksi mungkin??” dan gua bergidik ngeri lagi saat membayangkan wajah cewek itu di cermin memakai bra berwarna hitam dan pastinya ngejiplak punya sambil tersenyum sok seksi. SUMPAH TUH CEWEK GA SEKSI BANGET!!! yang membingungkan, KOK setiap hari senin rabu jumat, setiap kita pake seragam putih abu-abu behanya selalu warna hitam. Seragam sekolah gua kan agak ngejiplak gimana gitu. Gua memikirkan beberapa kemungkinan.

Satu, mereka Cuma punya satu beha yang dicuci seminggu sekali. Yaitu HITAM. Dua, memang koleksi beha mereka hitam semua, ga ada warna lain. Tiga, mereka merasa liar, seksi, dan berani kalau memakai beha berwarna hitam. Empat, JELAS mereka seorang eksibisionis, tapi berhubung GA MUNGKIN juga mereka pake rok mini ke sekolah (karena ada si bu siska) akhirnya mereka menonjolkan di bagian situ. AW AW AW!

Sejauh ini ada 3 cewek yang gua amati selalu memakain beha hitam. SUMPAH GUA GEMES. Cuma pengen tau gitu loh, KENAPA mereka suka pake beha warna hitam.

Cewe pertama: si gombrong

Sebelumnya gua deskripsikan dulu cewek ini seperti apa, oke. Dia seksi. Oke oke oke. Gua akui. Dia seksi dan gaul. Supel dan serampangan. Memang dia ini anaknya asik banget, tapi gua penasaran karena dia setiap pake seragam putih, behanya selalu warna hitam. Akhirnya berbekal berani dan penasaran, gua tanya.

“Lu kenapa behanya warna hitam?”

“Ga tau nih, gua mah di siapin sama embak gua jadi nurut aja.” CAPEK DEHHHHH..

Cewe kedua: wewe gombel

SUWER SEKEWER-KEWER. Kalo si gombrong yang pake beha warna hitam sih masih oke ya. kalo ini? aduh, cewek ini tidak seksi sama sekali, tapi dia merasa sangat seksi. Gua sama temen-temen gua udah sering ngomongin, dan cowok-cowok langsung pada bergidik nger. Gaaahhh, “Ih najis gua ama tuh cewek. Iiihhhh..” kata si Kevin suatu pagi. Sambil merinding gimana gitu. Gua juga ikutan merinding hiiiiihhhh. Udah ga mau panjang-panjang, dia sih udah ketauan mau sok seksi.

Cewe ketiga: kuntilanak

NAH INI DIA. Kalo cewek pertama dan kedua sih udah bisa di perkirakan, mereka itu memang “begitu”. Tapi yang mencengangkan adalah dia! Dia. Si anak baru yang super alim dan ga suka macem-macem. Benar, gua gemes sekali pengen nanya dia. Sebelumnya gua memang ga gitu perhatiin, tapi suatu hari temen sebangku gua yang ngomong.

“Dia kok pake beha hitam ya?” gua melirik. Dan oh ya?

“Kebetulan kali.” Tidak gua hiraukan. Dan kemudian, YA dia pake beha hitam lagi.. begitu seterusnya.

“ADUH gua gatel nih pengen nanya, gimana ya fan?”

“Yaudah tanya aja coba. Gua juga penasaran kenapa.”
Akhirnya, siang itu, pelajaran lagi bebas karena kita sudah selesai ujian, gua duduk di sebelah dia. Sengaja, Cuma pengen nanya perihal beha,

“Err, kunti, beha lu kok warna item sih?”

“HAH?” dia bengong sebentar.

“Bra lu kok warna item sih?”

“Apa apa??”

“BRA LU KOK WARNA ITEM SIH>?????” dia bengong. Sedetik, dua detik, tiga detik.

“Hello? Bra lu kenapa warna hitam??” dan dia gelagapan.

“Er,, ya, emm, kebetulan aja kok mar. err..”

“Kebetulannya setiap hari ya?” tanya gua serkastis tapi sambil cengengesan.

“Iya setiap hari.”

“Gua pikir mau sok seksi.” Dia diem. Oke times up. Gua ga mendapat alasan jelas. Sebetulnya apa sih alasan mereka??? jawabannya kebetulan? Kalau gua, memang benar mau sok seksi begitu, lalu ketka ditanya, maka gua akan menjawab “YA BIAR SEKSI LAH, KENAPA LO GA SENENG HE??” dijamin orang yang bertanya akan terdiam seribu bahasa.

Sayangnya gua tidak tertarik memamerkan warna beha mentereng. Teman gua pernah memberi gua satu tiket gratis nanya, dan dia akan jawab jujur. Lalu pertanyaan gua adalah… YA TEPAT. “lu suka pake beha warna apa?” dan dia jawab. Putih. Putih. Putih. 4 orang yang gua tanya jawabnya putih. Gua pribadi suka warna pink. Ungu. Karena memang warna-warna beha gua ga jauh dari situ. Tak pernah lah gua menyentuh MERAH, HITAM, ATAU apapun yang bisa mencolok. Karena bagi gua, koleksi beha gua cukup gua yang tau. Ups.. sama pembaca blog ini. hehehe.

Rabu, 26 Mei 2010

Gadis

GAH gadis pongah!
Ingin kubanting saja tubuhmu.
Biar habis terjerembab di kedalaman neraka ketujuh.
Biar habis tubuhmu itu dimakan belatung setan karena kesombonganmu.

Meronta-ronta kau di dalam api.
Terseok-seok kau dipecut duri.
Dipotong sajalah lidah busukmu yang suka berbohong itu.
Biar cela tidak terumbar dari mulut baumu.

Pamerkan setan-setan kepunyaanmu di hadapanku.
Pamerkan kilau-kilau bintang palsu di hadapanku.
Hingga kemudian kelu lidahmu.
Karena mereka membudakimu dan meludahi wajahmu.

GAH! Gadis pongah.

Minggu, 23 Mei 2010

CONGRATE GIRLS!!

HURAY.. !!

Sekali lagi ah.

HURAY.. !!

Blog ini gua khususkan bagi 2 kawan gua yg sedang berbahagia disana. Karena sebetulnya, kalian berdua benar-benar orang yang penting untuk gua. Kalian yang telah membantu gua, ngeberesin masalah-masalah aneh gua.
Jadi, gua mau bilang CONGRATE YA RACOON DAN KOPI!! Benar-benar menyenangkan mengetahui 2 kawan gua telah bersatu sekarang.

Gua benar berharap, kalian BENAR memiliki sesuatu. Pokoknya, THE BEST THE BEST for you girls!

Sekarang hubungan perkawanan kita harus tambah eraaattt kaya truk gandeng gitu lho.. Haha.

For racoon: aduh ciciku yang selalu ngangenin.. *ditimpuk kopi pake parang*
eh, serius.. Cici itu benar-benar seorang penulis yang membikin aku kagum. Dan sekarang, masa lajangmu telah berakhir teman! Aku masih boleh kangen ga ini? *di death glare sama kopi* Nah! Aku nantikan kisah2 kalian diedit sama kak ning dan muncul di webzine ****** **** hahaha!
Salam kangen dari roti!

Teruntuk kopi tersayang: EHEM. Awas lu ngapa2in cici gue. *ngasah piso dapur* i'm watching on you 24 hours per day, 7 days per week.. Lu tau kan, gua pernah terobsesi gitu sama racoon (ini, between us aja ya)
Tetap, tetap lu kopi favorit gue. Karna lu tau ga sh, dari semua kopi yang gue minum, lu satu2nya kopi yg bikin efek berbeda.

Kopi yang biasa, suka bikin berak2. Tapi kalo lu biasa
MUNTAH2. HAHAHA.

Pokoknya! SELAMAT SELAMAT!! MARISA IKUT BERBAHAGIA!

Sabtu, 22 Mei 2010

Bukan kok, Kita BUKAN Hanya Sahabat. Tapi Rekan Terbaik

Apakah semua orang punya sosok-sosok terhebat dalam hidupnya? Suatu pertanyaan yang dengan begitu mendadak terlintas di otak gua suatu malam. Remang-remang, mata masih melek. Lalu gua mulai mempertanyakan hal tersebut ke dalam diri gua sendiri. Apakah gua memiliki sosok yang hebat? Atau pernahkah gua menjadi sosok yang hebat bagi orang lain? Gua menelusuri setiap jengkal kehidupan yang sudah gua lewati setahun ini. Siapakah sosok terhebat gua?

Dan dua nama yang terlintas. Satu, Cindy Margareth. Senior gua. Sudahlah, tidak perlu di bahas terus itu orang siapa. Namanya BANYAAAK BANGET di blog gua. Lagian, toh memang dia orang yang hebat dan jelas terlihat di mana-mana. Dia pun juga selalu menjadi sosok yang hebat di mata banyak orang. Tapi gua memiliki seseorang di balik layar. Seseorang yang menopang gua dari belakang selama ini. Selama gua mengenal dia, dia mengajarkan banyak hal untuk kehidupan gua. Bestie? Teman baik? Sahabat? Well, I don’t think so lah. Karena kita telah menyepakati bersama bahwa, kita tidak punya ikatan atau komitmen. (set, kaya orang pacaran gituuu??)

Dia tidak menganggap gua sebagai teman, begitupun gua. Tapi dia JELAS banyak berjasa dalam hidup gua. Aduh, gua sih ga mau jadi sentimental yak, apalagi buat seorang diaaa gitu lohhhh. Kayaknya rada ga ikhlas juga gua. Karena sebelomnya gua paling anti mengungkapkan perasaan tulus gitu ke dia. Berpikir dan berdiskusi bersama dia adalah HAL TERHEBAT dalam hidup gua. Pernah gua sampe ngegebrak-gebrak meja saking keselnya di pojokin sama dia, ngakunya sih lagi pengen ngetes kekuatan meja, tapi padahal gara-gara kesel.

Gua bingung kalau harus mendeskripsikan nih orang dari depan. Begini aja lah. Seorang yang lebih memilih diam di banding berbicara. Lebih memilih berpikir di banding menyembur. Lebih memilih mengamati di banding terjun langsung. Lebih memilih di pojok daripada di tengah atau pusat pergaulan. Bukan remaja kebanyakan, cara berpikirnya unik.

Dia yang membuat gua bertumbuh menjadi dewasa, mengajarkan gua nilai-nilai kehidupan. Bener, setahun betul-betul ga berasa gua bersama dengan dia. Satu teman yang bisa menerima gua apa adanya, seperti apapun gua. Kita saling berbagi cerita, gua dengan segala cerita homoseksualitas, curhat curhat, ke anehan plus ke gajean gua. Ga ada satu cerita pun yang terlewatkan kecuali kalau kelupaan, begitu juga dia. Pokoknya, anything for you, anything for me.

Dia bukan seorang teman yang baik. Dan gua serius. Dia BUKAN seorang teman yang baik. Makanya gua ga pernah menobatkan dia sebagai TEMAN BAIK sahabat lah whatever.

Apalagi? GUA SPECHLESSSS OH TIDAK. Marisa Speechlesssss!! ANEH ANEH. Gua udah bilang, nulis ini bukan ide yang baik. Tapi gua ga tahan banget.

Saat kemarin, gua terpuruk. Satu nama yang gua inget, adalah nama si dia Tiffany Frederika. Gaaah ketauan deh siaaappaa. Yak yak, itu temen sebangku gue. Gua tunggu dia di depan kelas, gua tungguin dia makan sambil cerita sedih. Gua bingung gimana ceritanya dia ga eneg denger cerita gua. Begitupun gua yang ga eneg denger cerita dia, biar gua ga ngerti apa omongan dia, dan dia ga ngerti apa omongan gua. Kata-katanya adalah mutiara sepanjang masa. Gua ga mau certain deh gua curhat apaan, yang jelas gua sadar. Setelah kita naik ke SMA 2 nanti, kita bakal ngejauh. Gua ga sebangku lagi sama dia, apalagi sekelas?? BOO DIA IPA KALEEE, SEDANGKAN GUA TERTENDANG KE IPS. Najong aaahhh. Gua, sumpah. Gua kadang merasa cengeng. Tapi ada sesuatu di hati gua yang akan merasa kehilangan kalo nih orang pindah kelas, pindah tempat duduk, pindah dunia. Rasanya ga ikhlas gue kalau dia harus duduk sama orang lain nanti. Gua seperti kehilangan fondasi dan penopang.

Kemarin siang, selesai curhat, sebenernya sih gua masih pengen ngobrol, tapi si fan-fan udah selesai makan dan mau ngeles gitu. Gua liat lagi mukanya sekali. (eh sumpah ya fan, kalo lu baca JANGAN DI BAHAS DI SEKOLAH. GUE MALU!!) Taun depan, gua ga punya mentor lagi deh, taun depan siapa lagi orang yang mau dengerin kisah-kisah aneh bin ajaib gue? Siapa lagi yang mau nasehatin gua dengan gaya-gaya uniknya? Memang, kita Cuma PISAH KELAS tapi rasanya aneh aja.

“Fan,” gua manggil nama dia begitu gua mau pulang.

“Apa?” dia ngeliat gua dari jauh. Diiih kaya orang pacaran siiiihh?? Untung gua ga pake scene, gua lari ngejar dia balik terus meluk dan berbisik lembut. JANGAN DEH.

“Thanks.”

Keningnya berkerut bingung.

“Anda sudah menjadi teman yang.. errr.. baik.” Kata terakhir gua ucapkan begitu perlahan.

“Apa??” BAGUS DIA GA DENGER. Sama sherli atau mey2 aja gua ga pernah ngomong begitu.

“errr, terimakasih lu sudah menjadi teman yang.. err.. PINTAR. Ah pintar.” Dan gua beranjak pergi.

Gua malu ngomong, apalagi sesuatu yang kaya gitu. Jadi gua lebih memilih mengungkapkannya di blog.

“Fan, lu pasti ga percaya gua nulis ini sambil bersimbah air mata. ENGGAK KOK ENGGAK, lu BUKAN sahabat gua. Kita, kan ga percaya sahabat. Ya ya? Hahaha. Oke. gua yakin lu juga sedih hendak berpisah dari gue tahun depan. Meskipun perbedaan kita hanya beberapa meter, tapi entah kenapa gua merasa hubungan pertemanan itu adalah hal yang rawan. Rawan akan perpisahan. Meskipun hanya berbeda kelas.

“Gua akan berubah nanti, begitu juga dengan lu. Lu akan menemukan teman baru, gua pun akan menemukan teman baru. Mungkin karakter kita ga akan bisa ketemu lagi. Well, entah. Gua bener BINGUNG bagaimana gua di tahun selanjutnya. Gua bingung mau mencari kemana.. kalau gua lagi galau seperti hari itu. Atau, gua kerumah lu aja ya malem-malem? Boleh kan boleh kan?? Gua ga mungkin bilang “janji ya Fan, begitu naik kita tetep temenan.” NAJIS NAJIS NAJIS GUE NGOMONG KAYA GITU. Ogah ogah. Cih, emang lu siapaaa?? Kan kita bukan sahabat. Kita kan ga ada komitmen. Cuma jadi tong sampah satu sama lain. Ya kan ya?

“Ga usah panjang-panjang ah, daripada lu mendadak muntah dan ngambil seribu langkah dari gue, gua Cuma mau bilang. Tiffany Frederika. Anda adalah teman terbaik yang pernah saya punya. Terima kasih. Lu mengajarkan begitu banyak hal dalam hidup gua. Membuat gua menjadi orang yang berbeda. Well, jangan ketawa jangan ketawa. Apalagi membayangkan bagaimana gua menghujat-hujat dia dulu. Dia memang licik, dia memang egois, dia memang manja, dia memang menghanyutkan, terutama MENYEBALKAN, tapi lu punya sesuatu yang orang lain ga punya dari sifat MENYEBALKAN itu. MENYEBALKAN MENYEBALKAN MENYEBALKAN. Hahaha. Pokoknya, thanks ya fan. Semoga gua menemukan duplikat lu di kelas IPS.”

TERIMA KASIH NONA MENYEBALKAN. (tadi gua pengen bikin puisi, entar lu geli lagi)

Ujian Oh Ujian

“Gimana Mar ujiannya?”

“Jangan nanya.”

Jalan selangkah lagi. “Udah selesai Mar ujiannya? Bisa ga?”

“Jangan nanya.”

Jalan dua langkah lagi, SMS masuk. “Sa, besok masih ada ujian? Gimana tadi? Bisa ga?”

Setting: huruf besar semua “JANGAN NANYA!!!”

Marisa lagi sensitif menyangkut masalah ujian. Marisa mengetik ini dengan wajah bermuram durja dan hati yang kalut. Gimana ga kalut? Kalau selama ujian gue ga pernah belajar. Tidur subuh, bangun siang, belajar sebentar, pulangnya main ke rumah temen. Atau ga, gua malah nyanyi-nyanyi sampai sore.

Sampe-sampe gua di sindir gini pas online di YM, “Ujian lo gampang ya? Perasaan ga pernah belajar huh?” errrr, bukannya ujian gua gampang loh, tapi gua kok kaya anak ga niat sekolaaahhh gitu, yang ada di pikiran gua. Ngechat, online, ngechat, online. Kadang gua setuju, internet dapat merusak praktik kerja berpikir.

Apa gua ga salah ngetik blog nih? Harusnya blog gua ini sedang berbebas-bebas ria dan bersenang-senang kan ya? Nooooo nooo nooooo!!!! Gua bingung kalut dan sensitif! Sepertinya her menanti. Ah ya, ngomong-ngomong ujian ya. Hari terakhir ujian, saatnya gua melepas kalut dan jalan-jalan. Keluar dengan wajah cerah, gua malah TERLAMBAT. YA TERLAMBAT. Terlambat bukan sembarang terlambat, tapi terlambat hingga dua jam lamanya.

PK 10.00
“MATI GUE!!! AGH GIMANA NIH! PASTI UDAH PADA SELESAI.” Errr *mikir bentar* “Ah, yaudahlah. Toh entar ada susulan.” Tidur lagi sebentar. Perasaan ada something wrooongg gitu. Apa yak? OH TIDAK! Gua mendadak terlonjak bangun waktu mengingat “MATEMATIKA!” matematika yang identik dengan bu siska, si guru dari padang yang suaranya ala padang menggelegar bisa bikin murid pingsan dan terkencing di celana. OH EM JI. DAN BU SISKA TIDAK -SEKALI LAGI- T-I-D-A-K ME NYEDIAKAN ULANGAN SUSULAN. Yang artinya nilai gua enollll kaya telor unta yang artinya rapot gua akan merrrrraaahhhh semerah daraah!!!!

Ga lama ada yang ngetok pintu kamar. “Cia, ada yang nyariin.” He? Siapa? Begitu gua cek, wali kelas gua udah nunggu di bawah plus satpam. Gua langsung buru- buru mandi ala, hrrr bukan ala kambing lagi. Ala lalat kecebur di kolam. Dan gua di kawal bersama satpam ke sekolah. BENAR BENAR SEBUAH PENGALAMAN.

Begitu sampai di kantor, semua mata guru menghadap kea rah gue, dan benar saja. Bu Siska berteriak menggelegarrrr. “KAMU TAU SEKARANG JAM BERAPA?” muka gua udah meringis ringis ketakutan bener deh. Aduh ampuuuuunn. Tadinya gua sempet pengen meluk-meluk kaki dia sambil nangis, tapi toh posisi dia lagi duduk. Lagian entar gua disangka mau ngintip celana dalemnya lagi.

Bener, pas itu air mata telah membayang di pelupuk mata gue. Panik, takut, kesel (KENAPA GUE HARUS BANGUN SIANG SIHHH?) bergabung menjadi satu. Tapi setelah gua pikir, daripada gua nangis, mending gua fokusin pikiran buat nyelesaiin tuh soal yang seadujubile ribetnyaaakk!! Sebetulnya kalau diteliti lagi soalnya ga susah susah amat, tapi duhhhh.. konsentrasi gua itu lohh. Bener-bener kalut.

“Marisa, kamu terbuai ya dalam mimpi.” Si Miss Saurma malah ngeledek. Tadinya pengen gua jawabin aja. IYA MISS, SAYANG NIH MIMPINYA BELOM SELESAI. Tapi gue lebih pilih mesem-mesem daripada di teriakin lagi sama si Omah Siska.

Intinya sih, gua selesai. Meskipun pengalaman banget “datang dikawal satpam-diteriakin bu siska-diliatin guru-guru berasa seleb-KAPOK BANGET” KAPOK KAPOK KAPOK. Gua janji!! Tahun depan! Gua GA AKAN belajar sambil SMSan sampe subuh. JANJI JANJI JANJIIIIIIII… apalagi gua malah lebih inget percakapan mesum di banding hurup mandarinnya. Kok itu hurup malah berubah jadi gambar kama sutraaa???

By the way anyway bus way, I’m serious about IPS. Jujur gua juga ga terlalu concern apakah gua akan masuk IPA atau IPS, tapi rasanya gua akan tertendang di IPS. Yaaa, kita akan bertemu dalam sesi yang panjang geografi, sosiologi, akuntansi, dan ekonomi. Kira-kira perlu bawa bantal selimut ga ya ke sekolah?

Sabtu, 15 Mei 2010

Numpang Lewat

Aduh udah ga tahan deh gue.
Ga ngetik di blog.

Ya ya, gua memang sedang ujian, tapi semangat belajar benar-benar kandas, karena entah mengapa fikiran gue selalu mengarah keeee:

1. HOLIDAY! Beban terangkat, ongkang kaki, jalan2 ke ragunan atau taman safari. Asik kaaaannn?

2. Nulis dan nulis. Ga cuma di blog. Akhir2 ini jiwa horor gua. Eh salah, jiwa penulis horor gue keluar. Kenapa ga bisa disalurkaaaaannn? YA karna ujian, dan gua TAKUT untuk nyalain komputer. Takut ga bisa berenti.

3. BERGADANG dan nonton DVD, sambil denger musik dan nulis cerita horor. Ugh. Pasti asik.

4. FOYA2 bersama teman2 gue. *punya temen ya Mar?* errr, ya nton sama temen gue. Err.. Kenalan gua maksudnya. Yah! Katakanlah teman main.

5. BACA BUKU sambil nyemil roti dan minum kopi! AH! CAN'T WAIT! Kegiatan bersantai seperti ini yang selalu gue nantikaaaannn!!

6. FOKUS NGURUSIN BADAN biar bodi gua oke. Cepet kurus dan dapet pacar. PLUS muat pake semua jenis baju! Aih aih!

7. HUNTING korban buat dijadiin pacar. Nyari pacar maksudnya. Mulai fokus sama gebetan2 gue, meninjau prospek dan besar peluang yang bisa di kira2 dengan si korban.

8. Meneliti tentang UUD homoseksual. DAN, anak2 di bawah umur yang terlibat. Seperti gue, anak2 di bawah umur. Pengen tau, kasus apa sih yang digembar-gemborkan si "bantji ijo". Kan marisa anak pintar yang suka mengamati.

9. BERCOCOK TANAM di kebon mangga kepunyaan bokap gue, sambil denger lagu avenged sevenfold di bawah sengat sinar matahari. Wuih pasti mantaf.

10. INTERNETAN sepuasnya pake laptop ngko gue. Browsing abieeeesss..

11. TERUTAMA, Gua mau melampiaskan ke-frustasian gue ke orang2.

Uda ah. Belajar lagi. Numpang lewat doank.

Sabtu, 08 Mei 2010

ADIK Sadar Akan Takaran Kopinya Kok...

Menyangkut kisah gua kemarin, yang itu loh “too much coffee” ternyata ya, gua baru tau. Kopi itu memang bisa membawa bahaya. Serius. Contohnya gue kemarin. Langsung sakit perut dan berak-berak, ya itu memang bukan bahaya pastinya tapi itu namanya efek “kelewatnafsuminumkopi” sampe perut ga kuat nyerna,

Eh, tapi bukan berarti kopi itu buruk loh untuk kesehatan, nah setelah nanya-nanya ke DR. Google Widjojo, gua baru tahu kopi pun bisa menimbulkan 2 pengaruh. Manfaat dan bahaya. Nah coba ya kita liat manfaatnya dulu.

1.Sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan porduksi urin

2.Dalam DOSIS RENDAH dapat berguna sebagai bahan pembangkit stamina dan pnghilang rasa sakit.

3.Menyaingi kerja adenosine yang adalah salah satu senyawan dalam sel otak dan bisa bikin orang cepat tidur.

Nah intinyaaaa ya. kopi itu dapat membuat kita tahan banting, melek terus, tetap bergembira, dan semangat!! Eit, dalam dosis yang pas loh.

Dimana ada manfaat, pasti ada bahaya. Hidup ini kan kaya logam, ada dua sisi. Hehehe.

1.Menyebabkan efek ketergantungan

2.Dapat menimbulkan stroke

3.Kerusakan pada dinding pembuluh darah

4.Insomnia, mudah gugup, sakit kepala.

Nah nah. Serem kan? Tapi apa berarti gua tidak boleh minum kopi? Ih siapa bilang? Kopi dalam jumlah sedang atau cukup akan membawa manfaat bagi kesehatan. Tapi kalau sampai kelewatan yah pasti bisa berbahaya. Loh, jangankan minum kopi. Lah kalo kita minum susu dalam takaran yang berlebihan juga bisa bahaya kali. Kegendutan tuh kegendutan!

Jadi pada intinya, hikmah dari blog ini adalah. Minumlah kopi sesuai takarannya, maka itu akan bermanfaat bagi kesehatan anda. Oke bye.

*ditimpuk*

*balik lagi*

Saat seseorang berkata, gua bukanlah anak yang “mengerti”. Maka gua akan setuju. Berapa sih umur gue? 16? Baru 16? Ya. baru 16. Tapi di umur 16 ini, gua ingin memanfaatkan waktu gua dengan bijak dan dengan sebaik-baiknya. 16 yang artinya gua belom dewasa. Cih, boro-boro dewasa lah dapet KTP aja belom. Kalau dulu, gua begitu membenci umur gua yang rasanya ga nambah-nambah. Karena perlu kita akui. Yang tua yang di pandang. Anak kecil? Lewaaaattt.

Hingga suatu hari temen gua berkata begini.

“Jalanin hidup. Toh pada akhirnya waktu akan terus bergulir dan lu akan dewasa. Manfaatkan dan nikmatin apa yang lu dapat sekarang.” blessh blessh blesshh. Orang tua aja mau jadi remaja. Lah gua yang remaja ngapain jadi buru-buru tua? tapi banyak hal yang gua dapet selama gua melewati fase remaja ini. setiap tahap dalam kehidupan pasti akan membuat kita bertumbuh dan bertumbuh. Gua sedang dalam perjalanan menuju kedewasaan, gua mengamati, mendengar, dan mempelajari. Justru menjadi remaja lah, adalah tahap kita belajar agar kita dipandang nantinya.

Dan ada satu hal yang gua unggul. Bukan, gua bukanlah seorang remaja yang memiliki pola pikir selangkah lebih maju. Gua bukan remaja yang dewasa sebelum waktunya meski jujur, kadang gua senang disebut seperti itu. tapi bukan, gua remaja yang punya kesadaran. Gua punya kesadaran bahwa gua adalah seorang remaja yang harus bisa terus maju. Gua remaja yang punya kesadaran bahwa gua punya naluri. Gua adalah remaja yang punya kesadaran bahwa gua harus bisa menilai yang mana yang benar dan mana yang salah.

Gua juga adalah remaja yang punya kesadaran akan “siapa gua sebenarnya”. Gua remaja yang punya kesadaran akan wadah tepat untuk gue. apakah wadah itu salah atau tidak. Gua remaja yang punya kesadaran, akan jati diri gua sendiri. Gua juga remaja yang punya kesadaran akan orientasi gua tanpa harus digedor-gedor oleh orang lain untuk “sadar”. Karena gua punya kesadaran teman.

Nah, tentunya. Gua adalah seorang remaja yang memiliki kesadaran seberapa banyak gua harus mengkonsumsi kopi. Apalagi setelah baca efek-efek di atas. Gua memang suka kopi, tapi gua bukan penggila kopi. Kopi memberikan efek-efek yang baik untuk gua. apalagi pada saat mepet, tapi itu ga berarti lidah gua akan gatel kalau ga minum kopi sehariii aja. Kopi dan Marisa hanyalah sebuah ilustrasi. Heh.

Kopi boleh di konsumsi semua umat, dan jelas kopi bermanfaat. Seperti sayur, gua bencciii banget sama sayur, tapi tetep aja ada makhluk kaya nyokap gua yang begitu addict sama sayur. Aneh kan? hidup itu kan seperti logam (udah deh Marisa, gua suka aja sama quote ini). nah, gua memang doyan kopi. Tapi tetep ya, ada aja orang yang ga suka sama kopi. Katanya pahit, hitam, dan menjijikan. Mungkin ya, mungkin orang itu pernah trauma meminum kopi. Barangkali pas minum kopi airnya mendidih jadi lidahnya langsung sariawan, atau lupa pake gula jadi NAUJUBILA paitnya. Atau kemakan ampasnya sampe kesumbat di tenggorokan. Tapi ya, manusia kan punya alasan iya ga?

But however, tenang aja lagi. Ga perlu kaya embak gua yang suka heboh banget tiap gua minum kopi pagi-pagi sambil nonton kartun dan makan roti. Karena gua tau kok apa bahaya kopi, gua tau timing tepat gua harus minum kopi. Dan yang jelas, gua tau takaran kopi. Gua bisa memilah-milah apa kebaikan kopi dan apa keburukan kopi. Gua sadar, bagaimana gua dapat memanfaatkan kopi itu untuk kehidupan gue sehingga kopi tidak menjadi racun bagi gue. Tenang aja. No need to be worry.

Gua kan remaja yang pintar dan punya kesadaran. HIDUP KESADARAN DAN TAKARAN KOPI!!!